BACAAJA, SEMARANG- Dunia pers Jawa Tengah bakal menyaksikan duel panas. Bukan soal berita, bukan soal eksklusifitas liputan, tapi soal kursi Ketua PWI Jateng periode 2025-2030. Dan yang bikin makin dramatis: hanya ada dua nama yang maju, keduanya sama-sama “anak kandung” Harian Suara Merdeka.
Mereka adalah Setiawan Hendra Kelana alias Iwan, sekretaris redaksi yang juga kini Sekretaris PWI Jateng, dan Imam Nuryanto, Korwil Bisnis Suara Merdeka Solo Raya yang juga pernah jadi pengurus PWI. Dua sosok ini satu kubu, berbagi ruang kerja yang sama. Kini mereka berhadapan, jadi rival di arena organisasi wartawan terbesar di Jateng.
Momen pengambilan formulir pun serasa adegan film. Senin (29/9), Iwan lebih dulu mengutus Sunarto mengambil formulir pukul 11.21 WIB. Beberapa jam kemudian, giliran Imam mengirim Sunu Andhy Purwanto untuk mengamankan formulir pada pukul 13.40 WIB. Setelah itu? Sepi. Tak ada lagi nama lain yang masuk daftar.
Head to Head
“Pendaftaran resmi ditutup sore ini (30/9). Jadi hanya ada dua calon: Setiawan HK dan Imam Nuryanto,” kata Ketua Panitia Konferprov PWI Jateng, Achmad Zaenal Muttaqin.
Dengan begitu, panggung 18 Oktober di Auditorium RRI Semarang nanti dipastikan jadi arena duel head to head. Tak ada calon kuda hitam, tak ada nama kejutan. Hanya dua jurnalis senior, dua sahabat lama, yang kini siap mengadu visi dan jaringan untuk merebut kursi tertinggi PWI Jateng.
Pertanyaannya, siapa yang bakal keluar sebagai pemenang? Iwan dengan pengalaman panjang di kepengurusan PWI, atau Imam yang dikenal luwes membangun jaringan di kalangan wartawan dan politikus? Drama ini baru akan terjawab pada hari H. (tb)