Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Mas Septa Penjaga Kenangan Masa Kecil: Koleksi Ribuan Item Mainan Jadul dari ‘Lorong Waktu’
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Kerjo Aneh-aneh

Mas Septa Penjaga Kenangan Masa Kecil: Koleksi Ribuan Item Mainan Jadul dari ‘Lorong Waktu’

Mas Septa punya keahlian menjaga kenangan masa kecil kita. Ia melintasi lorong waktu untuk menjemput mainan-mainan jadul yang beredar pada tahun 1970-an hingga 2000-an awal.

R. Izra
Last updated: Oktober 18, 2025 11:25 am
By R. Izra
6 Min Read
Share
SHARE

PADA sebuah ruangan sederhana di rumahnya, berbagai mainan anak-anak era 70-an sampai awal 2000-an tersusun rapi. Ada tazos hadiah jajanan Chiki, hingga potongan robot hadiah permen karet, sampai tutup botol Fanta.

Koleksi itu bukan sekadar benda, tapi potongan kenangan masa kecil yang disatukan oleh tangan Mas Septa, pemilik Nostalgia Gallery dengan akun Instagram @nostalgiagallery.id

“Saya dari kecil memang suka mainan, suka beli-beli,” ujarnya membuka obrolan podcast Kerjo Aneh-Aneh bersama host Lek Slam di kanal YouTube Bacaajadotco yang tayang Senin (29/9/2025).

Meski sudah mulai ngumpulin sejak kecil, keseriusannya datang di tahun 2021, saat pandemi. Waktu itu, Mas Septa mulai rajin menghimpun, meneliti, hingga mencari tahu sejarah di balik mainan jadul yang pernah ia miliki.

“Awalnya penasaran, jumlahnya ada berapa sih, terbitnya kapan, produsennya siapa. Dari situ mulai nyari referensi,” jelasnya.

Majalah jadul, iklan lama, bahkan blog di internet jadi sumber informasi yang ia kejar. Dari situ ia sadar, mainan kecil yang dulu sering dianggap remeh, ternyata punya jejak panjang.

“Akhirnya kenangan dari tahun 70-an sampai 2000-an kita pelajari semua,” katanya.

Punya Puluhan Ribu Item

Mas Septa tidak pernah menghitung persis berapa jumlah koleksinya. Tapi kalau ditotal per item, bisa tembus puluhan ribu.

“Yang dobel paling sekitar tiga persen aja. Kalau ada dobel, saya jual. Tapi kalau nggak ada, pasti saya simpan,” ungkapnya.

Bahkan, beberapa item langka ia klaim hanya dimilikinya seorang. Seperti tutup botol Fanta. Ia punya tiga seri lengkap, yang masing-masing seri 100 biji.

“Orang lain mungkin ada yang punya, tapi nggak selengkap ini,” tambahnya.

Hobinya bahkan merembet. Selain mengoleksi hadiah jajan jadul dan mainan jadul, kini juga mulai mengumpulkan produk dan jajan jadul.

Hobi mengumpulkan barang jadul tentu butuh kompromi. Apalagi setelah menikah. Untungnya, istrinya sudah tahu sejak awal dan keduanya saling mengerti.

“Kadang saya tanya dulu sebelum beli, kadang nggak. Tapi setelah tahu agak menghasilkan, ya sudah, lebih gampang komprominya,” ujarnya.

Anaknya pun sesekali ikut bermain. Biasanya main yang ada dobelannya. Ia pelan-pelan ngasih tau anaknya, mainan yang langka hanya buat display.

Bukan Sekadar Mainan

Baginya, mainan bukan hanya benda plastik warna-warni. Ada cerita perjuangan di baliknya. Saat kecil, orang tua jarang membelikan mainan. Ia harus menabung, bahkan bekerja kecil-kecilan.

“Saya pernah waktu SD tahun 1999 sudah kerja, ngumpulin bola tenis dari jam tiga sore sampai magrib. Dibayar Rp20 ribu. Dari situlah uangnya buat beli mainan,” ceritanya.

Itu sebabnya, setiap mainan punya makna. Kadang bukan soal harga, tapi soal cerita saat mendapatkannya.

Dari ribuan koleksi, ada tiga yang paling membekas bagi Mas Septa. Pertama, tazos hadiah Chiki yang populer pada 1996. Ia punya kisah haru bersama kakaknya waktu bermain tazos.

“Saya masih umur empat waktu itu. Pernah nangis karena tazos saya jatuh ke kali. Kakak saya sampai ikut jatuh waktu ngambilin,” kenangnya sambil tertawa kecil.

Memori kedua paling berkesan datang dari tutup botol Fanta. Semasa belia, saat bulan puasa, habis salat Subuh pergi keliling kampung mungutin tutup botol.

Koleksi istimewa yang ketiga: hadiah permen karet Lotte berbentuk potongan robot. Kalau beli permen itu nggak bakal langsung dapat robot lengkap.

“Kadang beli dapat bagian tubuh, kadang tangan, kadang kaki. Hampir mustahil komplet. Tapi akhirnya saya berhasil ngumpulim itu. Dan rasanya luar biasa,” ungkapnya.

Dari Galeri ke Museum

Mas Septa sadar, koleksi sebanyak itu tidak bisa selamanya disimpan untuk diri sendiri. Ia ingin berbagi kenangan pada orang lain. Saat ini ia baru punya galeri, tapi ke depan ada mimpi lebih besar.

“Impian saya bikin museum. Nanti ada zona-zonanya, tiap produk ada deskripsinya: muncul tahun berapa, hadiahnya apa, produsennya siapa,” katanya.

Impian itu tak berhenti di museum. Ia juga berencana menyusun buku ensiklopedi tentang mainan anak era 70-an sampai 90-an.

“Rencananya ada 12 buku. Sudah dimulai sejak 2023, tapi butuh proses,” jelasnya.

Penjaga Puzel Masa Lalu

Mas Septa paham betul perbedaan mainan jadul dengan mainan sekarang. Mainan dulu plastiknya lebih kuat, warnanya solid: merah ya merah, hijau ya hijau. Kalau sekarang lebih ringan, gampang patah, warnanya campur-campur.

Maka tak heran, mainan jadul masih banyak diburu. Bukan hanya karena kualitasnya, tapi karena cerita di baliknya. “Kadang kita beli bukan barangnya, tapi kenangannya,” tambahnya.

Kini, Mas Septa lebih banyak dikenal sebagai penjaga “puzel masa lalu”. Ia merangkai serpihan kecil itu menjadi koleksi utuh yang bisa mengajak orang flashback.

Dan di balik tumpukan mainan itu, tersimpan satu pesan sederhana: masa kecil memang tidak bisa diulang, tapi bisa dijaga.

Lewat mainan-mainan jadul itu, Mas Septa mengingatkan bahwa kenangan bukan sekadar nostalgia, melainkan warisan budaya yang layak dilestarikan. (bae)

You Might Also Like

Kenaikan Pajak Bukan Alasan Utama Demo di Pati, Tapi Soal Kepemimpinan

DPR : Listrik Harus Nyala, Tapi Jangan Matikan Hak Rakyat

Gubsu Bobby Razia Pelat BL setelah Gagal Rebut 4 Pulau Aceh, DPR: Bisa Bikin Perpecahan Bangsa

Alwin Menang dari Mbak Ita di Sidang, Pialanya? Dikasih Hukuman Lebih Tinggi dari Istri

3,1 Juta Hektar Lahan Sawit Ilegal Dibiarkan Mangkrak! Menteri Nusron Cuma Nonton?

TAGGED:headlinekerjo aneh anehlorong waktumainan masa kecilnostalgia galerinostalgia gallerysepta
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Lawan Irak, Timnas Siap Gaspol! Verdonk & Ole Romeny Diprediksi Starter di Jeddah
Next Article Polda Jateng Tantang “Jagoan Tawuran”

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Nasional

Jam Richard Mille Rp11,7 M Milik Sahroni Balik Lagi, Warga Ngaku Bingung Cara Pakainya

September 1, 2025
Gedung DPRD Makassar luluh lantak dilalap si jago merah. Gedung DPRD Makassar dibakar massa saat aksi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025) malam.
Ekonomi

Akibat Demo 25 Agustus – 1 September 2025: Bikin Ekonomi Indonesia Goyang

September 3, 2025
Unik

Tujuh Fraksi Kompak Tunjangan DPR Dievaluasi

Agustus 31, 2025
Pimpinan DPR RI diwakili oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal dan Saan Mustofa, Rabu (3/9/2025) menggelar jumpa pers usai ketemu dengan 16 eprwakilan organisasi mahasiswa. Foto: dok/ist
Unik

Seru! DPR Ajak 16 Organisasi Mahasiswa Ngobrol Bareng soal Aksi Demo Agustus 2025

September 3, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Mas Septa Penjaga Kenangan Masa Kecil: Koleksi Ribuan Item Mainan Jadul dari ‘Lorong Waktu’
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?