Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: UGM Kenalkan Beras Presokazi, Inovasi Pangan yang Bantu Cegah Stunting
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Pendidikan

UGM Kenalkan Beras Presokazi, Inovasi Pangan yang Bantu Cegah Stunting

Tim UGM ngenalin varietas padi unggulan Gamagora yang jadi dasar lahirnya beras Presokazi — beras sehat dengan kandungan gizi tinggi yang diyakini bisa bantu mencegah stunting.

Nugroho P.
Last updated: Oktober 9, 2025 9:16 am
By Nugroho P.
5 Min Read
Share
Ilustrasi Beras.
SHARE

BACAAJA, SLEMAN – Universitas Gadjah Mada (UGM) lagi bikin gebrakan baru lewat hasil riset pertaniannya. Di acara Rerasan Pangan yang digelar di Kalurahan Caturtunggal, Sleman, belum lama ini, tim UGM ngenalin varietas padi unggulan Gamagora yang jadi dasar lahirnya beras Presokazi — beras sehat dengan kandungan gizi tinggi yang diyakini bisa bantu mencegah stunting.

Mengutip ugm.ac.id, acara ini bagian dari kampanye Resona Saintek bertema “Riset Kuat, Pangan Hebat”, yang mempertemukan peneliti dan masyarakat buat bahas soal riset pangan yang bisa langsung berdampak ke kehidupan sehari-hari.

Sekretaris Universitas UGM, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, bilang kalau kampus nggak mau risetnya cuma berhenti di laboratorium. “Kami ingin riset yang kami lakukan benar-benar sampai ke masyarakat dan bisa dimanfaatkan secara nyata,” ujarnya.

Menurut Andi, riset soal pangan ini penting banget karena berkaitan langsung dengan kualitas hidup. Melalui program Resona Saintek, UGM pengin hasil penelitiannya bisa bantu memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus ngurangin masalah gizi, termasuk stunting.

“Kami berharap kegiatan ini bisa jadi jembatan antara kampus dan masyarakat, supaya riset bisa benar-benar hidup dan berguna,” tambahnya.

Pj Lurah Caturtunggal, Feri Ferdian, juga ngasih apresiasi tinggi buat UGM yang mau turun langsung ke masyarakat. Menurutnya, riset kayak gini bisa bantu warga dapet pemahaman baru soal pertanian dan gizi yang berkelanjutan.

“Kami ingin kerja sama ini terus berlanjut, supaya hasil riset dari kampus bisa dirasain langsung oleh warga,” ujarnya.

Dari tim riset, Dr. Rizky Pasthika Kirana dari Fakultas Pertanian UGM, ngejelasin kalau padi Gamagora dikembangkan buat menjawab tantangan di lapangan. “Gamagora ini hasil riset panjang untuk menghasilkan varietas padi yang kuat, tahan iklim, dan produktif di berbagai jenis lahan,” katanya.

Menurut Rizky, riset Gamagora ini berangkat dari kebutuhan petani yang butuh benih unggul tapi tetap ramah lingkungan. “Kami pengin riset kami relevan dan bisa langsung bantu masyarakat di lapangan,” tambahnya.

Nah, dari varietas Gamagora inilah kemudian lahir produk beras Presokazi, hasil olahan riset UGM yang punya nilai tambah tinggi. Peneliti UGM, Andrianto Ansari, Ph.D., bilang kalau Presokazi ini beda dari beras biasa.

“Presokazi punya tekstur pulen, rasa gurih alami, dan yang paling penting: kandungan zat besi (Fe) dan seng (Zn)-nya tinggi. Itu yang bikin beras ini bagus banget buat bantu cegah stunting,” jelasnya.

Menurut Andri, proses produksi Presokazi juga dikontrol ketat mulai dari panen sampai penggilingan, supaya kualitasnya tetap terjaga. “Kami pengin beras ini bukan cuma enak dimakan, tapi juga punya manfaat kesehatan nyata,” katanya.

Ia juga cerita kalau riset ini nggak mungkin jalan tanpa kerja sama bareng petani lokal dan pemerintah. “Kami percaya riset pangan harus sampai ke dapur masyarakat, bukan berhenti di jurnal atau seminar,” tegasnya.

Presokazi kini mulai dikenal sebagai salah satu inovasi pangan lokal yang punya potensi besar. Dengan kandungan Fe dan Zn yang tinggi, beras ini bisa bantu memperbaiki asupan gizi harian, terutama buat anak-anak di masa tumbuh kembang.

Selain buat cegah stunting, Presokazi juga punya tekstur pulen dan rasa gurih alami, jadi tetap cocok buat konsumsi sehari-hari. “Beras sehat bukan berarti nggak enak, dan Presokazi bukti nyatanya,” kata Andri sambil senyum.

Sesi diskusi di acara Rerasan Pangan pun berlangsung seru. Warga Caturtunggal banyak yang penasaran soal cara nanem padi Gamagora dan gimana dapetin beras Presokazi buat konsumsi keluarga mereka.

Tim peneliti UGM nyambut antusiasme itu dengan tangan terbuka. Mereka siap bantu kalau warga pengin belajar lebih lanjut soal pengembangan varietas ini di wilayahnya.

“Seneng banget lihat warga semangat. Artinya masyarakat juga mulai sadar pentingnya pangan sehat dan bergizi,” ujar Rizky.

Acara ditutup dengan ajakan buat terus jalin kerja sama antara kampus, pemerintah, dan masyarakat. Semua sepakat kalau riset kayak gini harus diterusin biar makin banyak yang bisa ngerasain manfaatnya.

UGM lewat riset Gamagora dan beras Presokazi pengin nunjukin kalau inovasi pangan lokal bisa jadi solusi nyata buat masalah gizi di Indonesia.

“Beras ini bukan cuma soal makan, tapi soal masa depan generasi yang sehat dan kuat,” tutup salah satu peserta dengan nada optimis. (*)

You Might Also Like

63 Anggota DPR RI Lulusan SMA, 211 Lainnya Misterius Gak Jelas Pendidikannya Apa

Atasi Blank Spot Pendidikan, Pemkot Semarang Dorong Tiga SMA Negeri Baru

Literasi Desa Tumbuh, Satu Tahun Menyemai Suara Perempuan dari Pinggiran DI Yogyakarta    

42 Ribu Pesantren, Cuma 51 yang Legal. Serius Nih?

Puan Minta Penjelasan Menbud soal Hari Kebudayaan Nasional: Jangan Eksklusif, Harus Milik Semua

TAGGED:beras anti stuntingberas unggulpendidikanpenelitian ugmslemanstuntingugm
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, paparin konsep JTAB yang bisa bikin petani naik kelas, jadi pemain bukan penonton. JTAB: Cara Baru Bikin Petani Naik Kelas, akan Dibuka di 35 Kabupaten/Kota di Jateng
Next Article Dedi Mulyadi Pecat 20 ASN, Bakal Umumkan Pegawai Malas di Medsos Mulai November

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Bedah buku di Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, DIY, dalam rangaka mengenang sosok KH Imam Aziz.

100 Hari Wafatnya KH Imam Aziz: Mengenang Sosok Kiai Rakyat

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

RPH Halal MAJT Resmi Dibuka, Yuk Makan Tanpa Waswas!

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Pendidikan

Huruf Cemerlang Ario Bawa Guru Cantik Banjarnegara Jadi Juara Porsenijar Jateng

Oktober 4, 2025
Pendidikan

Lulusan SMK Menganggur, Komisi X DPR RI Desak Reformasi Pendidikan di Jateng

Juli 25, 2025
Pendidikan

JPPI: Anggaran Pendidikan Dipotong Demi MBG, “Pengkhianatan Konstitusi”

September 24, 2025
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian kanan dan Wakil Ketua Komisi Esti Wijayati saat memimpin RDP dengan Iluni FHUI, IKA USU, ABP, PTSI, di Ruang Rapat Komisi Gedung Senayan Jakarta.jpg (1)
Pendidikan

Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan Gratis untuk Anak Muda dari Keluarga Miskin Minimalisir Angka Putus Sekolah

September 11, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: UGM Kenalkan Beras Presokazi, Inovasi Pangan yang Bantu Cegah Stunting
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?