NARAKITA, PEKALONGAN- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat fasilitas pendukung bagi pendidikan santri, salah satunya melalui program beasiswa dan pengembangan jejaring kerja sama dengan puluhan perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendorong kesetaraan akses pendidikan tinggi bagi para santri di Jawa Tengah. Program ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam acara akhirussanah Pondok Pesantren Al-Utsmani, Desa Gejlig, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Selasa (1/7) malam.
“Insyaallah, kami akan siapkan beasiswa untuk santri agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik ke kampus Undip Semarang, sekolah tinggi milik pondok pesantren, maupun ke universitas di luar negeri,” ujar Taj Yasin yang akrab disapa Gus Yasin.
Beasiswa ini akan disalurkan melalui kampus-kampus mitra yang telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jateng. Penyalurannya akan dilakukan secara selektif oleh tim khusus yang dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur.
Tak hanya beasiswa umum, Pemprov Jateng juga menyiapkan program khusus untuk para penghafal Al-Qur’an. Program ini menjadi bagian dari pendekatan afirmatif bagi santri berprestasi dalam bidang keagamaan.
“Kami juga siapkan program khusus untuk penghafal Al-Qur’an dan bentuk penghargaan lain sesuai kompetensi santri,” tambahnya. Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga berpesan kepada para santri agar tidak berhenti menuntut ilmu, karena pendidikan merupakan bentuk ibadah yang berlangsung seumur hidup.
“Wisuda bukan akhir. Ilmu harus terus dicari dan diamalkan. Al-Qur’an itu hidup dan selalu relevan di tiap zaman,” pesannya kepada 17 santriwan dan santriwati yang diwisuda.
Pesantren Obah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, menyebut, program beasiswa ini merupakan bagian dari inisiatif “Pesantren Obah” yang digagas oleh Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin.
Program ini menargetkan kerja sama dengan sedikitnya 40 perguruan tinggi nasional, baik negeri maupun swasta. Selain itu, beberapa universitas luar negeri juga telah masuk tahap finalisasi kerja sama.
“Untuk luar negeri, yang sudah hampir final adalah kampus di Kairo, Mesir, dan di Jerman. Sementara di dalam negeri terus dijalin komunikasi intensif,” ungkap Gunawan.
Sebagai bentuk penguatan kelembagaan, Pemprov Jateng juga sedang membentuk Forum Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren, yang secara legal sudah dituangkan dalam SK Gubernur. Forum ini akan menjadi wadah integrasi antara pesantren, pemerintah, dan perguruan tinggi untuk memastikan kelancaran program pendidikan bagi santri.
Komitmen Pemprov Jateng dalam mengembangkan pendidikan pesantren menegaskan bahwa santri merupakan bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) di daerah. Dengan memperluas akses beasiswa, mempererat kerja sama dengan kampus dalam dan luar negeri, serta memperkuat kelembagaan pesantren, Pemprov berharap para santri mampu menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang religius dan progresif. (*)