BACAAJA, SURABAYA – Selama ini kita sering dengar kalau menyusui itu sehat buat bayi. Tapi tahu nggak sih, ternyata menyusui juga punya efek keren buat lingkungan? Yes, selain bikin bayi tumbuh sehat dan kuat, menyusui bisa bantu selamatkan bumi dari tumpukan emisi karbon.
Bukan cuma sekadar slogan, manfaat menyusui memang luas banget. Dari kesehatan ibu dan anak, sampai ke isu global kayak perubahan iklim. Jadi, menyusui itu bukan cuma urusan keluarga, tapi juga bagian dari gaya hidup ramah lingkungan.
ASI: Superfood Alami yang Nggak Ada Lawannya
ASI diciptakan Allah SWT sebagai makanan paling sempurna buat bayi. Komposisinya pas banget, penuh nutrisi, antibodi, sampai faktor pertumbuhan yang bikin Si Kecil lebih kuat lawan penyakit. Bayi yang minum ASI punya risiko lebih rendah kena asma, obesitas, bahkan sindrom kematian bayi mendadak.
Dan yang nggak kalah penting, menyusui juga bikin ibu lebih sehat. Riset menunjukkan, ibu menyusui punya risiko lebih kecil kena kanker payudara, kanker ovarium, diabetes tipe 2, dan hipertensi. Jadi, manfaatnya dua arah sekaligus.
Praktis dan Zero Waste
Beda banget sama susu formula yang butuh pabrik, kemasan, distribusi, sampai alat seduh. Menyusui itu literally “ready to drink” kapan pun dan di mana pun. Zero limbah, zero plastik, dan tentu zero polusi dari proses produksinya.
Dr. Surabhi Sangwai, konselor laktasi asal India, bilang kalau industri susu formula itu nyumbang jejak karbon gila-gilaan. Di India aja, penjualan formula bikin lebih dari 1,1 lakh ton gas rumah kaca per tahun. Di Tiongkok malah lebih parah: lebih dari 22 lakh ton!
Sebaliknya, menyusui nggak butuh pabrik, nggak ada transportasi, dan nggak ada sampah kemasan. Totally green lifestyle!
Bisa Selamatkan Ratusan Ribu Nyawa
Selain efek ke lingkungan, menyusui juga terbukti bisa menyelamatkan ratusan ribu bayi setiap tahunnya. Studi yang dirilis Lancet tahun 2016 bilang, kalau ASI diberikan secara universal, ada sekitar 600 ribu kematian bayi di dunia yang bisa dicegah.
Bayangin, satu aktivitas natural yang udah otomatis ada pada setiap ibu, ternyata bisa punya dampak sebesar itu.
Tantangan di Lapangan
Sayangnya, praktik menyusui eksklusif masih jauh dari ideal. Data WHO nunjukin cuma sekitar 48% bayi di bawah enam bulan yang dapat ASI eksklusif di seluruh dunia.
Kenapa bisa gitu? Banyak faktor: mitos yang masih dipercaya, kurangnya edukasi, sampai minimnya support dari rumah sakit dan tempat kerja. Padahal, support lingkungan sekitar jadi kunci suksesnya menyusui.
Kampanye Global untuk ASI
Organisasi dunia seperti WHO dan The American Academy of Pediatrics udah lama nyaranin pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, lalu dilanjutkan sampai dua tahun atau lebih dengan makanan pendamping yang sesuai.
Artinya, kalau ingin bumi lebih sehat sekaligus generasi yang lebih kuat, mendukung ibu menyusui itu investasi terbaik. Mulai dari kebijakan pemerintah, aturan cuti melahirkan, ruang laktasi di tempat kerja, sampai dukungan keluarga di rumah.
Fakta Menyusui yang Perlu Kamu Tahu
- Hanya 48% bayi di dunia yang minum ASI eksklusif 6 bulan pertama.
- Susu formula nyumbang emisi dan limbah besar banget.
- 600 ribu kematian bayi bisa dicegah kalau semua dapat ASI.
- Menyusui bikin ibu lebih sehat, risiko penyakit kronis jadi lebih kecil.
- WHO minta semua pihak invest ke kebijakan pro-ASI.
Singkatnya, menyusui itu bukan cuma soal kasih sayang ibu ke anak, tapi juga kontribusi nyata buat planet ini. Jadi, kalau ada yang bilang menyusui itu “hanya urusan rumah tangga”, jelas banget mereka keliru. Faktanya, setiap tetes ASI juga jadi langkah kecil menyelamatkan bumi. (*)