BACAAJA, SIDOARJO – Tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih menyisakan duka mendalam. Hingga Jumat (3/10/2025) , BNPB mencatat 9 orang meninggal dunia sementara 54 orang masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari atau Aam, menyebut total korban terdampak saat ini mencapai 166 orang. Namun, angka tersebut masih bisa bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung.
“Dari jumlah itu, 111 orang sudah ditemukan. Ada yang dirawat, ada yang sudah dipulangkan, dan ada juga yang wafat,” jelas Aam dalam keterangan resmi.
Rinciannya, 14 orang masih dirawat inap, 89 orang sudah dipulangkan, dan 9 korban meninggal dunia. Para korban yang selamat maupun luka tersebar di sejumlah rumah sakit, termasuk RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian intensif. Beberapa korban ditemukan selamat meski sempat tertimbun puing. Namun, sejumlah jasad juga berhasil dievakuasi dalam kondisi mengenaskan, bahkan ada yang ditemukan dalam posisi sedang sujud.
Untuk mendukung proses ini, BNPB mengirimkan perlengkapan evakuasi seperti 200 kantong jenazah, ribuan masker, set APD, sarung tangan, serta insentif operasional bagi personel lapangan yang bertugas selama tujuh hari.
Selain itu, alat berat juga dikerahkan. Ada tiga unit crane, satu excavator breaker, 30 dump truck, empat alat pemotong beton, hingga 30 ambulans yang disiagakan untuk mempercepat pencarian dan pembersihan reruntuhan.
Operasi diperkirakan berlangsung sepekan. Prioritas utama tetap pada penyelamatan korban yang kemungkinan masih tertimbun serta memastikan penanganan medis berjalan cepat untuk para korban selamat. (*)