BACAAJA, JAKARTA- Ketua DPR RI Puan Maharani lagi-lagi jadi sorotan warganet. Bukan soal politik, tapi soal gaya hormatnya pas lagu Indonesia Raya berkumandang.
Di medsos, ada yang ngebully karena Puan nggak angkat tangan waktu lagu kebangsaan diputar saat pelantikan menteri baru, 17 September lalu. Tapi pas upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, 1 Oktober, Puan kelihatan ngasih hormat dengan tangan ke pelipis. Netizen pun makin heboh, “kok beda-beda?”
Sesuai Aturan
Nah, sebelum makin salah paham, ada baiknya tahu aturannya dulu. Dalam UU Nomor 24 Tahun 2009, jelas disebut kalau saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan, cukup berdiri tegak dengan sikap hormat dan angkat tangan gaya militer itu baru wajib kalau ada pengibaran/penurunan bendera dan/atau kalau pakai penutup kepala.
Artinya, sikap Puan pas pelantikan itu udah sesuai hukum, walau nggak pake angkat tangan. “Sikap itu sudah benar,” kata anggota DPR Komisi I, TB Hasanuddin yang juga purnawirawan TNI AD.
Bahkan menurut dosen PKN UNY, Budi Mulyono, gaya berdiri tegak tanpa angkat tangan itu udah biasa sejak zaman Bung Karno dan Bung Hatta. Kadang Soekarno pakai gaya militer karena emang suka, sementara Hatta cukup tegap diam di tempat. Dua-duanya tetap sah dan khidmat.
Jadi kalau ada yang bilang sikap Puan salah, fix itu nggak baca aturan. Bully sih boleh, tapi jangan bikin salah kaprah soal hukum. (tb)