BACAAJA, JAKARTA – Drama politik Indonesia makin panas kayak cabe rawit diblender. Mulai 1 September 2025, empat nama beken yang duduk di kursi DPR resmi dinonaktifkan. Mereka adalah Uya Kuya dan Eko Patrio dari PAN, serta Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari NasDem.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Uya dan Eko ketahuan joget-joget heboh di tengah Sidang Tahunan MPR—pas banget saat rakyat lagi ngamuk soal kenaikan tunjangan DPR. Videonya langsung viral, netizen ngamuk, dan lebih parahnya, rumah mereka bahkan sempat dijarah massa di dua lokasi berbeda. PAN pun gercep ambil tindakan. “Mulai 1 September, keduanya dinonaktifkan dari keanggotaan DPR,” tegas Sekjen PAN, Eddy Soeparno.
Sementara itu, kubu NasDem juga gak mau tinggal diam. Ahmad Sahroni bikin publik naik darah gara-gara nyebut orang yang pengen DPR dibubarkan sebagai “orang tolol sedunia”. Nafa Urbach gak kalah blunder; dia bela tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan. Ucapan mereka dianggap gak punya empati dan langsung nyulut aksi demo di berbagai daerah.
DPP NasDem akhirnya resmi menonaktifkan keduanya, juga berlaku mulai 1 September. “Ini bentuk tanggung jawab moral partai,” kata juru bicara NasDem dalam pernyataan tertulis.
Menurut pengamat politik Hendri Satrio, langkah nonaktif ini bisa jadi cara mendinginkan suasana. “Kalau enggak, kepercayaan publik terhadap DPR bisa makin ambruk,” katanya.
Publik sekarang tinggal nunggu: apakah mereka bakal diganti lewat mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), atau cuma dicuekin aja? Yang jelas, insiden ini jadi pelajaran penting buat semua wakil rakyat—netizen makin galak, dan empati itu wajib hukumnya.
So, hati-hati ya wakil rakyat. Zaman sekarang, satu postingan bisa ngubah nasib!
Stay tuned terus di BacaAja.co buat update politik paling renyah, gak kaku, dan pastinya relate sama kamu.