Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: PBB Naik di Mana-Mana, Pati Cuma Pemantik
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Unik

PBB Naik di Mana-Mana, Pati Cuma Pemantik

DRAMA PBB-P2 di Pati cuma jadi pemantik isu nasional: kenaikan pajak tanah & bangunan terjadi di banyak daerah, dengan pola beda—ada yang naikin tarif, ada yang main di NJOP. Mayoritas dieksekusi oleh Penjabat (Pj) bupati/wali kota dari ASN pilihan Kemendagri, yang minim modal politik. Tanpa komunikasi publik yang jelas, kenaikan ini bikin warga kaget dan marah. Hasilnya, protes lokal cepat menjalar jadi isu legitimasi pejabat dan panggung perlawanan rakyat.

baniabbasy
Last updated: Agustus 15, 2025 3:33 pm
By baniabbasy
3 Min Read
Share
Ribuan warga Pati turun ke jalan menuntut Bupati Sudewo mundur.
Ribuan warga Pati turun ke jalan menuntut Bupati Sudewo mundur.
SHARE

KALAU kamu pikir drama PBB-P2 cuma heboh di Pati, siap-siap kaget. Faktanya, hampir di seluruh Indonesia lagi ada “musim” naik pajak tanah & bangunan. Bedanya, cara mainnya aja yang beda-beda—ada daerah yang langsung gaspol naikin tarif, ada juga yang diam-diam naikin NJOP biar tagihan warga melar sendiri.

Kasus Pati jadi trending karena dua hal: kenaikannya bikin warga melotot (katanya sampai ratusan persen) dan sikap pemerintah daerahnya malah bikin panas kuping. Alhasil, demo meledak, tuntutan mundur dilontarkan, dan isu PBB berubah jadi isu harga diri rakyat.

Kalau ditelusuri, momen ini banyak terjadi di masa transisi kepala daerah. Banyak bupati/wali kota definitif habis masa jabatan sebelum Pilkada serentak, posisinya diganti Penjabat (Pj)—yang mayoritas adalah ASN pilihan Kemendagri. Nah, Pj ini bukan pejabat hasil pemilu, tapi mereka yang ketiban sampur buat eksekusi kebijakan teknis… termasuk yang nggak populer kayak kenaikan PBB.

Di sisi fiskal, aturan barunya memang ngasih ruang daerah untuk nyetel tarif PBB sampai maksimal 0,5% dan update NJOP biar sesuai harga pasar. Masalahnya, tanpa komunikasi publik yang mantep, warga tahunya cuma satu: “Lho kok pajak gue tiba-tiba segini?!” Di sinilah amarah jadi bahan bakar, dan Pati jadi pemantik buat daerah lain ikut ribut.

Yang bikin situasi makin rame, respons tiap daerah beda. Ada yang ngerem mendadak kayak di Semarang—Bupati langsung batalin kenaikan dan nurut ke SE Mendagri buat lihat kondisi sosial-ekonomi warga. Ada juga yang ngegas terus, entah karena yakin benar atau gengsi keburu tinggi.

Lalu muncul teori konspirasi tipis-tipis di warung kopi: ini jangan-jangan strategi politik pusat buat bikin rakyat marah sama pejabat lokal, biar trust ke daerah turun? Kalau bener begitu, ya cakep—warga udah siap “war” di lapangan dan medsos. Tapi jujur aja, lebih masuk akal kalau ini akibat benturan antara target pendapatan daerah, aturan baru pajak, dan siklus politik yang lagi “pakai Pj semua”.

Moral of the story: update pajak itu perlu, tapi kalau waktunya pas lagi Pj, komunikasinya minim, dan kenaikannya brutal… siap-siap aja trending di Twitter (eh, X) dengan hashtag #PBBZalim. Karena di politik, fakta kalah sama persepsi, dan sekali rakyat udah ngerasa “diperas”, semua bisa berubah jadi panggung perlawanan.(*)

You Might Also Like

Pramono Anung Tidak Perlu Viral Seperti Kepala Daerah Lainnya

Cimol Bojot, Jajanan Viral dari Garut yang Bikin Lidah Nggak Berhenti Ngunyah

Tech Thrills: Immerse in the Future with VR Innovations

Menguak Warisan Sehat Nusantara di Museum Jamu Nyonya Meneer

Smart Living: How Gadgets Are Transforming Our Everyday Lives

TAGGED:Pajak Bumi dan Bangunan naikPBB naik
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ketua DPR RI Puan Maharani tampil elegan saat menyambut Ketua Parlemen ASEAN pada sidang tahunan DPR-MPR. Tampil Elegan dengan Selendang Merah, Puan Sambut Ketua Parlemen ASEAN di Sidang Bersama DPR-MPR-DPD 2025
Next Article Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya menegaskan akan mengejar pelaku lain dalam korupsi kakao fiktif UGM. Foto: Dok Kejati Buru “Pemain” Lain Usai Tersangkakan Dosen UGM di Kasus Kakao Fiktif Rp7,4 M

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Petugas saat mengevakuasi korban dan kendaraan pasca kecelakaan maut di Jalur Perlintasan Langsung Kereta Api di wilayah Desa/ Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Senin (19/5/2025) siang.
Unik

KA Maliboro Tabrak 7 Motor di Magetan 4 Orang Tewas, Petugas Palang Pintu Diduga Lalai

Mei 20, 2025
Ilustrasi secangkir kopi.
Unik

Kopi Taubat: Varian Kopi yang Anti Bikin Kantong Bocor, Lagi Ramai di Semarang

Oktober 3, 2025
Polisi mengamankan empat orang tersangka aksi premanisme berkedok ormas GRIB Jaya.
Unik

Oknum Ormas GRIB Jaya Diburu Polisi, Rusak Aset KAI di Semarang

Mei 20, 2025
Unik

Kenalan Sama Istilah Sepatu Yuk, dari Formal hingga Santai

Agustus 22, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: PBB Naik di Mana-Mana, Pati Cuma Pemantik
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?