BACAAJA, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, nongol di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) buat ketemuan bareng Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (15/10/2025). Tapi tenang, pertemuan itu nggak ada embel-embel politik berat atau pesan khusus buat Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, langsung memastikan: “Nggak ada pesan-memesan, bro,” ujarnya, santai tapi tegas, Selasa (21/10/2025).
Dia menegaskan, agenda itu cuma silaturahmi kebangsaan. Nggak lebih, nggak kurang. “Cuma ngobrol santai soal kondisi bangsa sekarang,” tambah Hermawi.
Jadi, buat yang sempat ngira pertemuan itu ada udang di balik batu, kayaknya keliru. Paloh dan Sjafrie cuma lagi duduk bareng, tukar pikiran, tanpa bumbu politik kabinet.
Sebelumnya, Surya Paloh juga udah buka-bukaan soal isi pertemuan itu. Ia menepis anggapan kalau NasDem bakal nyemplung ke Kabinet Merah Putih.
“Enggak ada, nggak semuanya pembicaraan itu soal masuk atau nggaknya ke kabinet,” ujar Paloh di kantor Kemenhan, dengan gaya khasnya yang tenang tapi penuh makna.
Yang dibahas justru soal hal-hal yang lebih besar: semangat membangun bangsa. Katanya, ngobrol kayak gitu penting buat nyalain lagi optimisme bareng.
Menurut Paloh, obrolan dengan Sjafrie bukan yang terakhir. Bakal ada pertemuan lanjutan. “Ya pasti ada. Masa komunikasi berhenti di sini aja?” katanya sambil tersenyum.
Tapi dia juga ngingetin, nggak semua pembicaraan bisa diumbar ke publik. “Kadang ada hal-hal yang nggak perlu semua orang tahu, ya kan?” ujarnya setengah bercanda.
Surya Paloh mengaku dapet energi positif dari pertemuan itu. “Yang penting saling menguatkan dan membesarkan hati,” katanya, dengan nada yang lebih reflektif.
Menurutnya, pertemuan kayak gini justru penting buat nyambung silaturahmi antar tokoh bangsa, apalagi di tengah situasi politik yang serba sensitif.
“Kalau niatnya buat kebaikan bangsa, pasti ringan dijalanin,” lanjut Paloh.
Ia menekankan, kunci dari semua pembicaraan itu cuma satu: niat baik dan keikhlasan. “Kalau semuanya diniatkan buat kepentingan bangsa, hasilnya pasti bagus,” ujarnya.
Ngobrol antara Paloh dan Sjafrie ini emang jauh dari suasana tegang. Lebih mirip dua sahabat lama yang lagi diskusi ringan tapi dalam.
Mereka nggak cuma ngomongin politik, tapi juga tentang bagaimana menjaga semangat kebersamaan di tengah perubahan zaman.
“Kadang kita cuma perlu duduk bareng, saling denger, dan saling nguatin,” kata Paloh, dengan senyum lebar.
Bisa dibilang, ini bukan pertemuan politik formal, tapi lebih ke ruang refleksi dua tokoh yang udah kenyang pengalaman.
Dan kayaknya, di balik suasana santai itu, ada satu pesan yang nggak diucap tapi terasa: Indonesia cuma bisa kuat kalau semua pihak tetap mau ngobrol baik-baik.
Pertemuan itu menutup hari dengan nada optimis. Bukan dengan pernyataan keras, tapi lewat obrolan hangat yang nyimpen banyak makna. (*)


