BACAAJA, KUDUS- Tim pencak silat Jawa Tengah tampil trengginas di partai final PON Beladiri 2025. Dari enam nomor yang mereka lakoni, semuanya sukses disapu bersih dengan medali emas. Hasil itu langsung nganter Jateng jadi juara umum cabang pencak silat di ajang bergengsi dua tahunan itu.
Emas pertama datang dari Ni Gusti Rosia Pratiwi di kelas C putri setelah menang tipis 44-41 atas Paula Listi dari Sumatera Barat. Disusul Muhammad Faizal Ivanda yang menang telak 39-9 dari wakil Lampung di kelas F putra.
Sementara Syufi Nafiza Kharin (kelas D putri) unggul jauh 34-5 atas pesilat Jambi, dan Kirana Tias Savira (kelas E putri) mengalahkan Baiq Taria Nanda Mauliya dari NTB dengan skor 25-12. Rizki Mieko Yunandriya juga tampil garang di kelas B putra dengan skor 43-36 lawan Kalimantan Selatan. Sedangkan Butsaina Okta Yusnita menutup kemenangan sempurna Jateng lewat nomor jurus tunggal putri dengan nilai 9,900, unggul tipis dari pesilat Bali, Ni Made Mega Sri Wahyuni (9,850).
Salah satu peraih emas, Rizki Mieko, ngaku kalau motivasinya di final udah mentok di level “nggak mau kalah”. “Lawannya pasti bagus, tapi rasa nggak mau kalah itu yang bikin saya bisa menang,” ujarnya.
Kunci Sukses
Wakil Ketua Umum IPSI Jateng, Indro Catur Haryono, bilang kunci sukses mereka ada di rekrutmen yang objektif dan latihan yang berkesinambungan. “Atlet Jateng berlatih terus-menerus, baik di Pelatda, di kampus, maupun di daerah. Ditambah kekompakan pelatih dan pengurus yang solid,” jelasnya.
Di posisi kedua ada DKI Jakarta dengan tiga emas, dua perak, dan satu perunggu. Lampung nyusul di peringkat ketiga dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu. Enam keping medali emas tanpa celah, bukti kalau silat Jateng lagi di puncak performa! (tebe)


