BACAAJA, SEMARANG- Setelah hampir setahun vakum, akhirnya Waroeng Semawis, ikon kuliner malam di kawasan Pecinan Semarang resmi comeback, Sabtu (4/10) malam.
Bukaannya nggak main-main, suasananya super meriah, rame banget, dan penuh vibe hangat. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, juga langsung turun tangan buka acara, ditemani jajaran Pemkot, komunitas KOPI Semawis, dan tentu aja ribuan warga yang udah kangen banget sama pasar malam kuliner ini.
Bukan cuma soal jajanan, kembalinya Waroeng Semawis jadi angin segar buat UMKM. Ada 60 tenant kuliner yang ikutan, dari makanan khas Semarang, jajanan nusantara, sampai kuliner Tionghoa yang emang udah jadi ciri khas Pecinan. Jadi siap-siap bingung mau makan apa dulu!
“Senang banget ya Pasar Semawis dibuka lagi. Ini hari pertama setelah hampir setahun berhenti. Sekarang tiap Sabtu dan Minggu, bahkan rencananya minggu depan buka mulai Jumat,” kata Agustina, yang langsung disambut tepuk tangan pengunjung.
Jaga Kebersihan
Agustina juga nitip pesan ke pengunjung dan pedagang biar kawasan ini tetap nyaman. “Jaga kebersihan, keamanan pangan, dan kondisinya. Karena tempat ini bisa banget bikin ekonomi rakyat makin hidup,” jelasnya.
Nggak berhenti di situ, Pemkot Semarang juga lagi nyiapin Waroeng Semawis biar makin nyambung sama destinasi wisata Kota Lama. Jadi nanti wisata malam di Semarang makin komplit: nongkrong di Kota Lama, lanjut jajan rame-rame di Semawis.
Suasananya malam itu super akrab. Agustina keliling, ngobrol santai sama pedagang, sampai diladeni warga yang minta foto bareng. Bahkan dia ikutan jajan juga. “Aku jajan siomay, terus cakwe, harus itu,” ucapnya sambil ketawa.
Buat yang udah kangen atau pengin nyobain, catet jadwalnya: Waroeng Semawis hadir tiap akhir pekan (Jumat-Minggu) mulai jam 18.00 sampai 22.00 WIB. Tahun ini konsepnya lebih rapi dan ramah pengunjung, plus Pemkot janji bakal all out soal kebersihan dan kenyamanan.
Harapannya, Waroeng Semawis bukan cuma jadi tempat jajan, tapi juga bikin ekonomi lokal makin kenceng sekaligus jadi kebanggaan warga Semarang. (*)