Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: SD Muhammadiyah 1 Ketelan Pilih Jalannya Sendiri, Tolak MBG demi Dapur Sehat
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Info

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Pilih Jalannya Sendiri, Tolak MBG demi Dapur Sehat

Dinas Pendidikan Kota Solo akhirnya menunda pelaksanaan MBG di SD Muhammadiyah 1 Ketelan sambil menunggu evaluasi lanjutan. Meski begitu, kasus ini menjadi pintu masuk diskusi lebih besar tentang fleksibilitas program nasional di lapangan.

Nugroho P.
Last updated: September 28, 2025 12:38 pm
By Nugroho P.
3 Min Read
Share
BGN mengajukan anggaran untuk program MBG tahun 2026 sebesar Rp 335 triliun. Sasaran 82,9 juta penerima. Dalam setiap bulan sebesar Rp25 triliun.
Ilustrasi MBG.
SHARE

BACAAJA, SOLO – Solo lagi-lagi jadi sorotan usai SD Muhammadiyah 1 Ketelan resmi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Keputusan ini bukan tanpa alasan, sekolah yang sudah punya dapur sehat sejak lama merasa lebih percaya diri mengelola gizi siswanya secara mandiri.

Respon cepat datang dari Wali Kota Solo, Respati Ardi. Ia menilai langkah SD Muhammadiyah 1 Ketelan justru patut diapresiasi. “Dapur sehat mereka akan kita jadikan percontohan, bukan diganti. Justru itu terbukti berhasil,” ujarnya di Loji Gandrung, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Respati, Pemkot Solo sejak awal sudah mengembangkan konsep dapur sehat untuk menekan angka stunting. Program itu melibatkan ibu-ibu PKK di kampung-kampung, dan kini makin relevan dengan kasus keracunan MBG di berbagai daerah.

Ketua Komisi IV DPRD Solo, Sugeng Riyanto, juga ikut bersuara. Ia menegaskan MBG bukan kewajiban mutlak, sehingga sekolah yang sudah mapan secara finansial berhak menolak. “Kalau ditolak, bisa dialihkan ke sekolah lain yang lebih butuh. Tidak ada masalah,” tegasnya.

Sugeng menambahkan, penolakan baru bermasalah kalau dilakukan sekolah dengan mayoritas siswa dari keluarga menengah ke bawah. “Itu tidak bijak, karena justru merugikan anak-anak yang sebenarnya perlu bantuan,” katanya.

Di tengah kekhawatiran soal maraknya keracunan, Sugeng menilai masalah ini harus dijadikan bahan evaluasi. Ia meminta dapur penyedia MBG lebih disiplin menjalankan standar operasional agar keamanan pangan terjamin. “Kalau SOP ketat dijalankan, risiko keracunan bisa ditekan,” ujarnya.

Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Dwi Jatmiko, mengungkap alasan detail penolakan MBG. Sejak 2015, sekolahnya sudah punya dapur sehat ramah anak yang berjalan mulus selama satu dekade. “Semua terkontrol, aman, dan terjangkau. Orang tua merasa tenang. Kalau nanti ikut MBG dan ada keracunan, siapa yang tanggung jawab?” ujarnya.

Para wali murid pun kompak mendukung keputusan sekolah. Mereka menilai dapur sehat lebih transparan dan sesuai kebutuhan siswa. Bahkan, banyak yang menyarankan agar MBG dialihkan ke sekolah lain yang lebih membutuhkan.

Dinas Pendidikan Kota Solo akhirnya menunda pelaksanaan MBG di SD Muhammadiyah 1 Ketelan sambil menunggu evaluasi lanjutan. Meski begitu, kasus ini menjadi pintu masuk diskusi lebih besar tentang fleksibilitas program nasional di lapangan.

Kini, dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan tak hanya jadi kebanggaan sekolah, tapi juga simbol bahwa setiap institusi pendidikan punya hak memilih jalannya sendiri dalam menjaga kesehatan siswanya. (*)

You Might Also Like

Tegaskan Mental Pemenang, Timnas Indonesia Siap Tempur ke Jepang Tanpa Tambahan Pemain

Kalah Kelas, Tim Garuda Tumbang 0-6 di Osaka

Kala Perempuan Bersuara: Dihadiahi Tangkap Paksa dan Status Tersangka

Polisi Jogja Aniaya Warga Semarang hingga Tewas Dibui 2,5 Tahun

Kemendagri Angkat Jempol! Siskamling Semarang Jadi Role Model Nasional

TAGGED:MBGMBG ditolakSD Muhammadiyah 1 KetelanSolo
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Setelah Nepal, Madagaskar Membara: Demo Krisis Listrik Berujung Tragedi
Next Article Ngomongin Khitbah, Lamaran ala Islam yang Bukan Sekadar Formalitas

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Bedah buku di Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, DIY, dalam rangaka mengenang sosok KH Imam Aziz.

100 Hari Wafatnya KH Imam Aziz: Mengenang Sosok Kiai Rakyat

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

RPH Halal MAJT Resmi Dibuka, Yuk Makan Tanpa Waswas!

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Sepak Bola

Lawan Irak, Timnas Siap Gaspol! Verdonk & Ole Romeny Diprediksi Starter di Jeddah

Oktober 11, 2025
Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution.
Politik

Gubsu Bobby Razia Pelat BL setelah Gagal Rebut 4 Pulau Aceh, DPR: Bisa Bikin Perpecahan Bangsa

September 29, 2025
Ilustrasi cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Sirkular

Pertamina NRE Berminat Kembangkan Nuklir, Target Dirikan PLTN di Pulau Ini

Juli 10, 2025
Pendidikan

AI Bisa Bedain Biji Kopi Bagus, Unwahas Ajak Petani Ngopi ala Society 5.0

September 9, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: SD Muhammadiyah 1 Ketelan Pilih Jalannya Sendiri, Tolak MBG demi Dapur Sehat
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?