SIAPA sangka, seorang sarjana hukum kini jadi bakul jamu. Jualannya juga unik. Tidak sebatas menjajakan dagangan tapi sambil nyanyi. Bahkan sekarang juga live TikTok.
Itulah kisah Mbak Putri, perempuan asal Semarang yang hidupnya seperti lagu dangdut—naik turun, tapi tetap berirama.
Dia cerita, dulu selepas lulus sempat kerja marketingan. Pernah juga nyanyi, nyari duit dengan mengandalkan suara emasnya. Barulah setelah itu terjun ke dunia jamu-jamuan.
“Banting setir jualan jamu karena kepepet,” ujarnya saat bincang-bincang bareng Lek Slam di Podcast Kerjo Aneh-Aneh di kanal YouTube Bacaajadotco yang tayang Senin (13/10/2025).
Saat itu, kondisi Mbak Putri sedang hamil anak kedua. Terpaksa job nyanyinya harus off. Apesnya, pada waktu bersamaan suaminya resign kerja.
Ispirasi datang saat ia memandangi bakul jamu gendong yang lewat depan rumah. Ditambah kerabatnya ada yang jual jamu. Ia pikir bisnis jamu menjanjikan.
“Kayaknya kok bagus. Karena saya melihat banyak sekali orang yang jualan jamu itu keadaan ekonominya baik,” tuturnya.
Racikan dari Dapur Sendiri
Awalnya ia belajar meramu jamu dari saudaranya yang sudah lama jualan. Tapi ilmu yang diajarkan sedikit demi sedikit, tidak langsung. Itu membuatnya penasaran.
Mbak Putri haus belajar. Ia lantas belajar mandiri dengan baca-baca buku dan sumber lain. Berbekal resep yang dipelajari, ia pun mulai meracik jamu dari dapurnya.
“Saya baca buku, saya berani mencoba, inovasi ini itu. Akhirnya saya menemukan rasa yang tepat,” ungkapnya.
Sebelum komersil, jamu bikinannya dibagikan gratis. Dia minta orang lain icip-icip dan minta kritik dan saran untuk evaluasi resep.
Usahanya membuahkan hasil. Kini ia punya brand sendiri: “Putri Ayu”. Nama itu bukan kebetulan, tapi punya makna filosofis berkat bantuan mahasiswa Unika Soegijapranata (SCU) yang mendampingi usahanya.
Putri Ayu terdiri dari dua kata. Kata pertama merujuk pada namanya, sementara kata dua merepresentasikan harapan usai meminum jamu.
“Harapannya yang minum jamu orangnya jadi awet seger, tambah cantik gitu. Ini kasih nama Putri Ayu. Jadi yang kasih nama mahasiswa,” ujarnya.
Brand Putri Ayu membawa hoki dan bertahan hingga sekarang. Kata dia, seringkali orang memanggilnya Mbak Ayu, meski namanya Putri. Ia pun tak mempermasalahkan.
Tercatat, produknya ada berbagai varian: kunyit asem, beras kencur, sinom, temulawak, wedang jahe, jamu rempah, sampai jamu khusus yang ia sebut ‘jamu presiden’.
Nama jamu presiden itu muncul setelah satu momen tak terlupakan. Ia berjanji kalau bisa ketemu Jokowi, bakal bikin jamu khusus. Dan bener terwujud.
Kebanyakan penjual jamu produknya ditampung di botol kaca, ketika ada yang beli baru dituang dalam gelas. Tapi, Mbak Putri tidak.
Ia berinovasi. Jamunya dikemas dalam botol plastik berbagai ukuran. Beli jamu sekalian botolnya yang udah bermerek. Lebih praktis dan elegan.
Sudah 23 Tahun Jual Jamu
Mbak Putri terhitung sudah jualan jamu selama 23 tahun per 2025. Memang sekarang produknya sudah dikenal banyak orang. Tapi, perjalanan sejauh ini tentu ada pahit-manisnya.
Dia mengatakan, dulu sering jualan keliling di kantor-kantor hingga sekolah. Dagangannya berhasil jadi langganan di tempat ibadah, seperti gereja hingga masjid.
“Kalau Jumat tuh banyak pengajian yang pakai jamu saya. Kalau minggu ya habis kebaktian mereka ke kantin beli jamu, jamu saya,” tuturnya.
Saat itu ia merasa usahanya cukup stabil. Jumatan di masjid selesai, ia ambil uang. Kebaktian di gereja kelar, ia dulang cuan.
Sampai kemudian kondisi berubah kala pandemi Covid-19 melanda.
“Tiba-tiba pandemi, gereja ditutup, sekolah ditutup, masjid ditutup, kantor ditutup, dan semua di rumahkan. Saya bingung,” kisahnya.
Keadaan menuntutnya bekerja lebih keras. Lambat laun bisa beradaptasi demi pulih dari pandemi.
Jualan Sambil Nyanyi
Adapasi Mbak Putri bukan hanya pada produk, tapi dari cara jualannya. Dia jualan jamu sambil memanfaatkan bakat alaminya: menyanyi.
Agar makin mendapat perhatian, ia selalu mengenakan pakaian tradisional khas penjual jamu. Itu juga jadi ciri khasnya saat ini.
Awalnya ia ragu dan agak malu. Dia nyoba bawa sound system kecil, naik motor menyusuri Simpang Lima Semarang. Lantas duduk lesehan, memutar misik, sambil melantunkan lagu.
“Enggak nyangka, sambutan orang yang lewat cukup baik,” ucapnya bersyukur.
Wajar sih suaranya merdu. Dia memang punya darah seni yang menurun dari keluarganya.
Baginya musik bukan hal baru. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan panggung. Bapaknya guru tembang Jawa, kakaknya guru musik.
Dulu waktu kuliah, ia menafkahi diri sendiri dengan ngamen di bus antar kota. Semarang–Solo, Semarang–Jogja, pokoknya rute mana ia nyanyi biar dapat receh.
Mbak Putri juga sering menang lomba sampai dapat tawaran kerja nyanyi di restoran Ambarawa. Saat mengadu nasib di Kota Semarang pun ia kerja dari panggung ke panggung–sebelum akhirnya jadi penjual jamu.
Jualan-Nyanyi dan Live TikTok
Kini jualan jamu dan menyanyi sudah jadi jalan hidup Mbak Putri. Tuhan menata karirnya. Dia bisa mendulang cuan sambil menyalurkan bakatnya.
Bahkan sekarang Mbak Putri jualan-nyanyinya sambil live TikTok.
Sapaan khasnya pun viral: “Selamat pagi, jumpa lagi dengan saya, Putri Ayu Bakul Jamu paling uhuy jualannya sambil nyanyi”.
Pernah dalam satu siaran TikTok, jumlah penontonnya tembus 200 ribu orang! Itu bertepatan dengan momen ulang tahun Keuskupan Agung Semarang.
Mbak Putri tak punya kesempatan masuk ke venue acara ulang tahun di GOR Jatidiri. Akhirnya di luar GOR ia buka lapak sambil live TikTok, menyanyikan lagu-lagu rohani.
Setiap kali siaran langsung, sambutan netizen luar biasa. Menurutnya banyak yang positif. “Semuanya kasih support. Itu yang membuat saya semangat untuk live,” ujarnya.
Bahkan, yang menikmati live-nya bukan hanya penyuka jamu, tapi ada yang hanya suka suaranya.
Penontonnya di TikTok ada yang sengaja mendatanginya untuk nyawer. Nilai sawerannya juga bikin ngiler. Nyawernya via transfer, nilainya cukup buat bayar sekolah anak. Ada juga yang nyawer HP.
Selain jualan dan menyalurkan bakat, Mbak Putri kerap diundang lembaga pendidikan lintas jenjang untuk program edukasi dan berbagi pengalaman.
Saat diundang di TK, SD, SMP biasnaya ia mengajak anak-anak belajar minum jamu sambil bernyanyi. Kalau di SMA sampai universitas modelnya ngisi materi.
Mbak Putri bukan sekadar penjual jamu. Ia simbol semangat bertahan di masa sulit. Lewat lagu dan jamu racikannya, ia mengajarkan bahwa rezeki bisa datang dari mana saja. (bae)