BACAAJA, BANJARNEGARA – Kabar bahagia datang dari dunia pendidikan Banjarnegara. Dua pelajar muda sukses bikin harum nama daerah dan Jawa Tengah lewat ajang Festival Literasi Nasional 2025 yang digelar Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, 23–26 Oktober kemarin.
Dua nama yang lagi jadi sorotan itu adalah Melati Kencana Putri dari SMP Negeri 1 Karangkobar dan Aurellia Putri Fadilah dari SMK Negeri 1 Punggelan. Keduanya berhasil memborong juara di dua cabang lomba berbeda, bikin Banjarnegara naik panggung nasional dengan penuh percaya diri.
Melati sukses nyabet Juara 1 Lomba Resensi Buku Nasional untuk jenjang SMP/MTs sederajat, sedangkan Aurellia juga nggak kalah keren dengan Juara 1 Lomba Video Konten Literasi Nasional.
Dua piala ini bukan cuma buat pajangan, tapi bukti kalau semangat literasi anak-anak Banjarnegara lagi di level tinggi. Mereka nggak cuma jago baca dan nulis, tapi juga bisa ngemas ide jadi karya yang kreatif dan inspiratif.
Festival yang diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia ini emang ajang bergengsi banget. Tahun ini, kontingen Jawa Tengah bisa dibilang mendominasi podium. Selain Banjarnegara, ada juga pemenang dari Banyumas, Magelang, dan Kota Magelang yang sama-sama bawa pulang prestasi.
Drs. Arief Rahman, ST., M.Si., Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara, nggak bisa nyembunyiin rasa bangganya.
“Kegiatan ini jadi bukti nyata kalau semangat literasi di Banjarnegara terus tumbuh. Dari kabupaten kecil, bisa bersaing di level nasional itu luar biasa,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Arief juga ngasih apresiasi besar buat para guru, kepala sekolah, dan orang tua yang udah terus dukung anak-anak berprestasi ini.
“Prestasi kayak gini nggak muncul tiba-tiba. Ada kerja bareng, ada bimbingan, dan ada semangat dari semua pihak,” lanjutnya.
Buat Arief, kemenangan ini bukan cuma soal piala, tapi tentang bukti bahwa anak daerah juga punya potensi gede kalau difasilitasi dengan baik.
“Kita pengen anak-anak Banjarnegara makin percaya diri. Literasi itu bukan cuma baca buku, tapi juga cara berpikir, berkreasi, dan berbagi ide,” jelasnya.
Banyak pihak berharap prestasi Melati dan Aurellia bisa jadi inspirasi buat pelajar lain. Mereka udah buktiin kalau belajar dan berkarya bisa berjalan bareng tanpa harus nunggu “gede dulu”.
Festival Literasi Nasional sendiri tiap tahun selalu jadi ajang yang ditunggu pelajar dari berbagai penjuru negeri. Dari yang suka nulis, suka baca, sampai yang jago bikin konten — semua punya panggungnya masing-masing.
Dan tahun ini, Banjarnegara lagi-lagi nunjukin taringnya. Dua pelajar perempuan tampil elegan, tapi nyisain pesan kuat: bahwa semangat baca dan berkarya bisa ngangkat nama daerah setinggi-tingginya.
“Semoga makin banyak generasi muda Banjarnegara yang berani tampil dan tunjukin potensinya,” tutup Arief.
Karena di era sekarang, literasi bukan cuma soal buku, tapi juga soal gimana ide bisa dihidupkan — dan Banjarnegara baru aja buktiin itu dengan gemilang. (*)


