BACAAJA, SEMARANG- Pesan serius tapi santai datang dari Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Latif Usman. Ia menegaskan, aparat kepolisian bakal all out mengawal aksi penyampaian aspirasi masyarakat, tapi bakal beda cerita kalau ada yang nekat bikin onar.
“Penyampaian pendapat kita jamin keamanannya. Tapi kalau sudah ada yang merusak dan jadi perusuh, tindak tegas! Jangan ada keraguan,” tegas Latif di Semarang, Senin (1/9). Latif mengingatkan, anggota Polri harus bisa membedakan mana aksi demo damai dan mana aksi brutal yang bikin fasilitas umum rusak.
Katanya, tugas polisi bukan cuma menjaga markas, tapi juga bikin masyarakat merasa aman di rumah maupun jalanan. “Pengamanan harus menyentuh semua aspek, baik aset pemerintah maupun pribadi,” lanjutnya.
Selain itu, patroli skala besar hingga patroli tertutup juga akan terus ditingkatkan biar potensi kerusuhan bisa ditekan sejak dini. Gangguan sekecil apapun, kata Latif, bakal langsung ditindak.
Pesan khusus juga dilontarkan buat personel di lapangan: jaga kesehatan, stamina, dan jangan lupa menjaga simbol-simbol kepolisian supaya wibawa tetap terjaga. Intinya, demo damai oke, tapi kalau ada yang nekat jadi provokator atau perusuh, siap-siap kena tindakan tegas. (*)