BACAAJA, PRABUMULIH – Video haru siswa SMP di Prabumulih melepas kepala sekolah mereka, Roni Ardiansyah, mendadak jadi viral di media sosial. Dalam rekaman itu, murid-murid berlarian menyalami sang kepala sekolah sambil menangis. Roni sendiri terlihat berkaca-kaca saat menyalami satu per satu siswanya.
Momen emosional ini langsung menyita perhatian publik. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sosok yang begitu dekat dengan murid justru dicopot dari jabatannya?
Di balik video itu, beredar kabar bahwa Roni dimutasi karena menegur seorang siswa SMP yang membawa mobil ke lingkungan sekolah. Isu makin panas karena siswa tersebut disebut-sebut anak pejabat.
Roni sendiri mengaku ikhlas dengan keputusan yang ada. Ia mengatakan video viral itu direkam spontan oleh guru saat murid-murid mendengar kabar dirinya akan dipindahkan. “Itu bukan perpisahan, mungkin mereka dengar isu bakal dicopot,” ujarnya lewat sambungan telepon.
Suara PGRI: Guru Sering Jadi Kambing Hitam
Di tengah riuh kabar ini, PGRI Sumatera Selatan ikut buka suara. Wakil Ketua II PGRI, Syahrial, menilai kasus yang menimpa Roni sangat miris. Menurutnya, tindakan menegur murid yang masih SMP mengendarai mobil seharusnya didukung, bukan justru berujung pencopotan jabatan.
“Guru itu sering disalahkan saat melakukan penindakan. Padahal, anak SMP naik motor saja belum boleh, apalagi bawa mobil,” tegas Syahrial dalam keterangan tertulis.
Ia menambahkan, kejadian ini bisa melemahkan wibawa guru di mata murid maupun orangtua. Kalau setiap teguran dianggap salah, siapa lagi yang bisa mendidik karakter anak di sekolah?
PGRI berharap semua pihak, mulai dari orangtua, guru lain, hingga aparat, ikut berperan membina anak-anak. “Kalau selalu dimanjakan, anak-anak bisa tumbuh jadi generasi yang lemah,” ujarnya.
Walikota Angkat Bicara, Keputusan Dibalikkan
Viralnya kasus ini akhirnya memaksa Wali Kota Prabumulih, H Arlan, angkat bicara. Didampingi pejabat lain, ia menggelar konferensi pers dan menyampaikan permintaan maaf kepada Roni serta masyarakat.
Arlan menegaskan kabar pemindahan kepala sekolah itu adalah hoaks. Menurutnya, tidak ada pencopotan jabatan resmi. “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Roni dan masyarakat Prabumulih,” katanya.
Tak lama setelah itu, ajudan Presiden Prabowo, Rizky Irmansyah, juga memastikan bahwa Roni akan kembali bertugas sebagai kepala sekolah di tempat asal. Bahkan, satpam yang sebelumnya dikabarkan ikut dipecat pun dipulihkan kembali posisinya.
“Sudah selesai ya, kepala sekolahnya kembali bertugas, satpamnya juga kembali bertugas di sekolah asal,” tulis Rizky lewat unggahan Instagram.
Roni Pilih Ikhlas dan Kembali Mengajar
Meski sempat diterpa isu pencopotan, Roni tetap menunjukkan sikap rendah hati. Ia menegaskan siap ditempatkan di mana saja. “Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” ujarnya.
Roni yang pernah memimpin sekolah hingga dikirim ke China itu mengaku selalu berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. Bagi dirinya, dunia pendidikan bukan soal jabatan, melainkan pengabdian.
Sikap ikhlas Roni justru makin membuat simpati publik mengalir deras. Banyak warganet menilai figur seperti Roni adalah sosok guru yang benar-benar peduli pada muridnya.
Kini, setelah statusnya dipulihkan, Roni akan kembali ke sekolah yang sempat melepasnya dengan air mata. Murid-murid yang menangis haru di video viral itu tentu bisa bernapas lega. (*)