Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Kisah Ispiratif Diyem Wiryo Rejo: Dari Tetesan Jamu ke Tanah Suci, Perjalanan Panjang Penuh Tekad
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Unik

Kisah Ispiratif Diyem Wiryo Rejo: Dari Tetesan Jamu ke Tanah Suci, Perjalanan Panjang Penuh Tekad

Di balik kesederhanaannya, ada perjuangan panjang yang ia jalani. Setiap hari, Diyem mendorong gerobak jamunya menyusuri gang-gang kota. Untung yang ia dapat kadang tak seberapa, hanya sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah sehari. Meski begitu, Diyem tak pernah mengeluh.

Nugroho P.
Last updated: Mei 16, 2025 12:03 pm
By Nugroho P.
3 Min Read
Share
Mbah Diyem
SHARE

NARAKITA, MOJOKERTO – Di sudut kota Mojokerto, Jawa Timur, ada sosok yang selalu menyapa pagi dengan gerobak jamunya. Diyem Wiryo Rejo, nenek berusia 65 tahun, sudah puluhan tahun mengais rezeki dengan menjajakan jamu keliling. Tak ada yang menyangka, perempuan sederhana ini akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Di balik kesederhanaannya, ada perjuangan panjang yang ia jalani. Setiap hari, Diyem mendorong gerobak jamunya menyusuri gang-gang kota. Untung yang ia dapat kadang tak seberapa, hanya sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah sehari. Meski begitu, Diyem tak pernah mengeluh. “Kalau ada rezeki, satu bulan bisa terkumpul satu juta,” tuturnya.

Setiap lembar uang yang berhasil ia kumpulkan disisihkan sedikit demi sedikit untuk ditabung.

Mimpi berhaji itu muncul setelah seorang teman memberi saran. “Kalau kamu ada tabungan, buat daftar haji saja,” kenang Diyem saat ditemui di Embarkasi Surabaya. Perkataan itu terus terngiang-ngiang dalam benaknya.

Diyem yang sudah puluhan tahun berjualan akhirnya terdorong untuk mendaftar haji bersama suaminya pada tahun 2012. “Saya dan suami sama-sama punya tabungan dari hasil jualan,” ujarnya. Setelah bertahun-tahun menyimpan rupiah demi rupiah, akhirnya terkumpul modal sebesar 25 juta rupiah.

Diyem mengenang masa-masa sulitnya, ketika pada usia belia ia mulai menjual jamu gendong.

“Dulu jualannya nggak pakai gerobak, tapi gendong. Berat sekali rasanya,” katanya sambil tersenyum. Saat anak-anak lain asyik bermain, ia harus menggendong beban berat mengelilingi kampung. Tak jarang, jika dagangan sepi, Diyem duduk di sudut jalan sambil mengusap peluh. Namun, ia tetap melangkah, yakin bahwa setiap keringatnya adalah doa yang akan terkabul.

Meski tubuh renta, semangat Diyem tetap menyala. Bahkan menjelang keberangkatan hajinya, ia masih menyempatkan berjualan. “Kalau tidak jualan, badan rasanya pegal semua,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Diyem tak ingin menjadi beban bagi anak-anaknya. Meskipun mereka sudah melarangnya berjualan, Diyem tetap bertahan dengan aktivitas yang telah ia jalani sejak usia belasan.

Ketika akhirnya Diyem dan suaminya menjejakkan kaki di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo pada Kamis pagi, tak ada yang bisa menyembunyikan haru. Mimpi yang bertahun-tahun ia rawat kini menjadi nyata.

“Saya sangat bersyukur bisa pergi haji. Ini cita-cita saya sejak lama,” ungkapnya penuh haru. Sebuah perjalanan panjang dari gerobak jamu ke Tanah Suci, bukti bahwa kerja keras dan doa mampu mengantarkan seseorang menuju impian tertinggi.

You Might Also Like

LBH Minta Polisi Tangguhkan Penahanan 6 Tersangka Aksi May Day Semarang

Dari Banjarnegara, Suara PPPK Menggema: Tolak Stigma ‘Tenaga Siap Pakai’

Prabowo Bongkar Ancaman Terhadap Penegak Hukum

Menapak Jejak Boedi Utomo, Menyalakan Api Kebangkitan Nasional

Ini Nih Duduk Perkara Boikot Trans7, Gegara Hina Lirboyo

TAGGED:ibadah hajiidul adhajual jamumbah diyempenjual jamupenjual jamu naik hajiperjuangan ibadah haji
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Alwin Basri dan Mbak Ita berdiri usai bersaksi di tengah persidangan kasus korupsi terdakwa Rachmat Djangkar di Pengadilan Tipikor Semarang, Jumat (16/5/2025). Alwin Beberkan Peran Eks Sekda saat Sidang Korupsi Mbak Ita Semarang
Next Article Tersangka Sri Maryani menunduk saat dirangkul penyidik menuju ruang pelimpahan di kantor kejaksaan, Kamis (1552025). 3 Tersangka Bullying PPDS Undip Ajukan Penangguhan Penahanan

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

Bedah buku di Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, DIY, dalam rangaka mengenang sosok KH Imam Aziz.

100 Hari Wafatnya KH Imam Aziz: Mengenang Sosok Kiai Rakyat

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ilustrasi money laundry atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Unik

Napi Money Laundry di Lapas Semarang Turut Dapat Diskon Hukuman

Mei 12, 2025
Kereta Api (KA) no 96 Harina Relasi Bandung-Semarang-Surabaya tertemper truk pengangkut kedelai di perlintasan terjaga Kaligawe, Semarang, antara Petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, Jawa Tengah pada Kamis (8/5/2025). (Dok. KAI Daop 4 Semarang)
Unik

Kronologi Kecelakaan Maut KA Harina di Semarang, Netizen: Truk Sudah Lewat Palang Baru Nutup

Mei 8, 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad
Unik

RUU Perampasan Aset Dibahas Setelah RUU KUHAP

Juni 25, 2025
Unik

Paus Leo XIV: Simbol Perubahan dari Negeri Paman Sam

Mei 9, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Kisah Ispiratif Diyem Wiryo Rejo: Dari Tetesan Jamu ke Tanah Suci, Perjalanan Panjang Penuh Tekad
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?