BACAAJA, SEMARANG- Dinkes Kota Semarang tegas banget soal urusan higienitas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) nggak bakal dikeluarin kalau masih ada satu aja syarat yang belum beres.
Salah satunya: separuh juru masak di tiap dapur wajib udah punya sertifikat penjamah makanan dari puskesmas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam bilang, setiap dapur SPPG rata-rata punya 50 juru masak. Dari jumlah itu, minimal 25 orang harus udah bersertifikat resmi penjamah makanan. Selain itu, dapur juga wajib lolos uji laboratorium buat memastikan sumber air dan sanitasi aman.
“Kalau satu syarat aja belum terpenuhi, ya SLHS belum bisa keluar. Kita tetap evaluasi program MBG lewat sosialisasi ke sekolah-sekolah, termasuk screening kesehatan, kesehatan jiwa, DBD, dan penyuluhan bersama ahli gizi,” kata Hakam, Selasa (21/10).
Menurutnya, sertifikasi ini penting buat jamin makanan program MBG bener-bener aman dikonsumsi siswa. Dinkes juga terus ngawal bareng puskesmas biar semua dapur memenuhi standar higienitas yang ditetapkan. (tebe)


