Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: 44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Daerah

44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot

Salah satu persoalan yang menjadi sorotan adalah akses listrik. Saat ini, tercatat masih ada 44 desa di Papua Barat Daya yang belum teraliri listrik. Kondisi geografis dan minimnya infrastruktur dasar menjadikan wilayah tersebut sebagai tantangan tersendiri dalam distribusi energi.

baniabbasy
Last updated: Juli 26, 2025 7:58 pm
By baniabbasy
5 Min Read
Share
Gambar ilustrasi Peta Provinsi Papua Barat Daya. Sebanyak 44 desa di Provinsi Papua Barat Daya belum teraliri listrik. Selain itu, puluhan lainnya belum masuk dalam jaringan telekomunikasi atau blank spot. Foto: wikipedia
Gambar ilustrasi Peta Provinsi Papua Barat Daya. Sebanyak 44 desa di Provinsi Papua Barat Daya belum teraliri listrik. Selain itu, puluhan lainnya belum masuk dalam jaringan telekomunikasi atau blank spot. Foto: wikipedia
SHARE

NARAKITA, SORONG- 44 Desa di Provinsi Papua Barat Daya gelap gulita karena belum teraliri listrik. Begitu juga puluhan daerah lainnya masih blank spot lantaran minimnya jaringan komunikasi. Pemerintah melalui BUMN nya dinilai abai atas kondisi tersebut.

Keadaan tersebut menjadi temuan Komisi VI DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (25/7/2025). Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatria Suryo Sulistyo mengatakan, wilayah timur Indonesia membutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan BUMN guna mengatasi ketimpangan pembangunan dengan wilayah barat Indonesia.

“Ya mestinya memang tidak ada kesenjangan an perebdaan yang mencolok terutama terkait dengan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat,” ujar Adisatria.

Berdasarkan data yang masuk ke Komisi VI, saat ini terdapat 44 desa di Papua Barat Daya yang belum teraliri listrik. Desa-desa tersebut umumnya berada di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau, dengan kondisi geografis yang menantang serta infrastruktur dasar yang belum memadai.

Melalui program Listrik Desa (Lisdes), pemerintah bersama PLN sebenarnya telah berkomitmen untuk memperluas akses kelistrikan ke seluruh penjuru negeri, termasuk wilayah terpencil dan tertinggal. Program ini antara lain mencakup pembangunan jaringan distribusi listrik, pembangkit-pembangkit baru, serta penyambungan listrik secara gratis untuk rumah tangga kurang mampu.

Namun, realisasi program ini di wilayah timur Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari medan yang sulit, hingga minimnya dukungan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan. “Kalau kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan telekomunikasi terpenuhi, maka kesenjangan bisa berkurang. Masyarakat Papua bisa berkembang setara dengan saudara-saudara mereka di wilayah barat,” imbuh politisi PDI Perjuangan ini.

Sorotan serupa disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Ida Fauziyah. Politisi PKB itu menegaskan pentingnya peran aktif BUMN dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat Daya.

“Papua Barat Daya adalah daerah yang kita semua tahu sangat kaya sumber daya alam. Harapannya, kekayaan ini bisa berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun faktanya, menurut data BPS, tingkat kemiskinan di Papua Barat Daya masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu 16,96 persen. Ini jelas butuh intervensi dari pemerintah pusat,” ujar politisi yang pernah enantang Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilgub Jateng itu.

Komisi VI DPR RI mendorong agar masing-masing BUMN menyusun peta jalan kontribusi yang konkret dan terukur untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Papua Barat Daya. Peta jalan tersebut, menurut Ida, menjadi alat penting untuk memastikan bahwa setiap program dan investasi BUMN berdampak langsung pada masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

“Kami minta Telkom, PLN, dan BRI membuat roadmap kontribusi masing-masing untuk Papua Barat Daya. Ini bukan hanya soal kehadiran simbolis, tapi bagaimana mereka benar-benar hadir dan memberikan solusi atas persoalan-persoalan dasar masyarakat,” tegasnya.

Salah satu persoalan yang menjadi sorotan adalah akses listrik. Saat ini, tercatat masih ada 44 desa di Papua Barat Daya yang belum teraliri listrik. Kondisi geografis dan minimnya infrastruktur dasar menjadikan wilayah tersebut sebagai tantangan tersendiri dalam distribusi energi. Ida menekankan pentingnya PLN menyusun rencana yang detail dan realistis untuk menjangkau desa-desa tersebut, termasuk dengan pemanfaatan energi terbarukan.

Selain itu, masih banyak wilayah di Papua Barat Daya yang masuk kategori blank spot atau belum memiliki akses komunikasi. PT Telkom didorong untuk memperluas jaringan telekomunikasi, termasuk ke wilayah pedalaman, guna membuka peluang ekonomi digital dan konektivitas informasi bagi warga.

Sementara itu, kehadiran BRI dianggap strategis dalam memperkuat sektor keuangan mikro dan pemberdayaan desa. Ida menggarisbawahi bahwa BRI memiliki peran penting dalam mendukung pembentukan dan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, yang bertujuan mendorong ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

Sebagai provinsi baru, Papua Barat Daya sebelumnya merupakan bagian dari provinsi induk dan kini sedang berada dalam tahap awal pembangunan. “Ini saat yang tepat untuk BUMN hadir secara strategis dan berkelanjutan. Jangan tunggu sepuluh tahun ke depan. Pemerataan pembangunan harus dimulai dari sekarang, dari desa-desa yang belum dialiri listrik, belum punya akses komunikasi, dan belum masuk layanan keuangan,” pungkas Ida.(*)

You Might Also Like

Polda Jateng Warning: Demo Damai Silakan, Perusuh Siap Kena Gas!

Wali Kota Agustina Serukan Doa Bersama untuk Kedamaian Kota Semarang

Realisasi Dapur Gizi di Jateng Baru 12 Persen

Bentrok Berdarah Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang, Polda Jateng Ungkap Hal Ini

Kemendagri Angkat Jempol! Siskamling Semarang Jadi Role Model Nasional

TAGGED:44 Desa di Papua Barat Daya belum ada listrikProvinsi Papua Barat Daya
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ketua Komisi II DPR RI M. Rifqinizamy Karsayuda menilai usulan Cak Imin soal Gubernur dipilih atau ditunjuk Presiden berpotensi menyalahi konstitusi. Foto: dok/ist Usulan Gubernur Dipilih Presiden Salahi Konstitusi
Next Article Sejumlah pejabat memukul gong sebagai pembuka gelaran Munas BEM SI. Kehadiran para pejabat dalam Munas BEM SI membuat sejumlah BEM keluar dari keanggotaan BEM SI. 15 BEM kampus Jateng-DIY menuntut BEM SI kembali ke marwah. Foto:dok/ist Berikut 7 Tuntutan 15 BEM Kampus Jateng-DIY Kepada BEM SI

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Jangan Sepelekan, Ini Tanda Remeh dari Gejala Tumor Otak

Guru Madrasah Geruduk DPRD, Tuntut Perhatian Lebih

Dalam 2025, 6 BPR Ambyar Modal Seret

Ribuan Warga Mengungsi, Hujan Deras Bikin Sukabumi Kewalahan

Empat Ribu Langkah, Sehat Tanpa Drama

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Daerah

Tersandung Regulasi, Dana Hibah untuk Keraton Solo Mandek Sejak 2012

Juli 18, 2025
Anak di bawah umur yang tertangkap dalam demo ricuh, meminta maaf ke orang tua di Mapolda Jateng, sesaat sebelum dipulangkan, Minggu (31/8/2025). (bae)
Daerah

Dipulangin, 327 Pelaku Demo Rusuh Semarang Merengek dalam Pelukan Orangtua

Agustus 31, 2025
Warga Sragen bergotong royong bangun rumah sasaran program RTLH. Foto: dok.
Daerah

Puluhan Rumah di Sragen Mulai Dibedah, Bupati Turun Langsung Pantau Proyek Desa Bebas RTLH

September 2, 2025
Daerah

Pimpin HNSI Jateng, Bambang Wuragil Angkat Isu Kesejahteraan Nelayan

Juli 27, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: 44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?