BACAAJA, SEMARANG – Buat sebagian orang, mandi junub atau mandi besar rasanya kurang lengkap kalau nggak pakai sabun atau shampo. Soalnya udah jadi kebiasaan: kalau mandi, ya harus bersih, wangi, dan segar. Tapi pernah nggak kepikiran, kalau mandi besar cuma pakai air tanpa sabun atau shampo, apakah mandinya tetap sah secara agama?
Dalam Islam, mandi junub bukan sekadar bersih-bersih badan, tapi juga ibadah untuk menghilangkan hadas besar. Biasanya mandi ini dilakukan setelah mimpi basah, keluar mani karena rangsangan, atau setelah berhubungan suami istri. Nah, soal pakai sabun dan shampo ternyata bukan hal wajib dalam mandi junub.
Yang paling penting dalam mandi besar cuma dua hal: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Jadi selama dua rukun ini sudah terpenuhi, mandinya sah, meskipun tanpa sabun atau shampo.
Hal ini dijelaskan oleh para ulama fikih. Dalam Kitab Safinatun Najah karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami disebutkan:
فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
Artinya: “Rukun mandi wajib itu ada dua, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.”
Jadi, kuncinya ada di niat dan memastikan air sampai ke semua bagian tubuh, termasuk sela-sela rambut dan lipatan kulit. Selama air yang dipakai masih suci dan nggak tercampur benda lain, maka mandinya sah.
Dalam madzhab Syafi’i, niat mandi wajib harus dilakukan bersamaan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Doanya begini:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ الْجَنَابَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitul ghusla liraf‘il hadatsil akbar minal janabah fardhan lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah karena Allah Ta’ala.”
Rasulullah SAW sendiri juga pernah mencontohkan cara mandi besar yang sangat sederhana. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA menceritakan bahwa Nabi hanya menggunakan air untuk mandi junub tanpa tambahan sabun atau bahan pembersih lainnya.
Beliau memulai dengan membasuh tangan, berwudhu seperti hendak sholat, lalu membersihkan sela-sela rambut dengan jari, kemudian menyiram kepala tiga kali dan meratakan air ke seluruh tubuh.
Dari situ jelas, sabun dan shampo bukan bagian dari rukun mandi junub. Jadi kalau kamu mandi besar tanpa dua bahan itu, nggak masalah. Yang penting niatnya benar dan airnya merata.
Namun begitu, para ulama juga mengingatkan satu hal penting: hindari mencampur air dengan bahan lain seperti sabun atau shampo di awal mandi junub. Kenapa? Karena bisa jadi airnya berubah sifatnya dan nggak lagi dianggap suci untuk bersuci.
Makanya, kalau mau pakai sabun atau shampo, disarankan setelah rukun mandi junub selesai. Jadi tahapannya bisa begini: pertama mandi junub dengan air bersih dan niat yang benar, lalu setelah itu baru lanjut pakai sabun atau shampo untuk membersihkan tubuh.
Intinya, mandi besar itu bukan soal wangi atau busanya banyak, tapi soal kesucian dan niat. Selama air mengalir ke seluruh tubuh dan kamu berniat untuk menghilangkan hadas besar, maka mandi junub tanpa sabun dan shampo tetap sah.
Kalau mau tambah bersih dan segar, silakan lanjut mandi biasa setelahnya. Tapi kalau cuma sempat pakai air doang, jangan khawatir—mandimu tetap sah di mata syariat. (*)