HAI guys, pasti kalian udah nggak asing lagi dong sama deretan demo besar yang meledak di berbagai kota sejak 25 Agustus sampai awal September 2025 ini? Nah, ternyata keributan ini nggak cuma bikin jalanan macet parah, tapi juga bikin perekonomian kita kena imbas besar, loh!
Pertama-tama, pasar saham kita langsung goyang banget. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sampai lebih dari 3% pas demo masih panas-panasnya, dan nilai rupiah juga melemah hampir 1% dibanding dolar AS. Ini bikin para investor asing langsung tarik modal alias kabur sampai Rp250 miliar selama beberapa hari demo berlangsung. Wih, duit segitu banyak bisa buat beli pulau, ya?
Nggak cuma itu, sektor jasa yang biasanya jadi tulang punggung ekonomi nasional juga kena dampak berat. Bayangin aja, sekitar 10% sektor jasa yang nyumbang hampir setengah PDB nasional sempat lumpuh selama demo berlangsung. Akibatnya, kerugian diperkirakan sampai Rp8-9 triliun! Gokil banget, kan?
Selain itu, distribusi barang dan kebutuhan pokok juga sempat kacau balau. Banyak jalan ditutup, bikin pengiriman barang terganggu, bahkan harga kebutuhan pokok sempat naik gara-gara panic buying di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Jadi, belanja sehari-hari pun jadi drama tersendiri.
Dari sisi pemerintah, pendapatan pajak juga kena imbas karena aktivitas ekonomi yang menurun. Ditambah lagi, ketidakpastian politik bikin para investor mikir-mikir dulu buat nanam modal, yang akhirnya bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.
Tapi jangan khawatir banget, guys! Pemerintah dan Bank Indonesia udah siap-siap turun tangan dengan berbagai strategi untuk stabilin ekonomi. Mereka ngarep tahun ini ekonomi kita tetap bisa tumbuh sekitar 5,0-5,2% dengan berbagai stimulus dan intervensi pasar.
Jadi intinya, demo emang hak kita buat bersuara, tapi jangan anarkis ya. Sebab kalau anarkis, dampaknya bisa ke kantong dan kehidupan sehari-hari. Semoga ke depan semua bisa lebih damai dan ekonomi kita tetap kuat, ya!(*)