BACAAJA, DENPASAR — Setelah sempat “mati suri” beberapa hari, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali akhirnya kembali beroperasi mulai hari ini, Rabu (15/10/2025).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu sebelumnya terhenti total gara-gara… anggarannya belum cair.
Tapi sekarang, kabar baiknya: dana Rp 600 juta lebih dari pusat udah resmi turun.
“Sudah turun kemarin anggarannya, sekitar Rp 600 juta lebih,” kata Kepala SPPG Polda Bali, Made Mendra Arsana, dikutip dari detikBali.
Akar masalahnya
Masalahnya bukan di dapur, tapi di dompet negara.
SPPG Polda Bali sempat berhenti total sejak 29 September hingga 10 Oktober 2025, karena anggaran MBG dua pekan sekali itu nggak kunjung cair.
Padahal, mereka udah sempat kirim pengajuan ulang buat periode 13–25 Oktober, tapi hasilnya nihil juga.
Akibatnya, ribuan penerima manfaat sempat nggak dapat jatah makanan bergizi.
“Kami sudah memberi tahu kepala sekolah dan penerima manfaat kalau dapur SPPG nggak bisa beroperasi karena anggaran belum tersedia,” kata Mendra, saat itu (14/10/2025).
SPPG Polda Bali melayani 3.641 penerima manfaat, mulai dari:
- TK Kemala Bhayangkari Denpasar
- TK Darul Huda Denpasar
- SDN 2 Sumerta
- SDN 14, 17, dan 29 Dangin Puri
- SMPN 3 Denpasar
- SMAN 7 Denpasar, dan
- Posyandu Aspol Kreneng
Di balik dapur itu ada 50 orang pekerja —tiga dari BGN (Bhayangkari Gizi Nasional), sisanya relawan— yang tiap hari nyiapin menu sehat kayak nasi putih, steak ayam, edamame, tumis buncis jagung, dan semangka.
Menurut Mendra, kabar baiknya bukan cuma dana cair, tapi juga ada kenaikan anggaran dan tambahan hari operasional.
“Awalnya 10 hari, sekarang jadi 12 hari. Jadi anggarannya ikut naik,” jelasnya.
Ia juga memastikan operasional SPPG nggak bakal berhenti lagi, karena masalah kemarin ternyata bukan cuma di Bali, tapi juga dialami SPPG di daerah lain akibat kendala pusat.
“Seluruhnya sempat terkendala masalah anggaran. Tapi sekarang semuanya sudah cair,” tambah Mendra.
SPPG Polda Bali akhirnya bisa bernafas lega —dapur kembali ngebul. Rantang anak-anak sekolah pun kembali penuh.
Tapi kasus ini jadi pengingat, kalau program penting kayak Makan Bergizi Gratis nggak boleh tergantung penuh sama “kapan dana cair.”
Bagaimana menurut Sobat Bacaaja? (*)