BACAAJA, GORONTALO – Media sosial lagi-lagi digegerkan dengan tingkah nyeleneh seorang pejabat publik. Kali ini, giliran Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan, yang bikin heboh netizen setelah video ucapannya yang menyebut akan “merampok uang negara” viral di TikTok, Instagram, dan Facebook.
Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik itu, Wahyudin tampak sedang duduk santai di dalam mobil bareng seorang perempuan, yang belakangan diketahui bukan istrinya alias… selingkuhannya. Video itu direkam saat mereka sedang melintas di Bandara Djalaluddin, Gorontalo.
Lucunya (atau mirisnya?), saat si wanita nanya mereka mau ke mana, Wahyudin jawab santai banget, “Ke Makassar pake uang negara.” Nggak berhenti sampai di situ, dia lanjut bilang dengan nada tegas dan diselingi tawa, “Kita rampok uang negara, kita habiskan uang negara… biar negara miskin!”
Kalimat pamungkasnya lebih epik lagi. Dia nyebut nama lengkapnya sendiri, plus statusnya sebagai anggota DPRD aktif. Seakan-akan dia bangga banget bisa foya-foya pake duit rakyat!
Warganet pun langsung ngamuk. Video itu disebar ke mana-mana, lengkap dengan caption pedas dari netizen yang geram. Gimana enggak, ini bukan cuma tentang ucapan iseng, tapi mencoreng kepercayaan publik—apalagi diucapkan oleh seorang wakil rakyat.
Langsung Disidang Etik
Menanggapi kehebohan itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo langsung gercep alias gerak cepat. Umar Karim, anggota BK, menyampaikan pihaknya akan memanggil Wahyudin untuk klarifikasi pada Senin, 22 September 2025.
“Video itu sangat tidak pantas. Kami nggak perlu tunggu laporan masyarakat. Sebagai BK, kami bisa bertindak langsung,” ujar Umar, Jumat (19/9/2025).
Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua BK DPRD Gorontalo, Fikram Salisama. Setelah memanggil Wahyudin pada Jumat malam, Fikram mengungkap fakta baru: ternyata Wahyudin dalam kondisi mabuk berat saat video itu direkam.
“Dari pengakuannya, dia minum minuman keras dari malam sebelumnya sampai pagi. Saat ke bandara, dia masih dalam kondisi nggak sadar,” jelas Fikram.
Ngaku Salah, Tapi Tetap Dipecat
Dalam klarifikasinya, Wahyudin minta maaf kepada masyarakat Gorontalo lewat sebuah video. Ia muncul bersama sang istri dan mengaku menyesal.
“Saya tidak bermaksud menyinggung masyarakat. Saya mohon maaf atas kekhilafan saya,” katanya.
Namun, nasi sudah jadi bubur. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan langsung bertindak tegas. Ketua DPP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menyatakan bahwa partai telah resmi memecat Wahyudin dari keanggotaan PDIP.
“Komite etik dan disiplin sudah merekomendasikan pemecatan, dan hari ini DPP mengeluarkan surat resmi. Dalam waktu dekat akan dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW),” tegas Komarudin.
Ia juga mengingatkan seluruh kader PDIP untuk jaga sikap. Partai nggak bakal mentolerir kader yang mencoreng nama baik partai, apalagi menyakiti hati rakyat.
Kejadian ini jadi pelajaran penting buat semua pihak: pejabat publik seharusnya jadi panutan, bukan bahan tontonan karena ulah yang memalukan. Apa pun alasannya—mabuk, iseng, atau bercanda—kalau sudah bawa-bawa uang rakyat, netizen gak bakal tinggal diam. Yah, semoga ke depan wakil rakyat bisa lebih sadar kamera… dan sadar diri.(*)