Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Setelah Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Istana Kaji Rencana APBN untuk Bangun Pesantren 
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Nasional

Setelah Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Istana Kaji Rencana APBN untuk Bangun Pesantren 

Ke depan, pemerintah juga disebut bakal membuka konsultasi publik dengan para kiai dan pengasuh pesantren untuk merumuskan sistem pendanaan yang adil dan transparan. Semua masih di tahap awal, tapi arah kebijakan mulai terbentuk: pondok pesantren aman, santri tenang belajar.

Nugroho P.
Last updated: Oktober 13, 2025 9:14 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Tim Sar Sidoarjo sedang mengevakuasi reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Jawa Timur yang ambruk. dari 42 ribu pesantren se_indonesia, hanya 51 pesantren yang bangunannya memiliki ijin atau legal. Foto: dok/PemkabSidoarjo
Tim Sar Sidoarjo sedang mengevakuasi reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Jawa Timur yang ambruk. dari 42 ribu pesantren se_indonesia, hanya 51 pesantren yang bangunannya memiliki ijin atau legal. Foto: dok/PemkabSidoarjo
SHARE

BACAAJA JAKARTA – Tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, terus jadi sorotan. Bukan cuma soal banyaknya korban jiwa, tapi juga soal bagaimana pemerintah memastikan hal serupa nggak terulang lagi. Dari peristiwa itu, muncul wacana baru: mungkinkah pembangunan dan perbaikan pondok pesantren dibiayai langsung oleh APBN?

Contents
Prabowo Minta Data Lengkap PonpesLuka Masih TerasaProses Identifikasi yang Tak MudahMomen Refleksi Nasional

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, buka suara soal ini. Menurutnya, pemerintah lagi serius mempertimbangkan ide tersebut. “Pasca kejadian kemarin muncul pemikiran, apakah pembangunan pondok pesantren bisa dibiayai APBN. Tapi ini masih tahap kajian,” ujarnya di Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Banyak pondok pesantren di berbagai daerah yang berdiri dengan dana swadaya, bahkan sebagian dibangun tanpa standar teknis memadai. “Kita perlu tahu dulu jumlah dan perkembangan ponpes yang akan dibiayai. Mana yang perlu prioritas, mana yang baru,” lanjut Prasetyo.

Prabowo Minta Data Lengkap Ponpes

Presiden Prabowo disebut sudah turun tangan. Ia memerintahkan kementerian terkait untuk mendata seluruh pondok pesantren di Indonesia. Tujuannya jelas: memastikan bangunan ponpes aman dan layak digunakan.

Kementerian PUPR juga diminta ikut turun ke lapangan. “Presiden ingin setiap ponpes dicek keamanannya. Jangan sampai ada lagi bangunan yang ambruk dan menelan korban,” kata Prasetyo menegaskan.

Langkah ini disambut baik banyak pihak. Pasalnya, selama ini pondok pesantren memang jadi tempat ribuan santri belajar dan tinggal setiap harinya. Kalau bangunan tidak aman, risikonya bisa fatal seperti yang terjadi di Sidoarjo.

Luka Masih Terasa

Musibah di Al-Khoziny sendiri masih menyisakan duka mendalam. Musala ponpes itu ambruk pada Senin (29/9/2025) sore, saat para santri sedang sholat Ashar. Bangunan baru itu bahkan belum genap setahun berdiri.

Menurut pengasuh ponpes, KH Abdul Salam Mujib, pengecoran lantai atas baru selesai beberapa jam sebelum tragedi. Tak ada yang menyangka musala itu justru runtuh secepat itu. Suasana belajar berubah jadi kepanikan dan tangisan.

Sampai Minggu (12/10/2025), tim DVI Polda Jatim sudah berhasil mengidentifikasi 53 dari 67 kantong jenazah korban. Sisanya, 11 kantong masih menunggu hasil pemeriksaan DNA di Jakarta.

Proses Identifikasi yang Tak Mudah

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa proses identifikasi berjalan lambat karena kondisi jenazah yang tidak utuh. “Ada body part di dalamnya, jumlah pastinya belum tahu. Kita tunggu hasil DNA,” ucapnya di RS Bhayangkara Surabaya.

Menurutnya, faktor kondisi fisik korban membuat proses identifikasi kali ini lebih lama dibanding hari-hari awal pasca tragedi. Tim forensik hanya bisa berharap hasil tes DNA segera keluar agar keluarga korban bisa mendapat kepastian.

“Proses alamiah membuat identifikasi memakan waktu. Tapi kami terus berusaha maksimal,” tambah Khusnan.

Momen Refleksi Nasional

Tragedi Al-Khoziny bukan cuma soal kesedihan, tapi juga jadi alarm keras tentang pentingnya pengawasan bangunan publik, termasuk pondok pesantren. Banyak ponpes berdiri dengan niat mulia, tapi minim pengawasan teknis dan keselamatan.

Karena itu, ide menggunakan dana APBN untuk memastikan keamanan fisik ponpes dianggap relevan. Pemerintah juga tengah memetakan kemungkinan sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan Islam agar bantuan bisa tepat sasaran.

Langkah ini diharapkan bisa jadi titik balik. Bukan hanya memperbaiki yang rusak, tapi memastikan seluruh pondok pesantren di Indonesia punya standar keamanan yang layak.

“Keselamatan santri harus jadi prioritas utama,” tegas Prasetyo Hadi.

Ke depan, pemerintah juga disebut bakal membuka konsultasi publik dengan para kiai dan pengasuh pesantren untuk merumuskan sistem pendanaan yang adil dan transparan. Semua masih di tahap awal, tapi arah kebijakan mulai terbentuk: pondok pesantren aman, santri tenang belajar.

Dan jika benar nanti APBN ikut turun tangan, ini bisa jadi langkah besar dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia—lahir dari duka, menuju perbaikan yang nyata. (*)

You Might Also Like

BGN Kembalikan Rp 70 Triliun Dana MBG, DPR dan Menkeu Beri Tanggapan Berbeda

Puan Maharani Ngobrol Bareng Tokoh Publik, Jawab Aspirasi Pasca Demo Besar-besaran!

PDI Perjuangan Pecat Wahyudin Moridu Yang Viral Ngaku Mau “Rampok Uang Negara”

DPR Gaspol Sahkan RUU Perampasan Aset, Bekuk Mafia Ekonomi Tanpa Ganggu Konsumen!

Dedi Suromli Resmi Pimpin PKS Banjarnegara, Janji Gaspol Bersama Pemda

TAGGED:apbnistanaPolitikpondok pesantrenponpes al khoziny
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ilustrasi Indonesia. Penelitian Harvard Nobatkan Indonesia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia! Kok Bisa?
Next Article Ilustrasi Gedung DPR RI Rakyat Kena Prank! DPR Hapus Tunjangan Rumah Rp 50 Juta, tapi Dana Reses Naik Jadi Rp 702 Juta

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

RPH Halal MAJT Resmi Dibuka, Yuk Makan Tanpa Waswas!

Tol Jogja-Bawen Dikebut, Siap Bikin Waktu Tempuh Cuma Sejam!

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Nasional

Jam Richard Mille Rp11,7 M Milik Sahroni Balik Lagi, Warga Ngaku Bingung Cara Pakainya

September 1, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengikuti pertemuan dengan sejumlah tokoh yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Senin (1/9/2025). Foto: dok.
Nasional

Puan Maharani Ikut Dialog Bareng Presiden Prabowo dan Tokoh Bangsa, Janji DPR Lebih Buka Diri dan Kerja Bareng Pemerintah

September 3, 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di forum internasional Sidang Umum PBB, Selasa (23/9/2025). foto: dok.
Nasional

Prabowo di PBB: Indonesia Siap Jadi “Player” Global

September 24, 2025
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali memberikan sambutan usai dilantik sebagai Ketua Harian DPP PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Foto: dok.
Nasional

Eks Waketum Nasdem Ahmad Ali Jadi Ketua Harian DPP Partai Gajah

September 27, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Setelah Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Istana Kaji Rencana APBN untuk Bangun Pesantren 
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?