BACAAJA, SEMARANG – Akhir pekan lalu, jalan tol di Jawa Tengah kayak lagi dilanda nasib buruk. Dalam waktu cuma sehari lebih dikit, dua insiden maut bikin semua orang ikut ngelus dada.
Tol di Jateng ini kan jalur penting banget. Sambungin kota-kota besar, bagian dari Trans Jawa yang bikin perjalanan dari Merak sampai Probolinggo lebih cepat. Tapi kemarin, cepat malah berubah jadi petaka.
Kejadian pertama, Sabtu, 25 Oktober 2025, di Tol Pemalang-Batang. Sebuah bus wisata yang bawa rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor lagi asyik menuju tujuan, eh tiba-tiba remnya ngambek. Rem blong. Bus hilang kendali. Dan mimpi jalan-jalan berubah jadi tragedi.
Empat orang meninggal. Banyak yang luka. Dan semuanya terjadi dalam hitungan detik.
Cerita dari penumpang selamat bikin merinding. Ryan, tour leader rombongan, bilang kalau sopir sudah teriak panik soal rem yang ga fungsi. Bus yang niatnya mau keluar gerbang tol malah terguling pas tikungan.
“Remnya los, enggak bisa ngerem,” kata Ryan sambil masih syok.
Meski sopir udah coba apa saja, dari nurunin gigi sampai tarik rem tangan, kendaraan tetap ngeyel. Kenceng enggaknya bukan lagi soal. Bus pun tumbang, penumpang terlempar keluar.
Evakuasi makan waktu dua jam. Petugas udah turun semua dari kepolisian sampai relawan. Empat nyawa pergi, sisanya luka-luka. Suasana tragedi.
Belum sempat reda duka di Pemalang, Minggu malamnya giliran Tol Batang kena sial.
Bus PO Haryanto terguling di KM 354 Jalur B Semarang-Batang, sekitar jam setengah sebelas malam. Hujan deras bikin jalan licin. Ban selip, bus oleng, nabrak pembatas, lalu terbalik. Ngeri.
Tiga penumpang meninggal di lokasi. Dua di antaranya warga Tangerang. Satu lagi masih belum teridentifikasi. Total 21 orang luka. Dari yang cuma memar sampai patah tulang.
Sopirnya selamat dan udah dimintai keterangan. Polisi bilang hujan bisa jadi biang kerok, tapi mereka masih selidiki lebih lanjut. Faktor teknis bakal dicek juga. Ban, rem, dan apakah ada unsur kelalaian.
Proses evakuasi juga bikin arus kendaraan kacau selama beberapa jam. Bus kebalik melintang di badan jalan. Petugas harus kerja cepat biar tol gak makin macet.
Kerugian materi, ya jelas ada. Tapi yang bikin hati berat itu lagi-lagi soal nyawa dan luka yang belum sembuh.
Polisi kasih pesan. Simpel tapi penting: kalau hujan, turunin gaya. Kendaraan harus fit. Jangan sampe bahaya datang cuma karena kita lupa waspada.
Dua tragedi ini kayak alarm keras. Tol memang cepat, tapi bisa jadi sangat kejam kalau kita terlena.
Buat semua yang masih harus jalan jauh, apalagi naik bus wisata: Safety first, gaya belakangan. (*)


