Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Bersiap Terbit, 60 Penulis Banjarnegara Angkat Budaya Lokal Lewat Buku Karya Bersama
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Bersiap Terbit, 60 Penulis Banjarnegara Angkat Budaya Lokal Lewat Buku Karya Bersama

Sebanyak 60 penulis dari berbagai kalangan tengah menyelesaikan karya tulis bertema budaya lokal yang akan diterbitkan oleh Perpusnas Press.

Nugroho P.
Last updated: Juni 13, 2025 9:51 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Sebanyak 60 penulis Banjarnegara dari berbagai kalangan tengah menyelesaikan karya tulis bertema budaya lokal yang akan diterbitkan oleh Perpusnas Press. (ist. kominfo)
SHARE

NARAKITA, BANJARNEGARA – Sebuah semangat baru tengah tumbuh di dunia literasi Banjarnegara. Sebanyak 60 penulis dari berbagai kalangan tengah menyelesaikan karya tulis bertema budaya lokal yang akan diterbitkan oleh Perpusnas Press.

Kamis (12/6/2025), para penulis itu kembali berkumpul di Aula Niscala Perpustakaan Daerah Banjarnegara. Di ruang sederhana yang dipenuhi semangat belajar itu, mereka berdiskusi, menyunting naskah, dan mematangkan ide untuk menghasilkan karya terbaik.

Proyek ini menghadirkan esai-esai populer tentang budaya Banjarnegara, ditulis oleh pelajar, mahasiswa, pustakawan, dan pegiat literasi yang selama sebulan terakhir aktif menggali potensi kearifan lokal.

Di bawah arahan tiga mentor—Indra Hari Purnama, Muji Prasetyo, dan Heni Purwono—para peserta mendapatkan bimbingan teknis serta evaluasi terhadap naskah yang sedang mereka susun.

Pustakawan Perpusda Banjarnegara sekaligus koordinator kegiatan, Ivone Margiati, menjelaskan bahwa ini adalah kelanjutan dari pelatihan kepenulisan sebelumnya. Kini, peserta memasuki tahap akhir menuju penerbitan.

“Targetnya adalah buku yang memuat 60 esai budaya lokal. Program ini didukung DAK Nonfisik dari Perpustakaan Nasional. Saat ini sekitar 70 persen peserta sudah hampir menyelesaikan tulisannya,” terang Ivone.

Ia juga menyebut bahwa semangat menulis peserta sangat tinggi. Mereka tidak hanya menulis, tapi juga belajar meneliti dan menyusun tulisan secara terstruktur.

Kepala Disarpus Banjarnegara, Drs Arief Rahman ST MSi berharap kegiatan ini menjadi batu loncatan lahirnya penulis-penulis berbakat dari Banjarnegara.

“Siapa tahu penulis besar ke depan lahir dari sini. Setidaknya, mereka sudah membuktikan bahwa menulis bisa dimulai dari mengenal daerah sendiri,” ujarnya.

Salah satu mentor, Muji Prasetyo, menyoroti beberapa aspek teknis yang perlu diperbaiki oleh para peserta. Ia menilai banyak tulisan yang terlalu panjang dan kurang fokus.

“Beberapa masih harus dipadatkan agar gagasannya lebih kuat. Narasi foto juga penting untuk diperhatikan, karena bisa memperkuat isi tulisan,” katanya.

Menurut Muji, susunan isi buku nantinya dibagi berdasarkan tema: mulai dari profil tokoh, sejarah, kuliner, hingga cerita rakyat khas Banjarnegara.

Ia menilai program ini menjadi ruang tumbuh yang tepat bagi generasi muda untuk mengenal sekaligus mencintai budaya lokal mereka sendiri.

Tulisan-tulisan yang dihasilkan tak hanya berisi narasi, tetapi juga menjadi dokumentasi nilai-nilai lokal yang nyaris terlupakan.

Dengan mengangkat cerita-cerita dari desa, makanan tradisional, hingga tokoh-tokoh inspiratif, para peserta menghadirkan mozaik budaya Banjarnegara dalam bentuk karya tulis.

Beberapa di antara mereka bahkan melibatkan narasumber langsung, seperti sesepuh desa atau pelaku budaya, agar isi tulisan lebih akurat dan hidup.

Melalui proses menulis ini, peserta tidak hanya belajar menyusun kalimat, tapi juga belajar mendengar, mengamati, dan merekam realitas sosial di sekitar mereka.

Para mentor juga mendorong agar buku ini tidak hanya menjadi pajangan, tapi benar-benar dibaca dan bisa menjadi referensi bagi pelajar dan masyarakat umum.

Setelah proses penyusunan selesai, rencananya akan diadakan peluncuran buku dan diskusi bersama untuk memperkenalkan karya para penulis ke khalayak lebih luas di daerah.

Bagi para peserta, ini adalah pengalaman berharga—menulis dengan hati, menggali cerita dari tanah kelahiran sendiri, dan merawat budaya melalui kata. (*)

You Might Also Like

Lezat, Tahan Lama, dan Antibosan, Ini 5 Resep Bakso Daging Sapi Spesial Idul Adha

Puan Ingatkan Agar Penulisan Sejarah Ulang Nasional Tak Hilangkan Jejak Sejarahnya

Jelang Pemilu 2029, Golkar Jateng Siapkan Peta Jalan Konsolidasi

Empat Polisi Patmor Mamuju Diduga Aniaya Warga, Begini Kronologinya

Dedi Mulyadi Cabut Izin Penambangan Gunung Kuda, Korban Longsor Terus Bertambah

TAGGED:buku banjarnegarabupati Amaliabupati banjarnegaradr amalia desianapenulis banjarnegara
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ramesh satu-satunya penumpang pesawat Air India yang selamat. Pesawat Air India Jatuh Bawa 242 Orang, Hanya Penumpang di Kursi 11A yang Selamat
Next Article Diperkuat Bagus-Bagas, Kabupaten Magelang Berpeluang Menangi Play Off Soekarno Cup 2025

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Tetap Optimis Meski Situasi Negeri Nggak Baik-Baik Aja, Begini Triknya

Gampang Banget! Rahasia Kulit Lumpia Lentur Anti Robek, Cuma Butuh 4 Bahan

Wajib Waspada! Bedain Batuk Biasa dengan Gejala Awal Kanker Paru Biar Nggak Kecolongan

7 Parfum Refill Pria Favorit Cewek, Wangi Bikin PDKT Auto Lancar

Iko Juliant Junior, mahasiswa FH Unnes, meninggal dalam kondisi tak wajar.

Kalau Benar Iko Unnes Korban Laka, Murni Kecelakaan atau karena Dikejar Polisi?

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

Soal Ancaman Trump ke BRICS, Menkeu Tegaskan Sikap Hati-hati RI

Juli 7, 2025
Kepo

The Ultimate Gaming Setup: Essential Gear for Serious Gamers

Februari 2, 2023
Kepo

Innovative Office Gadgets for Productivity

Agustus 3, 2023
Kuliner

Manfaat Telur Bebek yang Sering Diremehin, Padahal Keren Banget

Agustus 23, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?