BACAAJA, SOLO – Minggu pagi di Taman Sriwedari, Kota Surakarta, terasa lebih semarak dari biasanya. Ratusan pelari dari berbagai penjuru daerah—bahkan mancanegara—memadati kawasan ini, bukan cuma buat adu stamina, tapi juga jadi bagian dari gerakan ekonomi yang makin digencarkan lewat sport tourism. Yup, lewat event Friendship Run Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, semangat sport tourism di Jawa Tengah kembali digeber habis-habisan!
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang juga ikut turun ke lintasan, tegas menyatakan bahwa sport tourism bukan cuma bikin badan sehat, tapi juga ampuh menggerakkan roda ekonomi daerah. Menurutnya, event seperti ini mampu mengundang banyak orang dari luar daerah—dan itu artinya: dompet wisatawan terbuka lebar untuk Jawa Tengah!
“Kalau orang datang ke sini, mereka tidur, makan, belanja di Jawa Tengah. Itu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” jelas Sumarno usai event, Minggu (14/9/2025).
Gak cuma cuap-cuap, pernyataan Sumarno ini emang sudah terbukti. Contohnya? Borobudur Marathon tiap tahun jadi magnet pelari dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Otomatis, hotel-hotel penuh, restoran rame, dan UMKM lokal ikut kebagian rezeki. Nah, momen seperti ini menurut Sumarno gak boleh disia-siakan. “Keramaian ini jangan sampai disia-siakan, maka UMKM Jateng harus kita berdayakan,” tambahnya.
Sumarno juga nyorot satu fakta menarik: konsumsi masyarakat adalah motor penggerak utama ekonomi Jawa Tengah. Jadi kalau pariwisata dan UMKM terus disupport, efek domino-nya akan sangat terasa. Wisata jalan, ekonomi naik, masyarakat pun sejahtera. Win-win!
Dukungan terhadap event ini juga datang dari Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro. Dalam rangkaian Borobudur Marathon ini, Bank Jateng menggandeng 44 UMKM dari enam eks karesidenan di Jateng. “Tidak hanya kuliner, tetapi juga produk lainnya,” jelas Irianto.
UMKM di-support penuh, jadi bukan cuma pelari yang keringetan, tapi para pelaku usaha juga bisa panen cuan. Mulai dari jajanan lokal, kriya khas daerah, sampai produk kreatif anak muda—semua dapet panggung!
Tak ketinggalan, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi juga kasih statement yang gak kalah semangat. Menurutnya, Borobudur Marathon dan semua rangkaiannya udah jadi ikon olahraga sekaligus penggerak ekonomi. Bahkan dia nitip pesan: libatkan UMKM Solo lebih banyak lagi! “Solo ini jagonya UMKM, biar nendang,” ujarnya.
FYI, Friendship Run di Surakarta ini adalah bagian dari sembilan rangkaian kegiatan menuju Borobudur Marathon 2025, yang puncaknya bakal digelar 16 November 2025 mendatang. Jadi, buat kamu yang hobi lari atau sekadar pengen nikmatin vibes sport tourism plus jajan lokal, jangan sampai ketinggalan!
Sport tourism di Jawa Tengah bukan cuma urusan event olahraga. Ini sudah jadi gaya baru buat membangkitkan ekonomi daerah, memberdayakan UMKM, dan tentunya mengenalkan pesona Jateng ke mata dunia.(bae)