Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Unik
    • Kerjo Aneh-ANeh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Prabowo di PBB: Indonesia Siap Jadi “Player” Global
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
InternasionalNasional

Prabowo di PBB: Indonesia Siap Jadi “Player” Global

PIDATO perdana Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB menyorot Palestina, energi hijau, pangan, hingga tawaran pasukan perdamaian. Dengan gaya berapi-api, ia ingin angkat citra Indonesia sebagai suara Global South. Tantangannya: membuktikan pidato itu bukan sekadar retorika, tapi aksi nyata di panggung dunia.

baniabbasy
Last updated: September 24, 2025 5:10 pm
By baniabbasy
4 Min Read
Share
Momen Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di forum internasional Sidang Umum PBB, Selasa (23/9/2025). foto: dok.
Momen Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di forum internasional Sidang Umum PBB, Selasa (23/9/2025). foto: dok.
SHARE

BACAAJA, –  New York jadi panggung pertama Presiden Prabowo tampil di level dunia. Dalam Sidang Umum PBB, Selasa (23/9/2025), ia naik podium dengan tema pidato “Seruan Indonesia untuk Harapan.” Judulnya mungkin puitis, tapi isinya jelas: Prabowo ingin bikin Indonesia terdengar sebagai suara moral, suara Global South, sekaligus negara yang siap turun langsung di lapangan.

Pidato ini nggak sekadar basa-basi diplomatik yang biasanya dingin dan penuh angka. Prabowo hadir dengan gaya khasnya: intonasi tegas, gestur mantap, bahkan sesekali berapi-api ketika membahas penderitaan manusia. Sorotan utama? Palestina.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia hanya akan mengakui Israel jika Israel lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Pernyataan ini langsung jadi headline, karena jarang ada pemimpin dunia yang ngomong setegas itu di forum internasional.

Tapi isi pidato nggak berhenti di Palestina. Prabowo mengikat banyak isu global: transisi energi, swasembada pangan, reforestasi, sampai tawaran konkret berupa kesediaan Indonesia menyumbang pasukan perdamaian PBB.

Ia juga menghubungkan pengalaman sejarah Indonesia sebagai bangsa bekas jajahan dengan solidaritas untuk negara-negara yang masih berjuang melawan penindasan. Dengan kata lain, Prabowo mencoba narasi: “Kami tahu rasanya ditindas, jadi kami berdiri bersama kalian.”

Strateginya jelas: Prabowo ingin bikin Indonesia bukan cuma “penonton” di kancah global, tapi pemain yang berani bersuara sekaligus menawarkan solusi.

Namun, di balik gemuruh pidato itu, ada sejumlah catatan strategis yang nggak bisa diabaikan. Pertama, risiko kesenjangan antara retorika dan aksi. Menyebut siap kirim pasukan perdamaian, misalnya, butuh anggaran, logistik, dan persetujuan internasional. Kalau janji nggak segera ditindaklanjuti, bisa muncul kritik bahwa pidato ini cuma “show diplomasi.”

Kedua, diplomasi keseimbangan. Pernyataan soal Israel–Palestina sebenarnya posisi moderat: bukan menolak total, tapi memberi syarat moral. Namun, posisi ini bisa dibaca beda: pro-Palestina garis keras bisa merasa syarat itu “terlalu lembek,” sementara Israel dan sekutunya mungkin melihatnya sebagai tekanan. Artinya, pemerintah Indonesia perlu diplomasi tingkat tinggi biar posisi ini nggak salah tafsir.

Ketiga, Prabowo mencoba branding Indonesia sebagai pemimpin Global South. Dengan menyinggung isu pangan, energi hijau, dan solidaritas negara berkembang, ia ingin Indonesia dilihat sebagai “aktor utama” bukan hanya figuran. Tapi untuk benar-benar dipercaya, Indonesia harus konsisten. Kalau di forum dunia bicara transisi energi tapi di rumah masih bergantung pada batu bara, publik global bisa sinis.

Gaya komunikasinya sendiri jadi sorotan. Dengan pidato emosional dan penuh gestur, Prabowo berhasil mencuri perhatian. Namun gaya terlalu “blak-blakan” bisa bikin beberapa negara merasa terusik. Tantangannya adalah menjaga keseimbangan: cukup kuat untuk didengar, tapi tetap diplomatis biar pesannya diterima luas.

Lalu, apa implikasi buat Indonesia ke depan? Ada beberapa:

  1. Aksi nyata penting banget. Dari roadmap energi hijau sampai regulasi pasukan perdamaian, semuanya harus cepat dirumuskan.
  2. Diplomasi intensif. Setelah pernyataan keras di panggung PBB, kerja di belakang layar bakal lebih berat.
  3. Komunikasi publik. Rakyat di dalam negeri perlu tahu bahwa pidato ini nggak cuma soal wibawa global, tapi juga ada dampak buat kehidupan mereka.
  4. Citra Indonesia sebagai penengah. Kalau konsisten, Indonesia bisa naik kelas jadi mediator di konflik global, bukan sekadar pengikut arus.

Kesimpulannya, pidato Prabowo di PBB jelas jadi momen penting. Ia berusaha memotret Indonesia sebagai negara yang berani bicara, punya kredibilitas moral, sekaligus siap kasih solusi konkret. Tapi, dunia internasional dan rakyat Indonesia sama-sama bakal menunggu: apakah ini awal dari langkah nyata, atau sekadar pidato yang meriah di podium megah New York.(*)

You Might Also Like

Biliar Semarang All Out! Loloskan Seluruh Atlet ke Porprov 2026

Ribuan Warga Israel Demo, Netanyahu: “Perang Gaza Tetap Jalan Terus!”

Iwan Kurniawan Lukminto Susul Kakaknya ke Penjara, Jadi Tersangka Baru Korupsi Sritex

Kecam Israel, Dubes RI dan Negara-negara OKI di Rumania Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

SBY Sebut Negara Bisa Runtuh Jika Pemimpin Letakkan Diri di Atas Hukum, Sindir Siapa?

TAGGED:headlineprabowo subiantopresiden prabowopuan maharaniSidang Umum PBB
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ratusan buruh Sritex demo di depan kantor Gubernur Jateng, Rabu (24/9/2025). (bae) Buruh Sritex Meradang, Nasibnya Kayak Roller Coaster Gak Jelas Arahnya
Next Article Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Umum PBB, New York, Selasa (23/9/2025). Foto: dok. Pidato Berapi-api di PBB: Momentum Emas atau Janji Manis Prabowo di Panggung Dunia?

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Semarang Turun, Pemkot Punya Jurus Baru

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menemui eks karyawan PT Sritek, Rabu (24/9/2025), yang hingga kini belum mendapatkan pesangon . Foto: dok.

Curhat Eks Buruh Sritek ke Gubernur: “Kerja Kurator Kok Lelet?”

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, Rabu (24/9/2025), mengunjungi langsung lokasi kebakaran yang terjadi di dua wilayah, yaitu Sendangguwo dan Palebon.

Agustina Tinjau Lokasi Kebakaran, Tekankan Pentingnya Kewaspadaan Masyarakat

Doa Agar Bisa Bermimpi Bertemu Rasulullah, Lengkap dengan Hadis dan Amalannya

Rahasia di Balik Harga iPhone yang Selangit

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Hukum

Dari Wamen Jadi Tersangka: Drama Immanuel Ebenezer & 10 Nama Lain di Skandal Sertifikat K3

Agustus 23, 2025
Nasional

Setelah Drama Panjang, PWI Akhirnya “Unblock” di Kemenkumham

September 12, 2025
Nasional

Mahfud MD Bongkar Akar Masalah: Dari Kebijakan Setengah Hati sampai Arogansi Elit

Agustus 31, 2025
Anggota DPR RI Rahayu Saraswati mundur dari kursi DPR. Ini Mundur untuk Maju atau bagaiman?
Opini

Rahayu Saraswati Mundur dari DPR: Mundur untuk Maju atau Mundur untuk Ngopi Dulu, Ya?

September 11, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Prabowo di PBB: Indonesia Siap Jadi “Player” Global
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?