BACAAJA, JAKARTA– Rabu malam (20/8/2025) jam 19.54 WIB, warga Bekasi sampai Jakarta mendadak kaget bukan karena konser dadakan atau diskon e-commerce, tapi karena bumi literally ikut goyang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ngumumin gempa dengan magnitudo 4,9 yang pusatnya ada 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer. Kedengarannya teknis, tapi intinya: ini gempa dangkal yang bikin getaran kerasa banget meski nggak lama.
BMKG juga wanti-wanti, data ini masih bersifat awal karena mereka lebih ngeduluin kecepatan info. Jadi warga diminta jangan gampang ketelan hoaks ala grup WhatsApp keluarga yang suka sok jadi “ahli geologi dadakan” nyebarin prediksi gempa susulan.
Efeknya gimana? Secara struktur, gempa segini biasanya nggak bikin gedung roboh kayak di film Hollywood, tapi bisa aja bikin tembok retak, barang pecah berjatuhan, atau bikin panik penghuni rumah bertingkat. Di sisi psikologis, jelas cukup bikin resah—apalagi warga perkotaan yang udah terbiasa sama ritme cepat, tiba-tiba harus hadapin bumi “nge-shake” tanpa aba-aba.
Nggak cuma warga yang panik, sistem transportasi juga kena imbasnya. PT KAI Commuter langsung aktifin prosedur standar tiap ada gempa: kereta ditahan sebentar di stasiun atau jalan lebih pelan sambil teknisi ngecek jalur.
Akibatnya, perjalanan KRL di lintas Bekasi dan Jabodetabek sempat tersendat beberapa menit. Buat komuter yang udah capek kerja, memang agak ngeselin, tapi langkah ini penting karena jalur kereta penuh jembatan, terowongan, dan rel layang yang rawan getaran. Jadi mending telat 10 menit daripada ambil risiko lebih gede.
Beberapa penumpang cerita kalau kereta mereka sempat berhenti mendadak, bikin suasana makin tegang. Ada yang langsung ngecek media sosial buat konfirmasi, ada juga yang santai bilang, “Yang penting jangan sampe sinyal ikut gempa.”
Kabar baiknya, BMKG pastikan gempa ini nggak berpotensi tsunami. Tapi himbauannya jelas: tetap waspada, jangan panik berlebihan, dan biasain punya rencana darurat bareng keluarga. Minimal tahu jalur evakuasi, siapin tas darurat, sampai rajin update info resmi BMKG.
Karena bencana itu unpredictable, tapi kesiapan bisa dilatih. Jadi, kalau bumi lagi goyang, jangan cuma mikirin konten TikTok. Ingat, keselamatan nomor satu.(*)