BACAAJA, SEMARANG- Jawa Tengah punya modal besar di dunia peternakan. Produksi daging di provinsi ini tembus jadi salah satu yang tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, produksi daging sapi di Jateng pada 2024 mencapai 83.275,69 ton.
Angka ini bikin Jateng jadi penyumbang ketiga terbesar nasional, setelah Jawa Timur 96.907,31 ton dan Jawa Barat 85.241,70 ton. Tak cuma sapi. Produksi daging domba di Jateng juga kuat. Tahun 2024, angkanya 6.511,88 ton, tertinggi kedua setelah Jawa Barat 19.115,50 ton. Jatim ada di posisi ketiga dengan 4.642,38 ton.
Untuk daging kambing, Jateng masuk posisi kedua. Total produksinya 11.596,90 ton. Masih di bawah Jawa Timur yang tembus 18.489,46 ton, tapi jauh di atas Jawa Barat yang hanya 4.750,95 ton. Dari sisi unggas, potensi Jateng juga luar biasa. Produksi ayam pedaging di 2024 mencapai 759.511,565 ton. Hanya kalah dari Jawa Barat 857.576,784 ton, tapi jauh mengungguli Jawa Timur 510.176,960 ton.
Jika dikalkulasi, Jateng menempati urutan kedua sebagai provinsi dengan produksi daging tertinggi, baik daging sapi, domba, kambing, maupun ayam pedaging. Rinciannya, produksi berbagai jenis dading di Jateng mencapai 860.896,035 ton. Angka ini hanya kalah dari Jawa Barat yang menyumbang 966.684,934 ton, tapi jauh di atas Jawa Timur dengan 630.216,11 ton.
Angka-angka itu jelas menunjukkan Jateng bukan sekadar lumbung padi. Di sektor peternakan pun, provinsi ini jadi tumpuan pangan nasional. Dengan posisi strategis itu, peluang usaha di peternakan makin terbuka. Dari sapi, kambing, domba, sampai ayam pedaging, semuanya punya pasar besar.
Apalagi, tren konsumsi protein hewani di Indonesia terus naik. Artinya, permintaan daging ke depan bakal semakin tinggi. Buat anak muda yang pengin terjun ke dunia usaha, peternakan bisa jadi pilihan. Modalnya memang tak kecil, tapi prospeknya panjang. Kalau dikelola profesional, usaha ternak bisa jadi mesin cuan sekaligus ikut jaga ketahanan pangan nasional.
Swasembada Pangan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, Supriyanto, bilang akan terus menggenjot produksi daging hasil ternak. Dikatakan Supriyanto, menjaga kesehatan hewan penting dalam upaya menunjang target swasembada pangan daging dari sektor peternakan. Apalagi, Jateng telah menjadi wilayah terbesar kedua penyumbang daging nasional.
Selain dari kesehatan hewan, kata Supriyanto, teknologi pembenihan juga penting dalam menunjang produksi hewan ternak yang berkualitas. Sejauh ini Pemprov Jateng telah memiliki Balai Inseminasi Buatan (BIB). Di sana menjadi tempat penyimpanan benih (sperma) dari pejantan unggulan yang dibekukan.
“Dari sana biasa digunakan untuk menyuntik hewan ternak betina agar hamil. Teknologi reproduksi ini diluar proses kawin alami,” ucapnya. Sebagai contoh, Jateng punya bibit kambing unggulan salah satunya Kambing Kaligesing dari Kabupaten Purworejo. Tingginya bisa mencapau 80 cm, dan menjadi andalan untuk kontes kambing.
Jenis unggulan lain yakni Domba Batur dari Kabupaten Banjarnegara. Di mana memiliki bulu yang tidak terlalu tebal, justru dagingnya yang banyak. (bae)