BACA AJA.CO – Pernah denger istilah tantiem? Tenang, bukan nama minuman baru kok. Tantiem itu bonus gede yang biasa mampir ke rekening para komisaris BUMN tiap tahun. Nominalnya? Bikin kantong rakyat jelata langsung ngilu—ada yang bisa tembus puluhan miliar!
Coba bayangin, ada komisaris yang rapatnya sebulan sekali, tapi gajinya bisa kayak menang lotre: sampai Rp 40 miliar per tahun. Di Bank Mandiri misalnya, rata-rata komisaris bisa bawa pulang sekitar Rp 38,9 miliar, di BRI sekitar Rp 22 miliar, bahkan di Pertamina ada yang tembus Rp 100 miliar lebih.
Nah, hal inilah yang bikin Presiden Prabowo Subianto ngegas di pidato kenegaraannya, Jumat (15/8/2025) kemarin.
“Masa komisaris rapat sebulan sekali, dapat tantiem Rp 40 miliar? Itu akal-akalan! Kalau gak setuju, mundur aja. Banyak anak-anak muda yang lebih mampu,” tegas Prabowo.
Instruksinya jelas: hapus tantiem, kurangi jumlah komisaris jadi maksimal 6 orang, dan pastikan keuntungan BUMN beneran nyata, bukan “untung akal-akalan”.
Sontak, Ketua DPR Puan Maharani ikut nimbrung:
“Kalau laba BUMN mau didistribusikan, mending dipakai buat rakyat, bukan buat bonus tantiem pejabat,” kata Puan.
Warganet pun ramai komentar. Ada yang bilang ini saatnya revolusi transparansi, ada juga yang nyeletuk, “Coba sebulan sekali rapat keluarga aja bisa dibayar miliaran, pasti udah pada pensiun jadi komisaris.”
Apapun reaksinya, keputusan ini bikin vibes baru di tubuh BUMN. Soalnya, kalau tantiem dicabut, mungkin duitnya bisa dipakai buat program yang lebih nyambung ke rakyat. Dan siapa tahu, bener kata Prabowo—giliran anak muda unjuk gigi di kursi penting perusahaan pelat merah.(*)
BACA YANG PENTING, YANG PENTING BACA AJA.