Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Mahasiswa UGM Cari Formula Baru Pengelolaan Sampah Desa
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Tumbuh

Mahasiswa UGM Cari Formula Baru Pengelolaan Sampah Desa

Hasil akhir penelitian ditargetkan bisa berupa policy brief, artikel ilmiah, laporan resmi, sampai konten media sosial. Semuanya disiapkan biar rekomendasi yang muncul bisa dipakai pemerintah daerah maupun desa lain di Indonesia.

Nugroho P.
Last updated: Oktober 3, 2025 1:54 pm
By Nugroho P.
3 Min Read
Share
v (ugm.ac.id)
SHARE

BACAAJA, YOGYAKARTA – Masalah sampah di Yogyakarta makin panas sejak TPA Piyungan resmi ditutup pada 2024. Sampah numpuk di mana-mana, bikin banyak orang gerah. Dari situ, muncul gagasan segar dari sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lagi cari cara baru ngatur sampah, tapi berbasis desa.

Contents
Belajar dari Dua DesaTantangan yang MunculLebih dari Sekadar TeknisHarapan ke Depan

Tim ini berasal dari Jurusan Politik dan Pemerintahan. Mereka terdiri dari Muhammad Thoriq Nailul Author, Pradipta Arya Arsensa, Fata Rozin Jahfal, dan Peter Gabriel Taiyoo Karnodipuro. Riset ini mereka kerjakan di bawah arahan Nur Azizah, dosen Fisipol UGM.

Tujuannya simpel tapi ambisius: nyari model pengelolaan sampah yang nggak cuma efektif, tapi juga berkelanjutan. Fokus penelitian mereka ada di dua desa, Panggungharjo (Bantul) dan Sinduadi (Sleman).

Belajar dari Dua Desa

Panggungharjo dikenal kuat dengan modal sosial. Gotong royong dan partisipasi warga jadi kunci desa ini mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA. Warganya aktif urunan, nyortir sampah, dan nyoba bikin sistem pengolahan sendiri.

Sementara Sinduadi punya gaya beda. Mereka lebih condong menggandeng pihak swasta. Ada kerjasama dengan PT Hayuning Bhumi Makmur dan PT DUI untuk ngurus sampah organik. Strateginya bikin pengelolaan jadi lebih profesional, meski tantangan dari sisi aturan dan penerimaan masyarakat masih ada.

“Dua model ini sama-sama menarik. Kami ingin cari kemungkinan ngombinasikan keduanya,” kata Thoriq saat ditemui di Kampus UGM, Jumat (3/10).

Tantangan yang Muncul

Riset awal nunjukin kalau Panggungharjo unggul di partisipasi sosial, tapi gampang goyah kalau iuran warga menurun. Sementara Sinduadi stabil berkat swasta, tapi regulasi dan trust masyarakat jadi PR besar.

Makanya, tim ini lagi nyusun model hibrida: gabungin partisipasi komunitas dengan inovasi bisnis. Dengan cara ini, desa nggak terlalu bergantung ke satu pola.

“Kalau bisa jalan, desa nggak cuma bebas dari masalah sampah, tapi juga bisa dapet nilai ekonomi,” jelas Peter Gabriel Taiyoo Karnodipuro.

Lebih dari Sekadar Teknis

Menurut tim, urusan sampah bukan cuma soal teknis. Ada aspek sosial, ekonomi, bahkan politik yang ikut main di dalamnya.

“Lewat riset ini, kami pengen nunjukin kalau desa bisa jadi aktor penting. Pengelolaan sampah harus inklusif, adil, dan ngelibatin semua pihak,” ungkap Pradipta Arya Arsensa.

Metode yang mereka pakai juga serius. Observasi langsung ke lapangan, wawancara mendalam, sampai pakai analisis PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) buat ngukur faktor eksternal.

Harapan ke Depan

Hasil akhir penelitian ditargetkan bisa berupa policy brief, artikel ilmiah, laporan resmi, sampai konten media sosial. Semuanya disiapkan biar rekomendasi yang muncul bisa dipakai pemerintah daerah maupun desa lain di Indonesia.

“Kami berharap penelitian ini jadi kontribusi nyata mahasiswa untuk solusi lingkungan yang berkelanjutan. Desa punya potensi besar, tinggal gimana sistemnya dibangun biar semua pihak bisa terlibat,” tambah Fata Rozin Jahfal.

Dengan pendekatan ini, sampah nggak cuma dilihat sebagai masalah, tapi juga peluang. Kalau desa bisa kelola dengan tepat, dampaknya bisa bikin lingkungan lebih bersih sekaligus nambah manfaat ekonomi buat warganya. (*)

You Might Also Like

Hutan Tanaman Industri untuk Biomassa, Kemenhut: Rehabilitasi Lahan Kritis dan Dukung EBT

Potensi EBT di Indonesai Melimpah, tapi Masih Minim Pemanfaatan

Anak Muda Tegal Syaeful Mujab Bicara di Forum ASEAN: Teknologi Harus Buka Peluang, Bukan Nambah Ketimpangan 

Dari Plastik Jadi Energi, KLH Gaspol Daur Ulang 33 Ribu Ton Sampah

Geotermal Jadi Senjata Andalan RI Menuju Net Zero 2034: Stabil, Bersih, dan Melimpah

TAGGED:penelitian mahasiswapengelolaan sampahsampah yogyakartaugm
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Cuaca Ekstrem Bikin Ponpes Al Fahri Ambrol, Warga Panik
Next Article Ngopi Model Baru ala Mahasiswa UNY,  Kopi dari Daun Kelor, Nikmat dan Superfood

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ilustrasi penangkapan tersangka.
Hukum

Otak Kejahatan Keji Itu Ternyata Kuliah di UGM dan Ditangkap di Solo

Agustus 26, 2025
Dwi Hartono, mahasiswa S2 UGM, residivis ijazah palsu, dan otak pembunuhan Kacab Pembantu BRI Cempaka Putih.
Hukum

Jejak Dwi Hartono di Semarang: Jebolan Fakultas Kedokteran, Residivis Ijazah Palsu, Kini Dinonaktifkan UGM

Agustus 28, 2025
Merlion, ikon negara Singapura.
Tumbuh

Singapura Negara Terkaya Nomor 1 Dunia, Indonesia? Sama Malaysia Aja Kalah Jauh

September 23, 2025
Ilustrasi keindahan Bali.
Tumbuh

Bali Kehilangan Mahkota! Phu Quoc Pulau di Vietnam Dinobatkan Jadi yang Terindah di Asia

Oktober 12, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Mahasiswa UGM Cari Formula Baru Pengelolaan Sampah Desa
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?