BACAAJA, JAKARTA – Cuci darah alias hemodialisis sudah jadi rutinitas wajib buat pasien gagal ginjal kronik. Bukan untuk menyembuhkan, tapi jadi “mesin pengganti ginjal” supaya tubuh tetap bisa bersih dari racun, cairan berlebih, dan elektrolit yang numpuk.
Kalau ginjal sehat fungsinya mirip filter air, pasien gagal ginjal butuh mesin khusus biar darah tetap bersih. Menurut dr. Muthalib Abdullah, Sp.PD-KGH, konsultan ginjal-hipertensi di RS Bethsaida Gading Serpong, biasanya pasien harus cuci darah tiga kali seminggu, dengan durasi 3–4 jam per sesi.
“HD membantu menghilangkan racun, menjaga keseimbangan elektrolit, serta mencegah komplikasi seperti kelebihan cairan dan hipertensi. Hasilnya, pasien bisa beraktivitas lebih baik,” jelas dr. Muthalib.
Nah, kabar baiknya, teknologi hemodialisis juga makin update. Ada dialiser generasi baru seperti HD Theranova dan HDX (hemodialisis ekspansi). Bedanya, Theranova punya membran canggih yang bisa nyaring molekul racun berukuran sedang—sesuatu yang biasanya kelewat di alat konvensional.
Sementara itu, HDX hadir dengan membran pori lebih besar dan aliran darah lebih maksimal. Efeknya, racun menengah hingga besar bisa keangkat lebih baik, bahkan mendekati kemampuan hemodiafiltrasi (HDF).
HDF sendiri sebenarnya jadi standar emas buat pembersihan racun karena menggabungkan prinsip hemodialisis plus filtrasi tekanan tinggi. Cuma, tantangannya ada di mesin, water treatment, sampai protokol rumit yang bikin layanan ini belum merata di banyak rumah sakit, apalagi di daerah.
Menurut dr. Muthalib, pasien biasanya cukup HDF seminggu atau dua minggu sekali, tapi manfaatnya baru kerasa setelah berbulan-bulan. “Prosedurnya butuh high-efficiency dengan aliran darah tinggi, sekitar 300 mL/menit. Jadi akses darah pasien harus bagus,” tambahnya.
Kalau syarat HDF nggak bisa dipenuhi, masih ada alternatif lain: Hemoperfusi, Theranova, atau HDX. Kadang, tabung tambahan juga dipasang biar aliran darah tetap maksimal.
Intinya, teknologi hemodialisis makin beragam dan semakin mendukung kualitas hidup pasien gagal ginjal. Walau begitu, akses layanan yang belum merata dan biaya yang tinggi masih jadi PR besar yang harus dibenahi.
Dengan inovasi terbaru ini, harapannya pasien gagal ginjal bisa lebih nyaman, sehat, dan tetap produktif meski harus rutin menjalani terapi cuci darah. (*)