Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Sampah Masih Cemari Lingkungan, DLHK Jateng Dorong Ekonomi Sirkular Hingga Tingkat Desa
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Sirkular

Sampah Masih Cemari Lingkungan, DLHK Jateng Dorong Ekonomi Sirkular Hingga Tingkat Desa

Masalah pengelolaan sampah di Jateng masih menjadi pekerjaan rumah besar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) mencatat, sebanyak 37 persen sampah di provinsi ini masih terbuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan memadai, menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat.

T. Budianto
Last updated: Juli 19, 2025 10:44 am
By T. Budianto
2 Min Read
Share
PEMBICARA FORUM: Pakar ekonomi lingkungan Unnes Prof Amin Pujiati bersama Kepala DLHK Jateng Widi Hartanto serta perwakilan perusahaan tampil sebagai pembicara dalam "Circular Economy Forum 2025", di Semarang, Rabu (16/7). (Foto: Ist)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG- Tumpukan sampah yang terus mencemari lingkungan menjadi sorotan utama dalam Circular Economy Forum 2025. Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto mengungkapkan, lebih dari sepertiga sampah di provinsi ini atau sekitar 37 persen masih dibuang sembarangan atau dibakar, tanpa pengelolaan yang layak.

“Masih banyak sampah yang dibakar di pekarangan atau dibuang begitu saja. Ini tantangan besar yang harus ditangani hingga ke tingkat desa,” kata Widi saat membuka forum tersebut di Semarang, Rabu (16/7).

Dari total timbunan sampah yang ada, baru sekitar 2,6 juta ton yang berhasil dikelola. Padahal, sebagian besar di antaranya masih memiliki nilai ekonomi. Komposisi sampah di Jateng didominasi sampah organik dari sisa makanan (40 persen), diikuti plastik (20 persen), serta kertas dan karton.

Menurut Widi, pendekatan ekonomi sirkular menjadi salah satu solusi potensial. “Botol plastik, kertas bekas, koran, semua bisa dijual kembali. Nilainya besar kalau kita mau memilah dari rumah,” tegasnya.

Ekonomi Sirkular

Circular Economy Forum 2025 sendiri diinisiasi oleh DLHK Jateng dan Bisnis Indonesia, dengan dukungan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia serta Kawasan Industri Wijayakusuma. Forum ini menghadirkan pelaku usaha, akademisi, hingga komunitas masyarakat untuk mendorong implementasi ekonomi sirkular berkelanjutan.

Prof Amin Pujiati dari Unnes menyoroti masih rendahnya kesadaran dan sumber daya manusia dalam pengelolaan sampah sebagai kendala utama. “Sampah yang dikelola masih jauh lebih sedikit dibanding yang dibuang. Ekonomi sirkular belum terasa dampaknya karena belum diterapkan secara merata,” jelasnya.

Sementara itu, Armytanti Hanum Kasmito dari CCEP Indonesia memaparkan peran perusahaan dalam mendukung pengelolaan sampah kemasan plastik. “Kami sudah punya 36 Collection Center di Indonesia, tiga di antaranya di Jateng. Tahun 2024, kami berhasil kumpulkan dan olah 30.000 ton plastik,” ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun tidak eksklusif mengelola limbah dari merek mereka sendiri, upaya kolektif seperti ini penting untuk mempercepat ekosistem daur ulang. DLHK Jateng berharap forum ini jadi titik tolak untuk memperluas gerakan ekonomi sirkular hingga ke pelosok desa. (*)

You Might Also Like

Adaptasi Warga Pesisir Semarang-Demak Mencari Penghidupan di Tengah Rob

Rumput Laut Cokelat Bisa Jadi Pengganti Panel Surya, Lebih Ramah Lingkungan

IEU-CEPA Jadi Pintu Masuk Produk Hijau RI ke Pasar Eropa

Pembangunan Pelabuhan dan Kawasan Industri Menambah Tumpukan Masalah di Pesisir

DPR Minta Industri Semen Pelopori Gerakan Energi Hijau

TAGGED:dlhk jatengekonomi sirkularpengelolaan sampah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Cetak 600 Kader Paralegal, PKK Jateng Bangun Garda Terdepan Perlindungan Perempuan dan Anak
Next Article Banjarnegara Dorong Inovasi Guru TK lewat Pelatihan Deep Learning dan Karakter Anak Hebat

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ilustrasi pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) menggunakan tenaga surya dan kincir angin.
Sirkular

Pertamina NRE Ekspansi ke Luar Negeri, Borong Saham Perusahaan EBT di Filipina

Juni 20, 2025
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). (net)
Sirkular

Serius Dorong EBT, Danantara Investasikan 120 Juta Dolar AS untuk Pertamina NRE

Juni 30, 2025
Ilustrasi energi baru terbarukan (ebt) pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (narakita/grafis/tera)
Sirkular

EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya

Juli 6, 2025
Ilustrasi pembagkit listrik tenaga angin, untuk memaksimalkan EBT.
Sirkular

75 Persen Pembangkit Listrik PLN Berasal dari EBT pada 2034, Simak Rinciannya

Juni 9, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?