BACAAJA, GOMBONG – Gombong lagi-lagi punya cerita seru soal inovasi anak muda. Kali ini datang dari siswa International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 1 Gombong yang sukses bikin Robot Detektor Gas. Bukan sekadar robot biasa, alat ini dirancang buat mendeteksi kebocoran gas berbahaya yang bisa mengancam keselamatan masyarakat.
Semua bermula dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Muhammadiyah Gombong tahun lalu. Dari situ, ide robot ini dikembangkan lebih serius di SMP Muhammadiyah 1 Gombong lewat program coding dan robotik.
“Kita ingin siswa nggak cuma paham teori, tapi juga bisa bikin solusi nyata,” jelas Bangkit Bayu Alfaris, salah satu pembimbing proyek.
Diketahui, robot ini pakai sensor MQ-2 yang jago mendeteksi gas mudah terbakar kayak LPG, metana, sampai asap. Sensor itu terhubung ke mikrokontroler Arduino Uno R3 yang bakal ngasih respon cepat: bunyi alarm dari Piezzoelectric Buzzer plus lampu indikator.
Kalau gas yang terdeteksi makin tinggi, robot bisa kasih tanda lebih jelas. Bahkan, tim siswa juga sempat ngulik biar robot bisa bergerak otomatis nyari sumber kebocoran.
Menurut Bryan Ramadan, guru pembimbing, yang ditemui baru-baru ini, tujuan proyek ini bukan sekadar pamer teknologi.
“Anak-anak belajar gimana caranya menyelesaikan masalah nyata dengan sains, teknologi, dan kerja tim. Mereka juga dilatih buat komunikasi ilmiah, jadi nggak cuma jago bikin, tapi juga bisa ngejelasin ke orang lain,” katanya.
Respons dari sekolah dan masyarakat pun positif banget. Ada orang tua murid yang bahkan ngajak anak-anak buat uji coba robot ini ke biogas dari sampah rumah tangga.
Menurut Muslih, SPd, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gombong, karya ini bukti kalau pendidikan Muhammadiyah nggak hanya fokus ke akademik, tapi juga ke hal-hal yang punya manfaat langsung buat kehidupan sehari-hari.
Ke depannya, robot ini rencananya bakal terus dikembangin. Targetnya? Lebih kecil, lebih praktis, dan bisa nyambung ke aplikasi smartphone biar info bisa diterima real time.
Dengan begitu, robot ini bukan cuma sekadar karya tugas sekolah, tapi bisa jadi solusi nyata buat masalah lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Singkatnya, inovasi anak-anak Muhammadiyah Gombong ini bikin kita makin yakin kalau generasi muda Indonesia punya potensi besar di dunia teknologi. Dari sekolah di kota kecil, mereka bisa bikin sesuatu yang impact-nya besar banget. (*)