BACAAJA, BANYUMAS – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, lagi jadi bahan perbincangan panas. Bukan soal konsepnya, tapi gara-gara menu yang muncul di salah satu sekolah ternyata cuma kacang rebus.
Viral di Media Sosial
Isu ini pertama kali rame setelah akun Facebook Seputar Cilongok mengunggah foto sajian MBG di Grumbul Bojong, Desa Gunung Lurah. Tampak plastik kemasan berisi kacang rebus yang disebut sebagai menu makan bergizi untuk anak sekolah.
Warganet langsung bereaksi. Ada yang nyinyir, ada juga yang khawatir. “Hari ini kacang rebus, besok bisa jadi gethuk goreng. Gimana bisa disebut makanan bergizi?” tulis seorang pengguna.
Enggak berhenti di situ, beberapa komentar juga menyebut kualitas nasi yang dibagikan kurang layak. “Segane mambu, ora pantes dipangan. Coba anakmu dhewe sing mangan,” tulis komentar lain dengan nada kesal.
Respons Dinas Pendidikan
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Banyumas, Taryono, ST., MPA, buka suara soal kabar ini. Ia mengakui pihaknya sudah menerima laporan terkait menu MBG tersebut.
“Siap, kemarin kami sudah laporkan ke BGN Bu Luki,” kata Taryono, Kamis (18/9/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan hanya berperan sebagai penerima manfaat program. Soal aturan, evaluasi, maupun sanksi sepenuhnya jadi kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Semua evaluasi ada di BGN, Dindik hanya melaporkan,” jelasnya.
Warga Minta Pengawasan Lebih Ketat
Kasus ini bikin banyak orang mempertanyakan sejauh mana pengawasan program MBG dijalankan. Program yang seharusnya jadi upaya memenuhi kebutuhan gizi siswa justru menimbulkan tanda tanya.
Warga berharap ada standar yang jelas, mulai dari kualitas bahan, kebersihan, hingga menu yang memang benar-benar memenuhi kebutuhan gizi anak.
Kini bola panas ada di tangan BGN. Publik menunggu langkah tegas agar program MBG enggak cuma sekadar nama, tapi beneran menghadirkan makanan sehat dan layak untuk anak-anak sekolah. (*)