BACAAJA, JOMBANG – Warga Jombang, Jawa Timur, lagi ramai ngeluh soal motor yang tiba-tiba rusak usai ngisi Pertalite di beberapa SPBU. Mereka curiga, BBM-nya nggak murni alias ada campuran zat lain, kayak etanol atau air.
Salah satunya KWS (19), warga Kecamatan Ngoro. Ia cerita, motornya ngadat abis ngisi Pertalite di SPBU Gudo, Senin (28/10/2025) pagi.
“Awalnya normal, tapi pas jam 11-an motor mulai brebet. Bensin masih penuh padahal,” kata KWS, Rabu (29/10).
Setelah dibawa ke bengkel, mekanik nemuin campuran etanol di tangki bahan bakar.
“Waktu disedot bensinnya, ternyata ada etanol. Kata bengkel, itu bisa bikin busi cepet berkarat. Padahal motor saya masih baru,” lanjutnya.
Abis tangki dikuras dan diisi Pertamax, motornya langsung balik normal. Biaya servisnya Rp69.500.
“Sekarang udah aman. Baru kali ini motor saya bermasalah,” ujar KWS yang pakai Honda Beat Street itu.
Kasus serupa dialami FA (26) dari Desa Tebel, Kecamatan Bareng. Ia juga ngalamin motor mati total setelah ngisi Pertalite di SPBU wilayah Jombang, Sabtu (25/10).
“Isi Rp20 ribu, tapi baru sampai Blimbing motor langsung mati. Nggak bisa distarter sama sekali,” ceritanya.
Hasil pemeriksaan di bengkel, bahan bakarnya juga tercampur air dan etanol. Akibatnya, karburator dan indikator jadi error.
“Biaya servis Rp175 ribu. Setelah ganti Pertamax, aman lagi,” kata FA.
Dia berharap pihak berwenang turun tangan karena menurutnya ini udah merugikan masyarakat.
“Tolong diselidiki dan dijelasin ke publik. Ini masalah serius,” tegasnya.
Sementara itu, Davin, pemilik bengkel di Kecamatan Jogoroto, ngaku sehari sebelumnya ada lima motor datang dengan keluhan sama.
“Rata-rata brebet, ada juga yang mogok total. Katanya semua habis ngisi Pertalite di SPBU wilayah Mojowarno dan beberapa pom mini,” ujarnya.
Warga berharap Pertamina dan Pemkab Jombang segera ngecek kualitas Pertalite di SPBU-SPBU setempat sebelum makin banyak motor korban.
Selain di Jombang, banyak warga di sejumlah daerah lain di Jawa Timur mengeluhkan hal serupa. Motor ato mobil mereka mogok setelah isi Pertalite di SPBU.
Ngomong-ngomong soal etanol, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, mengaku jika memang BBM di Indonesia dicampur etanol.
Bahkan, kata Bahlil nih ya, ke depan campuran etanol di BBM mencapai angka 10 persen.
Gara-gara etanol juga, sejumlah SPBU swasta di Indonesia gak mau beli BBM dari Pertamina.
Nah lo! Kebijakan Manteri satu ini ada-ada aja, dan melah bikin rakyat sengsara. Bagaimana menurut Sobat Bacaaja? (*)


