BACAAJA, KLATEN – Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, baru aja ngeresmiian jalan poros Desa Gombang–Pogung–Bogor, Kecamatan Cawas, pada Minggu (5/10/2025) siang.
Yang bikin unik, jalan sepanjang 1,8 km ini dibeton pakai limbah padat hasil pembakaran batu bara dari PLTU Pacitan, Jawa Timur. Yup, bukan pakai bahan biasa, tapi dari sisa pembangkit listrik!
Jalan yang nyambungin tiga desa ini punya lebar 3 meter dan tebal 10–15 cm. Proyeknya hasil kolaborasi Pemkab Klaten bareng PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Pacitan, mulai dikerjain sejak akhir Agustus 2025 dengan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
Peresmiannya ditandai dengan tanda tangan prasasti sama peninjauan langsung oleh Bupati Hamenang dan Direktur Energi Baru dan Terbarukan PLN, Suroso Isnandar.
“Harapannya, ini bisa jadi langkah besar buat percepatan pembangunan di Klaten. Biar nanti semua wilayah, terutama yang di perbatasan, bisa ngerasain jalan halus juga,” kata Hamenang.
Proyek ini masuk ke dalam 10 program prioritas Pemkab Klaten, salah satunya konsep “dalan alus, padang, lan banyu lancar” — alias jalan mulus, terang, dan air lancar. Semua ini, kata Hamenang, perlu kerja sama dari semua pihak, dari desa sampai pusat.
Jalan baru ini juga udah dilengkapi lampu PJU (Penerangan Jalan Umum), jadi kalau malam, nggak cuma halus tapi juga terang benderang.
“Semoga nanti proyek kayak gini bisa terus dikembangin bareng PLN di ruas-ruas jalan lain,” lanjutnya.
Nah, menurut Suroso Isnandar, material yang dipakai itu berasal dari limbah padat batu bara, yaitu fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu jatuh) — disingkat jadi FABA. Limbah ini termasuk non-B3 alias nggak berbahaya, dan punya sifat kayak semen yang kuat banget.
“FABA ini bisa dipakai buat jalan, batako, dan berbagai bahan bangunan lain. Khusus buat jalan di Klaten ini aja, butuh sekitar 2.000 ton material FABA,” jelas Suroso.
Rizky Tri Listirta, Asisten Manajer SDM, Umum, dan CSR PLN Nusantara Power Pacitan, nambahin kalau ini udah proyek keempat yang pakai FABA. Tiga sebelumnya di Pacitan, dan ini yang pertama di Klaten bahkan di Jawa Tengah!
“Bentuknya kayak debu sama kerikil halus. Biasanya jadi campuran semen, tapi di sini kita manfaatin buat cor jalan. Biayanya juga bisa lebih hemat sampai 60% dibanding beton biasa,” kata Rizky.
Singkatnya, Klaten nggak cuma bikin jalan baru, tapi juga buka jalan buat inovasi ramah lingkungan dan hemat biaya. Siapa tahu nanti proyek kayak gini bisa nyebar ke daerah lain juga! (*)