BACAAJA, PURBALINGGA – Semangat anak muda Purbalingga kembali membara lewat perhelatan Jambore Pemuda 2025 yang resmi dimulai pada Jumat (29/8/2025). Bertempat di Ballroom Braling Grand Hotel, acara ini menjadi titik kumpul generasi kreatif untuk menunjukkan bakat, ide, sekaligus energi positif mereka.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, hadir membuka acara dengan pesan tegas namun penuh motivasi. Ia menekankan bahwa pemuda harus berani tampil sebagai pionir, bukan hanya pengikut tren semata.
“Kalau mau Purbalingga makin maju, ya pemudanya dulu yang harus konsisten melangkah di jalur positif. Jangan sekadar ikut arus, tapi jadilah pelopor prestasi,” ucap Dimas yang disambut tepuk tangan peserta.
Selain memberi semangat, Dimas juga mengingatkan bahaya jeratan dunia maya dan gaya hidup instan. Judi online dan narkoba disebutnya sebagai “jebakan modern” yang seringkali mengincar generasi muda.
Dari Pidato, Tari, Hingga Vocal: Lomba yang Jadi Sorotan
Jambore tahun ini bukan hanya ajang kumpul, tapi juga kompetisi. Sebanyak 83 peserta dari berbagai sekolah dan komunitas siap unjuk gigi dalam tiga kategori lomba: Pidato Bahasa Inggris, Tari Kreasi Daerah, dan Solo Vocal.
Plt. Sekretaris Dinporapar Purbalingga, Teguh Wahyudiono, menyebutkan bahwa pemenang tingkat kabupaten nantinya akan dikirim untuk mewakili Purbalingga di ajang Jambore Pemuda Provinsi Jawa Tengah pada September mendatang.
“Bukan cuma tampil, tapi ini soal mental berkompetisi. Pemenang akan jadi wajah Purbalingga di level provinsi,” ungkap Teguh.
Hadiah, Penghargaan, dan Kebanggaan
Agar makin bergairah, panitia menyiapkan tropi, piagam penghargaan, dan uang pembinaan bagi para juara. Namun lebih dari sekadar hadiah, momen ini dinilai sebagai investasi besar untuk membangun karakter generasi muda Purbalingga.
Wabup Dimas bahkan menyempatkan diri menonton langsung jalannya lomba. Ia memberikan standing applause saat salah satu kontestan solo vocal membawakan lagu patriotik “Tanah Airku” dengan penuh penghayatan.
Bukan Sekadar Ajang, Tapi Ruang Tumbuh
Meski kental nuansa kompetisi, Jambore Pemuda 2025 punya misi lebih luas: menjadi wadah pembentukan karakter. Anak muda diharapkan tidak hanya sekadar unjuk bakat, tapi juga melatih kedisiplinan, keberanian, dan rasa cinta pada daerah.
“Jambore ini bukan finish line, tapi starting point. Dari sini pemuda Purbalingga bisa belajar bahwa prestasi lahir dari proses, bukan instan,” tambah Teguh.
Dengan semangat baru ini, Jambore Pemuda 2025 seakan menegaskan bahwa masa depan Purbalingga ada di tangan generasi mudanya. Mereka bukan hanya penerus, tetapi juga penggerak perubahan yang nyata. (*)