Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Jateng Gandeng Uni Eropa Kembangkan Produksi Beras Rendah Karbon
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Jateng Gandeng Uni Eropa Kembangkan Produksi Beras Rendah Karbon

Ekspansi program produksi beras rendah karbon ini mendapat dukungan dari sektor swasta dan lembaga seperti Bank Indonesia. Enam kabupaten/kota baru yang kini terlibat adalah Demak, Jepara, Kudus, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.

T. Budianto
Last updated: Juli 1, 2025 10:17 am
By T. Budianto
3 Min Read
Share
KUNJUNGAN UNI EROPA: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, beserta delegasi dari 12 negara anggota Uni Eropa di Aula Tawangarum, Balai Kota Surakarta, Senin (30/6). (Foto: Humas Pemprov)
SHARE

NARAKITA, SURAKARTA-  Jawa Tengah semakin serius menghadapi tantangan perubahan iklim dengan memperluas kerja sama internasional dalam pengembangan pertanian ramah lingkungan. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Uni Eropa untuk memperbesar skala produksi beras rendah karbon di berbagai wilayah provinsi.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, beserta delegasi dari 12 negara anggota Uni Eropa di Aula Tawangarum, Balai Kota Surakarta, Senin (30/6).

Delegasi tersebut mencakup perwakilan dari Austria, Siprus, Jerman, Belanda, Spanyol, Swedia, Belgia, Denmark, Finlandia, Lithuania, dan Polandia.

“Pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah berjalan. Ke depan, kami berkomitmen memperluas hubungan ini, khususnya dalam pengembangan pangan rendah emisi,” ujar Gubenrnur.

Jawa Tengah, dengan luas tanam padi mencapai 1,5 juta hektare dan produksi sebesar 8,8 juta ton gabah kering giling pada 2024, merupakan salah satu kontributor utama ketahanan pangan nasional—menyumbang sekitar 16,73 persen dari stok nasional. Tahun 2025, Pemprov Jateng menargetkan produksi padi sebesar 11,8 juta ton.

Program Low Carbon Rice (LCR) yang dijalankan melalui inisiatif SWITCH-Asia telah dimulai sejak 2022 di tiga kabupaten, yakni Boyolali, Klaten, dan Sragen. Di Klaten, 100 hektare lahan berhasil dipanen dengan hasil sekitar 600 ton gabah. Program ini terbukti menurunkan emisi karbon hingga 80 persen, memangkas biaya penggilingan 30–40 persen, serta meningkatkan kualitas gabah.

Langkah-langkah transisi menuju pertanian rendah karbon juga terus diperkuat, antara lain dengan mengganti mesin penggilingan padi berbahan bakar solar ke listrik, mengurangi penggunaan pupuk kimia serta mengoptimalkan pengelolaan air.

Dukungan Swasta

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, menyebut ekspansi program ini mendapat dukungan dari sektor swasta dan lembaga seperti Bank Indonesia. Enam kabupaten/kota baru yang kini terlibat adalah Demak, Jepara, Kudus, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.

“Investasi konversi mesin penggilingan dari solar ke listrik di enam titik itu total mencapai sekitar Rp1,8 miliar. Namun ke depan, kami akan uji coba mesin berbasis tenaga surya, sesuai arahan Pak Gubernur, agar lebih berkelanjutan dan tidak bergantung pada energi fosil,” jelas Dyah.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, menyampaikan apresiasi atas sambutan dan keterbukaan Pemprov Jateng. Ia menilai praktik pertanian rendah karbon di Jawa Tengah sebagai model inspiratif yang layak dipelajari negara-negara Eropa.

“Kami datang untuk belajar dari praktik nyata di lapangan. Jawa Tengah adalah lumbung pangan utama, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga memiliki peran penting secara global,” ujarnya.

Kunjungan ini sekaligus membuka peluang peningkatan kerja sama Uni Eropa dan Pemprov Jateng dalam bidang pertanian berkelanjutan, teknologi energi bersih, serta inklusi petani dalam rantai pasok yang lebih hijau. (*)

You Might Also Like

Manfaat Telur Bebek yang Sering Diremehin, Padahal Keren Banget

Portable Power Banks: Stay Charged

Pemprov Jateng Gelontor Dana Hibah Rp125,2 Miliar untuk 1.248 Ormas

Ayu Puspa Layak Dinobatkan Pemilik Senyum Termanis tahun 2025

BNN Jateng Musnahkan 530 Gram Sabu, 600 Butir Ekstaksi dan 1.730 Gram Ganja dengan Cara Ini

TAGGED:Jateng beras organikJateng produksi beras rendah karbonjateng sumbang beras
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Antisipasi PHK Massal Pekerja Honorer, Pemprov Siapkan Skema Alternatif
Next Article Media Sosial Bukan Alat Sulap Kesuksesan

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Tetap Optimis Meski Situasi Negeri Nggak Baik-Baik Aja, Begini Triknya

Gampang Banget! Rahasia Kulit Lumpia Lentur Anti Robek, Cuma Butuh 4 Bahan

Wajib Waspada! Bedain Batuk Biasa dengan Gejala Awal Kanker Paru Biar Nggak Kecolongan

7 Parfum Refill Pria Favorit Cewek, Wangi Bikin PDKT Auto Lancar

Iko Juliant Junior, mahasiswa FH Unnes, meninggal dalam kondisi tak wajar.

Kalau Benar Iko Unnes Korban Laka, Murni Kecelakaan atau karena Dikejar Polisi?

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Lifestyle

Bukan Mistis: Tahi Lalat Bisa Kasih Kode, Ini 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Agustus 15, 2025
Kepo

Debut Maut Rudal Khaibar Shekan: Iran Porak-Porandakan Israel dengan Teknologi Rudal ‘Hantu’

Juni 23, 2025
Kepo

Bolehkah Shohibul Kurban Makan Daging Kurbannya Sendiri? Ini Penjelasan Syariat dan Batasannya

Mei 30, 2025
Kepo

Bagaimana Hukum Menyimpan Daging Kurban Setelah Hari Tasyrik?

Juni 6, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?