BACAAJA, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) bikin publik terkejut setelah mengumumkan pengembalian dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun ke kas negara. Langkah ini langsung memantik reaksi beragam, termasuk dari DPR RI dan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
BGN sendiri merupakan lembaga non-kementerian yang bertugas memastikan pemenuhan gizi masyarakat Indonesia, termasuk lewat program MBG yang menyediakan makanan sehat gratis untuk anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kabar pengembalian dana jumbo itu pertama kali disampaikan oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam konsolidasi regional peningkatan tata kelola MBG di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, Senin (13/10/2025).
“Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” ujar Dadan dalam keterangannya.
Langkah itu sontak menuai sorotan dari anggota Komisi X DPR RI, Irma Suryani Chaniago. Ia menyebut, pengembalian anggaran semacam itu sebenarnya bukan hal baru.
“Kalau sampai akhir Oktober belum terserap, maka anggaran Rp 70 triliun itu otomatis jadi SILPA (Sisa Pagu Anggaran). Dana itu balik ke pemerintah karena memang sudah tidak mungkin direlokasi ke program lain, apalagi waktu tinggal sebulan,” kata Irma, Rabu (15/10/2025).
Namun, Irma mengaku khawatir soal kemampuan BGN dalam menyerap anggaran tahun depan. Pasalnya, tahun 2025 saja realisasi program masih jauh dari target.
“Mudah-mudahan tahun 2026 setelah evaluasi menyeluruh, anggaran bisa terserap lebih baik,” ujarnya.
Irma juga menyoroti temuan dari rapat dengar pendapat (RDP) awal Oktober, di mana anggaran MBG disebut hanya Rp 268 triliun, tapi ternyata ada tambahan cadangan Rp 69 triliun. “Khawatir aja kalau anggaran sebesar itu tidak terserap dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa justru mengaku belum menerima pengembalian dana Rp 70 triliun tersebut. Ia bahkan menyebut angka yang disampaikan Kepala BGN masih belum jelas statusnya.
“Yang saya tahu, dia sempat bilang mau balikin Rp 100 triliun, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,” kata Purbaya saat konferensi pers APBN KiTa di Aula Mezzanine, Selasa (14/10/2025).
Menurut Purbaya, hingga kini Kementerian Keuangan masih menunggu laporan resmi soal dana yang benar-benar sudah terserap maupun yang dikembalikan.
Purbaya menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini bukan pada dana yang “dikembalikan”, tapi pada realisasi anggaran yang sudah disetujui sebesar Rp 71 triliun.
“Yang kita lihat itu yang Rp 71 triliun, bukan yang dibalikin. Kita lihat nanti berapa yang terserap sampai akhir tahun,” ujarnya.
Data terakhir per 3 Oktober 2025 menunjukkan realisasi MBG baru mencapai Rp 20,6 triliun atau sekitar 29 persen dari total anggaran Rp 71 triliun. Angka ini dinilai terlalu rendah untuk program prioritas nasional.
Purbaya sebelumnya sudah mengingatkan BGN agar memperbaiki penyerapan anggaran setelah maraknya kasus keracunan MBG di berbagai daerah beberapa waktu lalu.
Ia juga memberi sinyal akan mengurangi jatah anggaran MBG jika realisasi hingga akhir Oktober masih rendah. “Kalau tidak terserap dengan baik, ya akan kita kurangi,” tegasnya.
Namun, di sisi lain, Purbaya juga membuka peluang menambah anggaran jika pelaksanaannya dinilai optimal. “Kalau digunakan dengan baik, bisa kita tambah untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo ini,” tambahnya.
Kendati demikian, polemik pengembalian dana Rp 70 triliun ini menimbulkan tanda tanya di publik. Sebagian mempertanyakan koordinasi antar lembaga pemerintah, sementara sebagian lain menyoroti efektivitas BGN dalam menjalankan program besar seperti MBG.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi tambahan dari BGN soal ke mana dana Rp 70 triliun itu dikembalikan secara teknis—apakah ke kas negara atau langsung ke otoritas presiden.
Yang jelas, publik menanti kejelasan dan transparansi, agar program Makan Bergizi Gratis yang jadi salah satu janji besar pemerintahan Prabowo Subianto ini bisa benar-benar berjalan sesuai harapan. (*)