Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Lawang Sewu, Simfoni Arsitektur Kolonial dan Jejak Misteri Abadi
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Lawang Sewu, Simfoni Arsitektur Kolonial dan Jejak Misteri Abadi

Cerita-cerita horor seputar penampakan di lorong-lorong, suara misterius, hingga kisah tragis peserta acara uji nyali yang dikabarkan meninggal setelah berkunjung, telah menjadikan Lawang Sewu legenda urban.

Nugroho P.
Last updated: Mei 24, 2025 10:46 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Lawang Sewu. (visit jawa tengah)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG – Di tengah riuhnya Kota Semarang yang tak pernah tidur, berdiri sebuah bangunan megah yang tak lekang oleh zaman—Lawang Sewu. Di balik lengkung pintu-pintu tingginya dan kaca patri yang berkilau, tersimpan cerita tentang kejayaan, penjajahan, dan bisikan misteri yang tak pernah usai.

Dibangun antara tahun 1904 hingga 1907, gedung ini bukan sekadar saksi bisu pergerakan rel dan lokomotif. Ia lahir dari tangan dingin arsitek asal Amsterdam, Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, sebagai kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS)—perusahaan kereta api Hindia Belanda.

Lawang Sewu, yang secara harfiah berarti “seribu pintu”, sebenarnya hanya memiliki sekitar 429 pintu. Namun, bayang-bayang pintu-pintu ganda dan tinggi yang berjejer membuatnya terasa tak berujung. Nama itu pun tetap melekat, menjadi simbol kemegahan kolonial di masa silam.

Tak sekadar memamerkan keindahan gaya arsitektur Indis-Eropa, bangunan berbentuk L ini juga mengadopsi filosofi tropis: memaksimalkan sirkulasi udara lewat jendela dan pintu besar, menjadikannya nyaman meski udara panas Semarang menyeruak.

Namun Lawang Sewu tak hanya menyimpan romantika kemajuan. Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, lantai bawah tanah gedung B dialihfungsikan menjadi penjara. Di sinilah kisah kelam itu bermula—ruang pengap, jeruji besi, dan eksekusi senyap menjadi bagian dari sejarah kelam yang bersemayam hingga kini.

Setelah kemerdekaan, gedung ini sempat menjadi markas tentara Belanda, lalu berpindah tangan ke Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Sejak itu, Lawang Sewu perlahan bertransformasi: dari tempat kerja kolonial, menjadi saksi sejarah perkeretaapian, dan kini, museum dan destinasi wisata budaya yang terus hidup.

Dikutip dari situs resmi kaiwisata.id, berbagai ornamen antik seperti kaca patri karya Johannes Lourens Schouten, tembikar pada balkon, hingga kubah tembaga di menara, menjadi pengingat kejayaan masa lalu. Setiap sudut gedung menyimpan kisah dan estetika yang tak bisa dilupakan.

Koleksi museum di dalamnya mencakup artefak sejarah perkeretaapian Indonesia—dari seragam masinis, mesin hitung tua, sampai replika lokomotif uap. Ruang demi ruang menampilkan perjalanan panjang moda transportasi ini, lengkap dengan dokumentasi proses restorasi gedung.

Namun daya tarik Lawang Sewu tak berhenti pada kemegahan. Kanal YouTube @Ilhamschode mengulas sisi lain bangunan ini: sisi gelap yang mengundang penasaran. Pada 2013, National Geographic bahkan memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu tempat paling angker di Asia.

Cerita-cerita horor seputar penampakan di lorong-lorong, suara misterius, hingga kisah tragis peserta acara uji nyali yang dikabarkan meninggal setelah berkunjung, telah menjadikan Lawang Sewu legenda urban. Ruang bawah tanahnya kini tertutup, namun kisah di balik dinding lembap itu masih menghantui.

Misteri ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang ingin menguji adrenalin sembari menelusuri sejarah. Aura bangunan tua berpadu sempurna dengan kisah-kisah mistis yang membuat bulu kuduk meremang.

Bagi penikmat sejarah dan arsitektur, Lawang Sewu adalah surga visual. Bagi pencinta horor, ia adalah tempat pelarian dari realitas modern ke lorong-lorong waktu yang menyimpan kisah pilu tak terucap.

Wisatawan dapat mengunjungi Lawang Sewu setiap hari dari pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Tiket masuk sangat terjangkau—Rp20.000 untuk dewasa dan mahasiswa, Rp10.000 untuk anak-anak, dan Rp30.000 untuk wisatawan mancanegara.

Dengan tiket semurah itu, Anda bisa menjelajahi ruang penuh sejarah dan misteri, memotret keindahan arsitektur Eropa tempo dulu, atau sekadar duduk diam dan meresapi energi masa lalu yang masih terasa di udara.

Tak berlebihan bila Lawang Sewu kini menjadi ikon kebanggaan warga Semarang. Ia tak sekadar bangunan, melainkan narasi panjang tentang perubahan, perjuangan, dan sisi gelap manusia yang abadi.

Bila Anda sedang merencanakan perjalanan ke Semarang, pastikan Lawang Sewu masuk dalam daftar utama. Di sinilah masa lalu dan masa kini beradu dalam diam, dan setiap langkah Anda bisa jadi akan menghidupkan kembali kisah yang tertidur di balik dinding-dinding tuanya.

You Might Also Like

Mbak Ita Curhat Rumah Tangga di Persidangan: Iin Diam-diam Sering Ketemu Alwin di Rumah

Pengusaha Akui Biasa Beri Uang Tip ke Lurah dan Camat di Semarang, Berapa?

Muhammadiyah Tolak Putusan MK soal Pendidikan Dasar Gratis, Timbang Ajukan Gugatan

Awas, Muncul Tren Pejabat Jualan Kursi SPMB!

Surat Terbuka untuk Prabowo Subianto: Raja Ampat Bukan Tambangmu!

TAGGED:lawang sewumisteri lawang sewusejarah lawang sewuwisata semarang
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Musim Liga 1 2024/2025 Dinilai Lebih Fair, Pemilik Klub Beri Apresiasi
Next Article Stefano Lilipaly Kembali Dipanggil Timnas

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti. (Ist)
Kepo

Pengembangan Koperasi Merah Putih di Semarang, Agustina Gandeng Brida: Banyak Peluang Bisa Diambil

Juli 4, 2025
Puan Maharani bertemu dengan pimpinan parlemen Qatar di sela gelara PUIC ke-19 di Gedung DPR RI.
Kepo

Puan Jajaki Peluang Kerjasama Bidang Pertahanan Dengan Parlemen Qatar

Mei 14, 2025
Kepo

Bambang Raya Bantah Terlibat Kasus Prostitusi

Juni 7, 2025
Band The MoonStar sedang perform di Best Day Fest rangkaian dari grand opening Best Pangkas Rambut, di BSB City Semarang, Minggu (13/7/2025) malam. (bae)
Kepo

Grand Opening Best Pangkas Rambut, dari The MoonStar hingga Neverover

Juli 14, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?