SIAPA sih yang nggak kenal Bill Gates? Nama pendiri Microsoft ini udah kayak legenda di dunia teknologi dan kekayaan. Tapi ada kabar mengejutkan nih: untuk pertama kalinya dalam 34 tahun terakhir, Bill Gates resmi keluar dari 10 besar daftar orang terkaya di Amerika Serikat, versi Forbes 400 tahun ini.
Yap, kamu nggak salah baca. Sejak tahun 1991, Gates selalu jadi langganan di posisi elite daftar itu. Tapi tahun ini, dia harus puas duduk di peringkat ke-14, dengan total kekayaan yang sekarang “cuma” sekitar US$107 miliar atau setara Rp1.754 triliun. Kedengarannya masih gede banget? Ya, emang. Tapi buat ukuran Gates, itu turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Apa Microsoft bangkrut? Tentu nggak.
Ternyata penyebab utamanya bukan karena bisnisnya merosot, tapi karena niat mulia dari Gates sendiri. Gila nggak sih, orang kaya satu ini justru “menurunkan” dirinya sendiri dari daftar top miliarder karena terlalu banyak nyumbang.
Tepatnya, Gates punya rencana besar yang bikin banyak orang kagum: menyumbangkan 99% dari sisa kekayaannya ke Gates Foundation, yayasan amal yang udah ia jalankan bareng mantan istrinya, Melinda, selama dua dekade terakhir. Yayasan ini fokus ke isu-isu besar kayak kesehatan global, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Dalam sebuah wawancara, Gates bilang:
“Itu nggak akan sama jumlahnya tiap tahun karena tergantung pasar. Tapi satu hal pasti: ketika saya mati, semua uang itu masuk ke yayasan.”
Nggak main-main, sejak laporan Forbes 400 tahun lalu, Gates udah menyumbang sekitar US$7 miliar (sekitar Rp114 triliun) ke yayasannya. Dan itu masih akan terus berlanjut sampai yayasan tersebut rencananya ditutup pada tahun 2045, pas Gates berusia 90 tahun. Mantap!
FYI, langkah besar ini juga terjadi barengan dengan kabar mundurnya Melinda French Gates dari posisi co-chair yayasan. Sebagai bagian dari kesepakatan, Melinda dikabarkan dapet dana sebesar US$12,5 miliar untuk keperluan amal pribadinya. Jadi, dua-duanya tetap lanjut di jalur filantropi, walau lewat jalan masing-masing.
Nah, sementara Gates sibuk nyumbang dan bikin dampak sosial, dunia miliarder di Amerika justru lagi berguncang sama munculnya pemain-pemain baru, khususnya dari sektor teknologi. Nama-nama kayak Elon Musk, Jeff Bezos, dan beberapa wajah baru dari dunia AI dan crypto mulai mendominasi daftar Forbes 400.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran: dari “raja-raja lama” kayak Gates, ke “raja-raja baru” yang naik daun lewat teknologi kekinian.
Tapi, kalau dipikir-pikir, justru Gates sekarang berada di level yang berbeda. Dia mungkin udah bukan orang terkaya di AS, tapi kontribusinya untuk dunia—melalui filantropi—bisa dibilang jauh lebih kaya daripada sekadar angka di rekening.
So, buat kamu yang suka ukur sukses cuma dari harta, mungkin ini saatnya ubah perspektif. Karena Bill Gates udah kasih contoh bahwa memberi bisa lebih bermakna daripada memiliki.(*)