Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Gara-gara PBB Naik 250%, Pati Kembali Membara
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
DaerahPolitik

Gara-gara PBB Naik 250%, Pati Kembali Membara

KENAIKAN PBB hingga 250% di Kabupaten Pati memicu gejolak besar di tengah masyarakat. Tanpa sosialisasi memadai, kebijakan ini menuai protes luas, hingga warga merencanakan aksi demonstrasi pada 13 Agustus. Namun, penggalangan bantuan logistik justru dirampas Satpol PP, memicu kemarahan lebih luas.

baniabbasy
Last updated: Agustus 12, 2025 8:09 pm
By baniabbasy
4 Min Read
Share
Seorang peserta aksi pengumpulan donasi untuk aksi tolak kenaikan PBB di Kabupaten Pati bersitegang dengan pejabat Pemkab Pati saat barang-barang donasi yang dikumpulkan, akan diangkut Satpol PP, Selasa (5/8/2025). Foto: dok
Seorang peserta aksi pengumpulan donasi untuk aksi tolak kenaikan PBB di Kabupaten Pati bersitegang dengan pejabat Pemkab Pati saat barang-barang donasi yang dikumpulkan, akan diangkut Satpol PP, Selasa (5/8/2025). Foto: dok
SHARE

KABUPETAN Pati di Jawa Tengah, sedang dilanda kegelisahan sosial. Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250% yang diterapkan tahun ini memicu kemarahan masyarakat luas. Warga di berbagai kecamatan mengaku terkejut dengan tagihan PBB yang melonjak drastis dibandingkan tahun sebelumnya, tanpa adanya sosialisasi memadai.

Kondisi ini memicu perlawanan, dari aksi penolakan hingga rencana demonstrasi massal yang kini mulai digalang masyarakat.

Kebijakan kenaikan PBB ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2024, yang ternyata disahkan pada masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati sebelumnya. Namun, penerapannya baru dimulai di era Bupati Sudewo, Bupati definitif saat ini, yang dengan tegas menyatakan tidak akan mencabut kebijakan tersebut.

Dalam beberapa pernyataannya, Sudewo bahkan terkesan menantang suara publik dengan menyebut bahwa kebijakan ini sah secara hukum dan tidak ada alasan untuk ditolak.

Pernyataan keras dari sang Bupati justru memperbesar amarah warga. “Kami ini bukan menolak bayar pajak, tapi jangan sampai mencekik,” ujar Sutikno, warga Kecamatan Gabus, yang mengaku tagihan PBB-nya naik dari Rp150 ribu menjadi hampir Rp500 ribu.

Di kalangan petani dan pedagang kecil, lonjakan itu dirasa sangat memberatkan, terutama di tengah lesunya ekonomi daerah akibat musim kemarau panjang (elnino) dan anjloknya harga komoditas pertanian.

Aksi penolakan spontan pun mulai bermunculan. Sejumlah kelompok masyarakat mulai membentuk aliansi perlawanan, yang salah satu bentuk nyatanya adalah penggalangan bantuan logistic untuk aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor bupati dan DPRD Pati 13 Agustus 2025 nanti.

Namun, langkah ini justru memantik tindakan represif. Dana hasil donasi warga yang dikumpulkan di depan kantor kabupetan itu, dikabarkan dirampas oleh Satpol PP Kabupaten Pati, dengan alasan penertiban tanpa kejelasan hukum.

“Ini bukan hanya soal pajak, ini sudah menyentuh hak konstitusional warga untuk menyampaikan pendapat,” kata Irfan, salah satu tokoh pemuda Pati yang ikut dalam forum perlawanan.

Menurutnya, tindakan penyitaan donasi warga untuk aksi damai merupakan bentuk intimidasi dan pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi.

Pemerintah Kabupaten Pati sendiri masih bergeming. Hingga saat ini, belum ada sinyal revisi atau peninjauan ulang terhadap kenaikan tarif PBB. Kepala BPKAD Pati justru menegaskan bahwa kebijakan ini sudah melalui kajian dan disahkan melalui Perda yang mengikat, meskipun lahir di masa pemerintahan sebelumnya.

Masyarakat pun mempertanyakan: jika Perda itu dianggap menyengsarakan rakyat, mengapa tidak direvisi atau ditangguhkan penerapannya?

Gejolak ini diprediksi akan terus berkembang. Beberapa elemen masyarakat telah menjadwalkan aksi turun ke jalan dalam waktu dekat. Mereka mendesak DPRD turun tangan, tidak hanya sebagai penonton, tapi sebagai representasi rakyat yang wajib menyalurkan aspirasi publik.

Kondisi di Kabupaten Pati kini ibarat bara yang siap menyala. Ketegangan antara rakyat dan pemerintah daerah semakin meruncing, dan tanpa adanya itikad dialog serta penyelesaian yang adil, bukan tidak mungkin Pati akan menjadi titik api baru perlawanan kebijakan pajak yang dianggap sewenang-wenang.

Pati sedang menulis babak baru: bukan hanya tentang angka-angka dalam surat tagihan, tetapi tentang keadilan, keberanian, dan suara rakyat yang menuntut untuk didengar.(*)

You Might Also Like

Rakyat Selalu Bertaruh Nyawa saat Coba Bersuara, Jejak Demo Berdarah di Indonesia

Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Pengakuan sebagai Biang Kerok

Semarang Gaspol Wujudkan Transportasi Inklusif, Ekonomi Tumbuh Rakyat Nyaman

Naikkan IPM 2025, Jateng Andalkan Dokter Keliling dan Sekolah Rakyat

Perubahan APBD Jateng 2025: Tetap Fokus Infrastruktur dan Dukung Swasembada Pangan

TAGGED:Bupati Pati SudewoBupati Sudewopajak naik 250%pbb PATI
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Pergantian Sekjen Gerindra dari Ahmad Muzani ke Sugiono di pribadi Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jumat 1 Agustus 2025. (Instagram/@ahmadmuzani2) PAN KAYA KIE BAE? Janji Muzani Malah Buyar
Next Article Ribuan warga Pati turun ke jalan menuntut Bupati Sudewo mundur. Ribuan Orang Turun Jalan, Teriakan ‘Turunkan Sudewo Sekarang Juga’ Menggema di Pati

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Daerah

Gus Yasin Ingatkan: Naikin PBB Jangan Bikin Rakyat Kecekik!

Agustus 16, 2025
Ketua DPR Puan Maharani saat Rapat Paripurna di Gedung DPR Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. DPR resmi menyetujui Inosentius Samsul sebagai hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK), menggantikan Arief Hidayat. Foto: dok.
Nasional

Fix! Inosentius Samsul Disetujui Jadi Hakim MK Gantikan Arief Hidayat

Agustus 22, 2025
Wali Kota Solo, Respati Ardi.
Daerah

Fasilitas ‘Mewah’ Sekolah Rakyat di Solo, dari Nonton Bioskop hingga Tiket Konser Gratis

Juli 16, 2025
Daerah

Agro Expo 2025: Pertanian di Semarang Nggak Cuma Soal Sawah, tapi Juga Inovasi Kekinian

September 13, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Gara-gara PBB Naik 250%, Pati Kembali Membara
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?