Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Banjarnegara Jalani Verifikasi Lapangan, Teguhkan Komitmen sebagai Kabupaten Layak Anak
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Banjarnegara Jalani Verifikasi Lapangan, Teguhkan Komitmen sebagai Kabupaten Layak Anak

Sebagai bukti keseriusan, Banjarnegara telah menerbitkan sejumlah regulasi penting. Di antaranya, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, serta Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak.

Nugroho P.
Last updated: Juni 25, 2025 12:33 pm
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menegaskan bahwa pemenuhan hak anak bukan sekadar program, melainkan komitmen jangka panjang yang melibatkan seluruh elemen daerah.
SHARE

NARAKITA, BANJARNEGARA — Upaya Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi anak kembali diuji. Rabu (24/6/2025), Banjarnegara menjalani proses Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) dalam rangka Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) 2025 yang digelar di Aula Sasana Adipraja, Kompleks Setda Banjarnegara.

Tim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turun langsung melakukan penilaian, didampingi oleh perwakilan Gugus Tugas KLA Provinsi Jawa Tengah, Ardian Agil Waskita. Agenda ini menjadi bagian penting dari proses evaluasi untuk mempertahankan predikat Kabupaten Layak Anak yang selama ini telah disandang Banjarnegara.

Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana hadir bersama jajaran utama pemerintah daerah, termasuk Ketua Gugus Tugas KLA Agung Prabowo SH, M.Si yang juga menjabat Kepala Baperlitbangda, serta Kepala Dinsos PPA Aditya Agus Satria, S.E., M.Ec.Dev. Dukungan juga datang dari berbagai pihak seperti kepala OPD, Forum Anak, PKK, Muslimat NU, Aisyiyah, dan stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya, dr Amel—sapaan akrab Bupati Banjarnegara—menegaskan bahwa pemenuhan hak anak bukan sekadar program, melainkan komitmen jangka panjang yang melibatkan seluruh elemen daerah.

“Mulai dari hak identitas, pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan khusus bagi anak dalam situasi rentan, seluruhnya kami perjuangkan dengan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai bukti keseriusan, Banjarnegara telah menerbitkan sejumlah regulasi penting. Di antaranya, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, serta Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak. Aturan ini menjadi payung bagi berbagai program dan inovasi perlindungan anak.

Dalam pemaparannya, Agung Prabowo memfokuskan pada capaian klaster pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak. Salah satu inovasi unggulan adalah layanan administrasi kependudukan berbasis digital melalui program Pandusaluring (Pelayanan Administrasi Kependudukan dari Desa dan Kelurahan secara Daring).

“Dengan layanan ini, masyarakat desa semakin mudah mendapatkan dokumen penting seperti KTP, KK, dan Kartu Identitas Anak (KIA),” jelasnya.

Hasilnya pun nyata. Dalam dua tahun terakhir, kepemilikan KIA meningkat dari 49,01 persen pada 2022 menjadi 58,73 persen di tahun 2023. Sementara itu, akta kelahiran naik dari 96,93 persen menjadi 98,68 persen pada periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa layanan digital berhasil menjangkau akar masyarakat.

Banjarnegara juga menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak dalam situasi rentan. Pemerintah daerah secara aktif menjalankan program rehabilitasi, pendampingan psikososial, serta pemberdayaan sosial bagi anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum, maupun anak di panti asuhan.

Sinergi lintas sektor menjadi kekuatan Banjarnegara. Dinas Komunikasi dan Informatika, misalnya, berperan aktif dalam kampanye publik melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak anak.

Tak kalah penting, Kementerian Agama Banjarnegara menginisiasi program edukasi berbasis keluarga dan komunitas yang dinamai Kopi Seceting (Komunitas Penyuluh Agama Islam Serius Cegah Stunting). Program ini memperkuat pemahaman masyarakat mengenai peran keluarga dalam tumbuh kembang anak.

Dukungan juga mengalir dari organisasi keagamaan seperti Muslimat NU dan Aisyiyah Banjarnegara. Keduanya konsisten menjalankan sosialisasi untuk mencegah perkawinan usia anak yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah.

Proses verifikasi ini bukan sekadar penilaian administratif, melainkan menjadi refleksi bersama tentang sejauh mana komitmen terhadap perlindungan anak sudah terwujud. Evaluasi ini juga menjadi ajang memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor.

Dengan semua langkah tersebut, Banjarnegara tak hanya berusaha mempertahankan predikat sebagai Kabupaten Layak Anak, tapi juga berupaya meningkatkan kualitas hidup generasi mudanya secara konkret dan berkesinambungan. (*)

You Might Also Like

Kebakaran Luluhlantakkan 500 Rumah di Kapuk Muara, Begini Nasib Ribuan Penghuninya

Sapi Mengamuk dan Tewaskan Warga, Idul Adha Diwarnai Insiden Mencekam di Dua Daerah

Lezat, Tahan Lama, dan Antibosan, Ini 5 Resep Bakso Daging Sapi Spesial Idul Adha

Ngaku Kerja di Pelayaran, Ternyata Pelaku Penganiayaan di Sleman Hanya Staf Admin Pelabuhan

Uang Tunai Rp 2 Miliar dalam Plastik Mickey Mouse Disita dari Rumah Bos Sritex

TAGGED:banjarnegara ramah anakbupati banjarnegarabupati dr amaliadr amalia desiana
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK, Begini Perannya dalam Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Next Article Begini Perkembangan Kasus Eks Kapolres Ngada Terkait Kekerasan Seksual Anak 

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan BPKN. Dalam kesempatan ini, politisi PDI Perjuangan itu setuju adanya percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset. Foto: dok/ist.

DPR Gaspol Sahkan RUU Perampasan Aset, Bekuk Mafia Ekonomi Tanpa Ganggu Konsumen!

Sampah plastik yang mencemari perairan di Indonesia. Indonesia ngehasilin 60 juta ton sampah per tahun, dan 17%-nya adalah plastik. Dari jumlah itu, hampir 10 juta ton plastik udah nyasar ke laut. Foto: dok/DLH Buleleng Bali.

Indonesia Darurat Sampah! 10 Juta Ton Plastik Nyemplung ke Laut, DPR Soroti Dampaknya ke Iklim

Eks-Mendikbudristek Nadiem Makarim dan kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

Founder Gojek Nadiem Makarim Kaya Raya, tapi Jadi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook

Sidang Kasus May Day Semarang, Polisi Tak Mampu Tunjuk Hidung Pelaku Kericuhan

Ilustrasi Polri sedang melakukan patroli siber.

Bikin Status WA Aja Bisa Bikin Kamu Ditangkap, LBH Semarang Bilang Polisi Berlebihan

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

Napi Lapas Semarang Nikah di Penjara, Bolehkah Izin Nikmati Malam Pertama?

Juli 1, 2025
Bendera Muhammadiyah.
Kepo

Muhammadiyah Memang Beda! Tolak Putusan MK soal Pendidikan Gratis, Apa Alasannya?

Juni 5, 2025
Kepo

Global Cybersecurity Measures Enhanced with New AI

Februari 13, 2023
Puan Minta Pemerintah Segera Mitigasi Dampak Konflik Israel-Iran
Kepo

DPR Minta Penyadapan Kejaksaan Hormati Privasi Warga

Juni 28, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?