BACAAJA, SEMARANG – Di tengah maraknya tren minuman kekinian seperti kopi susu, matcha, dan boba, ada satu minuman tradisional yang tetap punya tempat spesial di hati banyak orang — bajigur. Minuman khas Jawa Barat ini emang nggak neko-neko, tapi rasanya bisa bikin nostalgia siapa pun yang pernah nyicipin.
Bajigur terbuat dari perpaduan jahe, gula aren, santan, dan sedikit rempah-rempah seperti kayu manis dan pandan. Hasilnya? Rasa manis yang lembut, aroma khas yang menenangkan, dan sensasi hangat yang pas banget diminum saat cuaca lagi dingin atau hujan.
Buat orang Sunda, bajigur bukan cuma minuman, tapi bagian dari tradisi yang udah turun-temurun. Katanya, nama “bajigur” sendiri berasal dari kata badjegur yang dalam bahasa Sunda berarti “hangat.” Pas banget, kan, buat menggambarkan efeknya setelah diminum?
Menurut cerita yang beredar, bajigur dulu diciptakan oleh para petani Jawa Barat yang biasa menikmati rebusan gula aren dan jahe sebelum berangkat ke ladang. Tujuannya simpel: biar badan tetap hangat dan energi tetap full buat kerja. Tapi siapa sangka, minuman sederhana itu justru bertahan sampai sekarang dan malah makin populer.
Sekarang, bajigur nggak cuma bisa ditemuin di warung tradisional aja. Banyak kafe dan kedai kopi modern yang udah mulai ngasih “twist” pada bajigur — ada yang disajikan dengan whipped cream, ada juga versi es-nya buat yang suka minuman dingin. Tapi meskipun dikemas lebih modern, rasa hangat khasnya tetap nggak berubah.
Selain nikmat, bajigur juga punya banyak manfaat kesehatan. Kandungan jahe di dalamnya terkenal ampuh buat meredakan gangguan pencernaan, seperti maag atau perut kembung. Sifat anti-inflamasi dari jahe membantu menenangkan saluran pencernaan dan mencegah peradangan di lambung.
Nggak cuma itu, rutin minum bajigur dalam takaran wajar juga bisa bantu menurunkan kadar gula dan kolesterol. Jahe berperan meningkatkan metabolisme tubuh dan mengontrol kadar glukosa darah, yang penting banget buat penderita diabetes.
Selain itu, kombinasi rempah dalam bajigur juga bikin minuman ini kaya antioksidan, yang bisa bantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Jadi, selain bikin badan hangat, bajigur juga bikin tubuh lebih sehat.
Cara bikinnya juga gampang banget. Cukup rebus air, jahe yang digeprek, dan gula aren sampai larut. Tambahin santan biar rasanya makin creamy, lalu beri sedikit garam dan daun pandan untuk aroma. Sajikan hangat, dan voila — kamu udah punya secangkir bajigur nikmat.
Kalau nggak sempet bikin sendiri, sekarang udah banyak bajigur dalam kemasan yang dijual di minimarket atau kedai kopi dengan harga mulai dari Rp15.000 sampai Rp20.000. Rasanya tetap otentik, meskipun disajikan lebih modern.
Yang menarik, bajigur juga punya sisi budaya yang kuat. Di banyak daerah Jawa Barat, minuman ini sering jadi teman ngobrol malam hari di warung kecil. Biasanya disajikan bareng bandrek, ubi rebus, atau pisang goreng — kombinasi yang bikin suasana makin hangat.
Walau udah banyak saingan dari minuman hits zaman sekarang, bajigur tetap punya pesonanya sendiri. Bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan dan kehangatan yang dibawanya.
Secangkir bajigur itu ibarat pelukan hangat di hari yang dingin — sederhana, tapi selalu bikin tenang. Dan mungkin itu alasan kenapa bajigur masih eksis sampai sekarang, di tengah dunia yang serba modern ini.
Jadi, kalau kamu lagi pengen nyari minuman yang bukan cuma enak tapi juga punya cerita, coba deh bajigur. Karena di setiap tegukannya, ada kehangatan tradisi Sunda yang nggak akan pernah lekang oleh waktu. (*)