BACAAJA – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ngingetin kalau Indonesia udah nggak bisa terus-terusan bergantung sama minyak bumi. Menurutnya, arah kebijakan energi ke depan harus beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT).
“Buang jauh-jauh pemikiran kalau kita kaya minyak dan harus bergantung ke situ. Itu justru bikin kita susah maju,” kata SBY di forum Delivering Impactful Energy Transition di Jakarta (6/10/2025).
Nah, EBT ini sumber energi yang berasal dari alam dan lebih ramah lingkungan — kayak tenaga surya, air, angin, biomassa, dan lain-lain. Tapi pertanyaannya, seberapa jauh sih Indonesia udah manfaatin energi ini?
Menurut Cuk Supriyadi Ali Nandar, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, penggunaan EBT di Indonesia baru sekitar 16% dari total kebutuhan energi nasional.
“Kalau dibandingin sama potensi EBT yang kita punya, yang dimanfaatin itu bahkan masih di bawah 1%,” ujarnya (7/10/2025).
Jadi, bisa dibilang potensi kita gede banget, tapi pemanfaatannya masih minim banget
Cuk Supriyadi jelasin kalau EBT punya banyak manfaat penting buat Indonesia:
- Ngurangin emisi dan dampak lingkungan
Energi terbarukan itu rendah karbon, jadi bantu jaga kualitas udara dan iklim global. - Bikin energi Indonesia lebih mandiri
Kalau terus tergantung sama energi fosil, kita gampang kena imbas harga global. Dengan EBT, sumber energi bisa lebih beragam dan stabil. - Buka peluang kerja baru
Proyek EBT bisa ciptain banyak lapangan kerja — dari instalasi, pemeliharaan, sampai pengembangan teknologi.
“EBT juga dorong ekonomi hijau dan bantu capai target Net Zero Emissions tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tambah Supriyadi.
Sumber EBT Melimpah:
- Tenaga surya
Karena kita di garis khatulistiwa, sinar matahari berlimpah sepanjang tahun. Ideal buat PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di atap rumah atau skala besar. - Tenaga air
Potensial di daerah pegunungan dan aliran sungai, cocok buat PLTA dan PLTMH. - Panas bumi (geothermal)
Indonesia punya cadangan terbesar kedua di dunia, stabil banget buat sumber listrik. - Angin
Cocok banget di pesisir Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. - Biomassa dan biofuel
Limbah pertanian dan tanaman kayak kelapa sawit, sorgum, dan aren bisa diolah jadi biodiesel atau bioetanol.
Salah satu bentuk EBT paling populer sekarang adalah panel surya. Selain ramah lingkungan, biaya listrik dari PLTS sekarang udah bisa bersaing bahkan lebih murah dari listrik PLN non-subsidi, tergantung lokasi dan skema pemasangannya.
“Sekarang juga udah ada sistem sewa panel surya tanpa modal awal, jadi makin gampang buat orang pasang,” jelas Supriyadi.
Keunggulan panel surya:
- Hemat banget buat jangka panjang
- Ramah lingkungan
- Dukung program Net Zero Emission
- Bisa produksi listrik langsung dari rumah
- Buka lapangan kerja baru di sektor energi bersih
Potensi energi terbarukan di Indonesia tuh gede banget, tapi masih belum dimanfaatin maksimal. Kalau pemerintah, perusahaan, dan masyarakat bisa bareng-bareng dorong pemakaiannya, Indonesia bisa lebih mandiri secara energi, ramah lingkungan, dan siap menuju masa depan hijau. (*)