BACA AJA, PURBALINGGA – Suasana bangga menyelimuti warga Purbalingga Kulon. Kelurahan ini resmi masuk dalam lima besar nasional pada ajang KASAD Award Lomba Kampung Pancasila 2025. Penilaian dilakukan langsung oleh tim pusat pada Selasa (19/8/2025) di Klenteng Hok Tek Bio, salah satu ikon sejarah yang sarat makna toleransi di Purbalingga.
Kedatangan tim juri yang dipimpin Paban III/Tahwil Sterad Kolonel Inf Shofanudin disambut penuh hangat oleh Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif. Turut hadir Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Untung Iswahyudi, jajaran Forkopimda, camat, hingga lurah Purbalingga Kulon.
Dalam sambutannya, Bupati Fahmi menekankan bahwa pencapaian ini bukan sekadar gelar lomba. Lebih dari itu, Kampung Pancasila adalah upaya bersama untuk menanamkan nilai-nilai dasar bangsa dalam kehidupan masyarakat.
“Prestasi ini adalah buah kerja keras semua pihak. Namun yang paling penting adalah bagaimana Pancasila benar-benar hadir dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari,” ujar Fahmi.
Ia mengajak seluruh warga Purbalingga untuk terus menjaga persatuan, merawat toleransi, dan memperkuat kerukunan. Menurutnya, kemenangan sejati bukan hanya di panggung lomba, tetapi ketika nilai-nilai Pancasila terasa nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
“Menang atau kalah hanyalah bonus. Yang utama, Pancasila harus hidup dan diamalkan dalam keseharian,” tegasnya.
Senada dengan itu, Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Untung Iswahyudi menyebut Kampung Pancasila sebagai wujud nyata gotong royong di era modern. Baginya, predikat ini bukan hanya label, melainkan cermin dari semangat kebersamaan warga.
“Kampung Pancasila adalah ruang untuk menumbuhkan toleransi, solidaritas, dan kepedulian sosial. Inilah modal utama kita menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.
Dari sisi teknis, Ketua Tim Penilai Pusat, Kolonel Inf Shofanudin, mengungkapkan bahwa ada empat indikator utama dalam penilaian: ketahanan pangan, penguatan UMKM, peran karang taruna, dan kesiapan Wanra (Perlawanan Rakyat). Empat hal ini dinilai sebagai pilar penting dalam menjaga kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
“Indikator-indikator tersebut merefleksikan semangat Pancasila dalam pembangunan yang merata dan berkeadilan,” ujarnya.
Sejak dicanangkan pada 26 April 2025 lalu, Purbalingga Kulon aktif menggelar berbagai kegiatan bernuansa kebangsaan. Mulai dari program pemberdayaan ekonomi, kegiatan sosial keagamaan lintas iman, hingga edukasi nilai Pancasila untuk generasi muda.
Keterlibatan masyarakat juga menjadi kunci. Warga, tokoh agama, pemuda, hingga TNI-Polri bersatu padu menjaga harmoni. Kolaborasi inilah yang membuat Purbalingga Kulon berhasil menjadi contoh implementasi Pancasila yang hidup, bukan sekadar slogan.
Dengan keberhasilan ini, Purbalingga Kulon diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Bahwa di tengah arus modernisasi, nilai luhur bangsa tetap bisa dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya. (*)