BACAAJA, SEMARANG- Ternyata hampir semua Rukun Tetangga (RT) di Kota Semarang udah ngajuin dana operasional Rp25 juta yang disiapin Pemkot. Dari total 10.628 RT, cuma sekitar 5 persen aja yang memilih nggak ambil jatah tahun ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Data Informasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Sunardi bilang, kalau program ini sifatnya opsional. Jadi kalau ada RT yang nggak ngajuin, biasanya cuma sementara.
“Info yang kami terima, ada pengurus dan warga yang sepakat tahun ini nggak ambil dulu. Tapi mudah-mudahan tahun depan bisa,” ujarnya, Jumat (15/8).
Proses Pencairan
Dana operasional ini adalah program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin, buat mendukung berbagai kegiatan masyarakat. Saat ini, proses pencairan sudah jalan di beberapa kecamatan seperti Mijen, Ngaliyan, Pedurungan, dan sebagian Gajahmungkur.
Buat cairin dana Rp25 juta ini, pengurus RT harus melewati beberapa tahap, mulai dari verifikasi di tingkat RW, kelurahan, penetapan lurah, sampai pengajuan SPP-LS ke BPKAD Kota Semarang.
“Sekarang udah lebih dari 30 persen RT yang mulai proses pencairan,” tambah Sunardi. Ia berharap dana operasional benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti kerja bakti, peningkatan keamanan lingkungan, pemberdayaan warga, hingga kegiatan sosial. (*)